Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Jumat, 13 September 2013

IHSG 13 SEPTEMBER 2013


  • IHSG memasuki fase konsolidasi, semua sudah price in, baik tingkat Inflasi, Nilai tukar, Cadangan Devida, Swap bilateral dengan Jepang, dan terakhir adalah BI rate dinaikan kembali 0.25% menjadi 7.25%
  • Hal yang masih positif adalah asing masih nett buy, walaupun semakin hari semakin berkurang value nett buy nya.
  • Secara Tehnical IHSG mulai memasuki area jenuh beli, terutama oleh  saham-saham finance, dan Industri dasar, sektor property dan konstruksi masih belum jenuh beli, sehingga berpeluang naik di sektor itu.
  • Secara Macro Ekonomi Indonesia akan mengalami slow down, seperti dikemukakan kemarin, penurunan GDP dari  5.8%-6.2% menjadi 5.5%-5.9%.
  • Dalam jangka pendek ini, kita menunggu sampai awal Oktober 2013, untuk menantikan data Inflasi bulan September 2013.
  • Untuk trading hari ini pilihlah saham-saham yang naik belum signifikant, kenaikan yang tajam beberapa hari yang lalu akan membuat profit taking yang besar juga seperti yang dialami oleh saham BBRI dan SMGR.
  • Hari ini masih boleh perhatikan saham Property dan konstruksi.
  • Jangan lupa lihat juga apakah asing masih agresif net buy atau tidak dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
  • Ada kala naik dan ada kala turun, dan ada saham yang naik, ada pula saham yang turun, dan ada juga sektor yang bergerak anomali dengan IHSG, so jeli-jeli saja kita sebagai trader.
  • Mudah-mudahan angin besar dan badai dari bulan Juni hingga Agustus 2013 ini sudah berakhir dan mulai membaik di bulan September 2013 dst (ngarep.com)

OUTLOOK US & GLOBAL 13 SEPTEMBER 2013


  • Bursa saham AS dan dolar terkoreksi sedangkan harga Treasury naik pada perdagangan hari Kamis setelah investor menahan diri menjelang sidang The Fed minggu depan. Melemahnya bursa telah mengakhiri kenaikan 7 hari berturut‐turut pada indeks S&P 500 sementara data menunjukkan penurunan pada industrial output zona euro yang mengakhiri kenaikan 8 hari berturutan pada pasar ekuitas.
  • Data klaim pengangguran mingguan AS mencatat turun 31.000 menjadi 292.000, level terendahnya sejak 2006. Namun pasar kecewa setelah mengetahui adanya masalah teknis di 2 negara bagian dalam memproses data klaim yang masuk pekan lalu.
  • Dolar anjlok dari posisi tertinggi 7 pekan terhadap yen serta bergerak tipis terhadap euro menyusul turunnya yield obligasi AS dan berkembangnya spekulasi bahwa The Fed akan berhati‐hati dalam upayanya mengurangi stimulusnya ketika bersidang pekan depan.
  • Still, given expectations that the Federal Reserve is poised to begin unwinding its long‐standing monetary accommodation, benchmark yields might not be high enough. A 10‐year with a 3.5 percent yield would be a more comfortable equilibrium level than 3 percent, kata Jeff Knight, head of global asset allocation pada Columbia Management yang berbasis di Boston.
  • Pihak Treasury AS menjual obligasi tenor 30 tahun senilai $13 milyar, penjualan terakhir dari $65 milyar untuk obligasi pemerintah AS dalam pekan ini.
  • Hasil jajak pendapat terkini Reuters menunjukkan The Fed akan memangkas stimulus sebesar $10 milyar dibandingkan $15 milyar hasil jajak pendapat sebelum rilis data pekerjaan AS. Indeks dolar bergerak mendekati level terendah 2 pekan seiring fokus pasar terhadap sidang The Fed.
  • Di pasar Wall Street, indeks S&P 500 tercatat telah naik 3,4% dalam 7 sesi terakhir seiring meredanya kekhawatiran terhadap krisis Suriah dan rilis lebih baik dari perkiraan untuk data ekonomi Cina. Dalam perdagangan Kamis kemarin, Dow Jones industrial average <.DJI> fmerosot 25,96 poin atau 0,17% di 15300,64. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5,71 poin atau 0,34% di 1683,42. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 9,042 poin atau 0,24% di 3715,97.
  • Indeks saham Eropa, FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3>, berakhir melemah 0,02% sedangkan indeks ekuitas global MSCI turun 0,18%.
  • Harga obligasi Treasuries naik sehari setelah selesainya Verizon <VZ.N> memecahkan rekor kesepakatan obligasi korporasi. Verizon menjual obligasi senilai $49 miliar, jauh melebihi rekor investasi sebelumnya senilai $17 miliar oleh Apple pada bulan April, menurut data IFR, sebuah layanan Thomson Reuters.
  • Jika The Fed memangkas stimulus lebih sedikit dari yang di perkirakan, maka akan berpotensi mendorong naiknya aset‐aset beresiko.
  • Bank sentral Indonesia meluncurkan kenaikan suku bunga kejutan untuk membantu rupiah pulih dari level terendah 4‐1/2‐ tahun. Sedangkan bank sentral Asia lainnya diperkirakan menunggu keputusan The Fed pekan depan sebelum mengambil tindakan apapun.
  • Emas tergelincir ke $1326,54 per ons, sementara minyak mentah Brent bertambah sekitar $1,5 menjadi $113,00 karena para investor mengamati upaya diplomatik untuk menempatkan senjata kimia Suriah di bawah pengawasan internasional.
    (vaf)

Kamis, 12 September 2013

IHSG 12 SEPTEMBER 2013


  • Asing masih net buy relatif besar, namun secara teknikal, karena IHSG terlalu jauh dari MA5, maka mudah terjadi aksi profit taking, apalagi secara psikologis trader masih jera, dan banyak trader yang keluar dari posisi kejepitnya.
  • Sektor Mining dan Agri malah menguat, karena IHSG melemah, jadi masih perlu waspada, karena IHSG masih dalam katagori down trend, namun jika asing masih agresif net buy, maka relatif cukup aman.
  • Kenaikan IHSG yang relatif cukup tajam dalam 3 hari terakhir ini, maka sebaiknya juga hati-hati, sebaiknya melakukan pembelian ketika harga saham mendekati MA5 kembali.
  • Tidak begitu banyak pilihan buat trading hari ini, kecuali yang sedang hold saham, sebaiknya pasang trailing stop.
  • Hari Kamis tanggal 12 September 2013 ini ada 2 peristiwa penting yang perlu dicermati, yang pertama adalah Listingnya saham Siloam Hospital dengan kode SILO, dan yang kedua adalah penentuan BI-rate, apakah Gubernur BI akan menaikan BI-rate lagi atau tidak yang saat ini sudah mencapai 7%, dan kita ikuti juga bagaimana pengaruhnya terhadap IHSG, karena keputusan yang tidak baik tentang BI-rate, akan membuat asing kabur kembali.

OUTLOOK US & GLOBAL 12 SEPTEMBER 2013


  • Penjualan obligasi senilai $49 milyar oleh Verizon dilahap oleh para investor fixed‐income pada hari Rabu, penjualan obligasi korporasi terbesar sepanjang sejarah, sementara bursa global menguat seiring meredanya kekhawatiran terjadinya serangan militer AS ke Suriah, dan dolar jatuh ke level terendah 2 pekan. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan dalam 7 hari berturutan.
  • Kesepakatan obligasi Verizon Communications Inc's senilai $49 milyar menarik total order $101 milyar dari dana pensiun, hibah, para pembeli institusi dan manager kekayaan yang lapar terhadap sekuritas (efek) dengan imbal hasil yang lebih tinggi. Banyak perusahaan menjual obligasinya karena kekhawatiran terjadi kenaikan suku bunga jangka panjang ketika sidang The Fed tanggal 17‐18 Maret mendatang yang kemungkinan akan memutuskan untuk mengurangi stimulusnya dalam beberapa bulan kedepan. Penjualan obligasi oleh Verizon sebagian digunakan untuk membiayai pembelian operasional nirkabel senilai $130 milyar, Verizon Wireless, dari Vodafone.
  • "Despite the specter of higher Treasury rates going forward, investor demand remains for attractively priced corporate credit deals," kata Bonnie Baha, kepala pengembang kredit pada DoubleLine.
  • Treasury AS tenor 10 tahun naik 16/32 dengan yield menurun menjadi 2,91% dari 2,97% di hari Selasa dan level tertinggi 2 tahun di 3,01% di hari Jumat.
  • Kekhawatiran terhadap krisis di Suriah mereda dan berhasil mengangkat bursa saham. Presiden AS Barack Obama juga meminta Kongres untuk menunda pemungutan suara berkenaan dengan otorisasi serangan militar AS ke Suriah sembari menunggu proses diplomasi berjalan.
  • Saham Apple Inc turun 5,4%, satu hari setelah meluncurkan iPhone high‐end dengan pemindai sidik jari serta model yang lebih murah yang ditargetkan pada pasar negara berkembang. Penurunan saham Apple telah memicu Nasdaq Composite <.IXIC> turun 4,01 poin atau 0,11% ke 3725,01. Namun Dow Jones industrial average <.DJI> berhasil menguat ditopang oleh kenaikan saham IBM, dengan indeks naik 135,54 poin atau 0,89% ke 15326,60. Sedangkan S&P 500 <.SPX> bertambah 5,14 poin atau 0,31% ke 1689,13.
  • Indeks ekuitas global MSCI naik 0,46% dan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> naik 0,32%.
  • Harga minyak Brent berhasil rebound pasca mencatat kejatuhan 2 hari terdalamnya sejak Juni. Harga emas juga berhasil naik setelah terkoreksi ke level terendah 3 pekan.
  • Sterling terangkat oleh rilis optimis data tingkat pengangguran di Inggris yang turun ke level terendah sejak akhir 2012.
  • Pasar masih menantikan sidang The Fed tanggal 17‐18 September untuk memastikan arah kebijakan bank sentral AS, utamanya mengenai rencana pemangkasan stimulus.
    (vaf)

Rabu, 11 September 2013

IHSG 11 SEPTEMBER


  • Kemarin asing net buy hampir 1,5 trilyun, dengan memborong saham BMRI dan BBRI, berarti capital inflow kembali, dan terlihat juga penguatan Rupiah terhadap USD.
  • Yang kedua yang harus diperhatikan adalah makna dari open up secara 3 hari berturut-turut, seperti halnya yang terjadi pada bulan Agustus 2013, open gap down secara 3 hari berturut-turut, Open gap up ataupun open gap down, pertanda ada kekuatan besar jika disertai oleh Long white Candle untuk arah bullish dan long black candle untuk market bearish.
  • Long White Candle adalah Candle dimana open = Low, Close = High, dan kenaikan sangat tinggi, sehingga candle berbentuk memanjang, tanpa ekor baik bawah ataupun atas.
  • Yang ketiga adalah EIDO yang naik cukup fantastis cukup berpengaruh juga terhadap IHSG, karena orang-orang Amerika disana bisa bermain dengan membeli EIDO, tanpa membeli saham-saham IHSG, sehingga mereka bisa dapat gain, karena posisi mereka beisa beli ataupun jual, tanpa harus memiliki sahamnya terlebih dahulu, berbeda dengan IHSG, dimana kita tidak bisa jual, tanpa memiliki saham dulu.
  • Yang ke-4 adalah ketika Rupiah mulai menguat, maka saham mining dan saham agri mulai tertekan kembali, terutama mereka yang mempunyai penjualan dengan mata uang USD, namun sebaliknya ini menguntungkan terhadap saham-saham yang mempunyai hutang USD, salah satu contohnya adalah saham ASRI yang langsung terbang diatas 20%.
  • Hari ini  pilihlah saham-saham bluechips yang masih turun dalam.
  • Hari ini cukup 1 katalis, lihat asing agresif beli masih berlanjut atau tidak, jika masih berlanjut, maka peluang IHSG menuju minimal level 4500-4575 akan didepan mata.
  • Bagi yang sudah membeli saham 1-2 hari yang lalu, jangan cepat-cepat ambil aksi profit taking, sepanjang market masih diangkat terus (Let the profit run), kecuali saham coal dan agri. 
  • Besok listing saham SILO (Siloam Hospital), boleh perhatikan saham-saham Lippo group.

OUTLOOK US & GLOBAL 11 SEPTEMBER 2013


  • Rilis optimis data ekonomi Cina dan potensi penyelesaian krisis Suriah dengan jalan diplomasi telah mendorong penguatan pada bursa saham AS untuk 6 hari berturut‐turut seiring menguatnya dolar dan ekuitas, sementara harga obligasi dan minyak tertekan. Indeks S&P 500, setelah mencatat kinerja bulanan terburuk sejak Mei 2012 di bulan Agustus, berhasil mencatat kenaikan 3,1% sepanjang bulan ini menyusul pencapaian kenaikan harian terlamanya sejak awal Juli.
  • Suriah menerima usulan Rusia pada hari Selasa untuk menyerahkan senjata kimia dan pihak Barat mulai bekerja sama dengan PBB untuk menciptakan sebuah proses guna memastikan bahwa penyerahan senjata kimia itu benar‐benar terjadi, meskipun Amerika Serikat dan sekutunya tetap skeptis dan Presiden Barack Obama terus menekan Suriah dengan mencari dukungan kongres untuk melakukan serangan militer sembari mencari sebuah alternatif diplomatik.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> naik 127,94 poin atau 0,85% ke 15191,06 dan S&P 500 <.SPX> bertambah 12,28 poin atau 0,73% ke 1683,99. Sedangkan Nasdaq Composite <.IXIC> naik 22,83 poin atau 0,62% ke 3729,021.
  • Kondisi kontras terlihat pada harga obligasi pemerintah AS , dengan Treasury tenor 10 tahun turun 13/32 dan yield naik ke 2,97%. Keengganan investor pada aset aman resiko telah memicu koreksi pada harga obligasi. Harga obligasi Jerman dan emas serta logam mulia lainnya juga turut tertekan.
  • Rilis data industrial output dan retail sales Cina yang berhasil melampaui perkiraan telah memberikan indikasi stabilnya kondisi ekonomi negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut setelah melambat dalam 2 tahun, sebuah kondisi yang mendorong penguatan pada pasar ekuitas global. Indeks saham Eropa melonjak 1,26% diikuti oleh pencapaian level tertinggi 3 bulan untuk saham Asia.
  • "The U.S. economy is a little weaker than desired, but the recovery theme remains in place. Data from China this week show China might be recovering. If the No. 1 and No. 2 economies in the world are recovering, that favors riskier assets," kata Greg Peterson, direktur riset dan investasi pada Ballentine Partners di Waltham, Massachusetts.
  • Meskipun mengalami pelemahan terhadap sejumlah rivalnya, namun dolar mampu menguat terhadap yen dipicu meredanya krisis Suriah dan rilis optimis data ekonomi Cina. Yen juga melemah setelah rilis minutes BoJ di hari Selasa yang menunjukkan para anggota dewan kebijakan optimis bahwa langkah stimulus agresif bank sentral yang belakangan ini dilakukan telah membantu memulihkan perekonomian.
  • Sementara itu Departemen Keuangan AS telah menjual $31 milyar surat berharga bertenor 3 tahun dan akan menjual surat berharga bertenor 10 tahun pada hari Rabu ini dan untuk tenor 30 tahun pada hari Kamis.
    (vaf)

Selasa, 10 September 2013

IHSG OUTLOOK 10 SEPTEMBER 2013


  • Kemarin IHSG terlihat strong bullish, terlihat dari open gap up 4072-4105, , Open = Low, Close = High, dan ditutup pada level 4191 mendekati resist 4206, demikian juga banyak saham-saham yang open gap up, seperti saham BBRI, KLBF, INDF, ICBP, dsb.
  • Pagi ini Dow ditutup naik hampir 0.94%, sedangkan EIDO naik 5.35%, sehingga jika IHSG hari ini melanjutkan rallynya kembali, sehingga dihampir dipastikan IHSG akan mudah menembus level 4206.
  • Jika IHSG open gap up, maka akan mudah menembus resist 4206 dan akan mampu tutup gap 4259-4310, sehingga target IHSG adalah 4277-4379-4560.
  • Apakah Minggu ke-2 bulan Setember 2013 ini pertanda IHSG akan bullish kembali, tentu saja tidak demikian mudah, sepanjang Rupiah masih melemah terhadap USD, maka IHSG tidak akan buru-buru balik ke level 5000an kembali.
  • Kemarin Rupiah terhadap USD sempat naik di level 11.100, namun menjelang penutupan naik kembali menjadi 11.400.
  • Saham-saham pilihan untuk hari ini tentu saja yang berkaitan dengan saham EIDO, yaitu ASII, BBCA, TLKM, BBRI, BMRI, PGAS, UNVR, SMGR, KLBF dan INTP.
  • Sentimen dari sektor otomotif adalah Pemerintah usai menerbitkan peraturan terkait mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC), dan Daihatsu langsung meresmikan peluncurkan mobil ALYA nya, dengan harga termurah 76.5 juta rupiah.
  • Sektor negatif yang masih kurang mendukung IHSG adalah asing masih banyak melakukan net sell pada saham BMRI, namun sebaliknya malah asing mengumpulkan saham BBRI, sehingga saat ini harga BBRI sudah berada diatas BMRI. sedangkan kemarin saham BBCA melesat hingga 6.3%
  • Kemarin seluruh sektor bermain di zona hijau, Sektor basic Industry menjadi kenaikan paling tinggi, tertutama oleh saham CPIN dan MAIN, diikuti oleh sektor Finance dengan kenaikan tertinggi oleh saham BJBR, BBRI dan BBCA, selanjutnya diikuti oleh sektor property, dengan kenaikan saham ASRI, KIJA,,PTPP,  
  • Saham pilihan hari ini tentu saja  cukup banyak, namun perhatikan kalau IHSG open gap, tetapi menjelang penutupan malah turun (candle merah), maka sebaiknya hati-hati, namun jika IHSG stabil diatas 4206-4250, maka sebaiknya hold saja

OUTLOOK US DAN GLOBAL 10 SEPTEMBER 2013



  • Rilis optimis data ekonomi Cina telah mendorong naiknya bursa Wall Street pada hari Senin dengan indeks S&P 500 terapresiasi untuk 5 hari berturut‐turut, sementara harga obligasi naik sedangkan harga minyak turun seiring prospek serangan militer Barat ke Suriah.
  • Dolar terkoreksi terhadap sejumlah rival utamanya menyusul masih berlangsungnya perdebatan mengenai kapan dan seberapa besar The Fed akan memangkas stimulusnya. Sebagian besar ekonom memprediksi pemangkasan stimulus akan dilakukan pada sidang The Fed tanggal 17‐18 September.
  • Data ekspor Cina yang dirilis optimis telah meredakan kekhawatiran mengenai kemungkinan terjadi kejatuhan ekonomi di negara dengan perekonomian terbesar kedua didunia tersebut. Kondisi ini telah mengangkat bursa saham AS dengan Nasdaq ditutup di level tertingginya sejak September 2000.
  • Dow Jones industrial average naik 140,62 poin atau 0,94% di 15063,12. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 16,54 poin atau 1,00% di 1671,71. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 46,17 poin atau 1,26% di 3706,18. Indeks S&P naik di atas area MA‐50 untuk pertama kalinya sejak 23 Agustus, sebuah sinyal positif untuk jangka penek kedepan.
  • Data ekspor Cina juga berhasil mengangkat pasar ekuitas dunia, dengan MSCI emerging equities index <.MSCIEF> naik 1,8% ke level tertinggi 3 pekan dan MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> naik 1,99%, mencatat kenaikan 6 hari berturut‐turut.
  • Terganggunya aktifitas bisnis di Timur Tengah telah menekan indeks saham Eropa, menyusul melemahnya saham prusahaan minyak BG Group dan ancaman terhadap melonjaknya harga minyak telah memicu profit‐taking pada perusahaan konstruksi Bouygues. FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0,15%, meskipun masih tercatat menguat 6,4% sejak awal Juli, lebih dari 2 kali lipat dibandingkan yang diperoleh S&P 500.
  • Sementara euro mendapat dukungan dari rilis optimis data sentimen Sentix, pandangan investor terus tertuju pada perkembangan yang terjadi di Roma, di mana Senat Italia akan berdebat apakah akan mengusir mantan perdana menteri Silvio Berlusconi dari parlemen, dimana pengusiran ini bisa mengancam koalisi negara itu.
  • Di putaran terakhir pemungutan suara pada rapat Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Buenos Aires, Argentina, pada hari Sabtu (7/9/2013), Tokyo akhirnya memenangi persaingan menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Ibu kota Jepang ini mengalahkan Istanbul (Turki). Kemenangan ini bisa meningkatkan ekonomi Jepang dan berkontribusi terhadap upaya Perdana Menteri Shinzo Abe untuk mengembangkan perekonomian setelah selama dekade terakhir mengalami deflasi. Dengan menjadi tuan rumah Olimpiade diperkirakan bisa meningkatkan perekonomian dengan 3 triliun yen ($30 miliar) selama tujuh tahun ke depan.
  • Sementara itu, pasar akan mencermati data ekonomi Cina lainnya pada hari Selasa ini, diantaranya data industrial production dan retail sales, dimana diharapkan akan memberikan gambaran mengenai prospek negara tersebut mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 7,5%.(vaf)

Selasa, 03 September 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 3 SEPTEMBER 2013


  • Kemungkinan ditundanya aksi militer AS di Suriah dan meningkatnya data ekonomi dari Cina dan Eropa telah mengangkat pasar saham di hari Senin dan memicu melemahnya obligasi pemerintah, emas dan yen Jepang. Harga minyak rebound seiring membaiknya prospek ekonomi, setelah awalnya jatuh menyusul keputusan Presiden AS Barack Obama mengesampingkan aksi militer terhadap Suriah sampai anggota parlemen memiliki kesempatan untuk memberikan suara pada rencana tersebut.
  • Wall Street tutup berkenaan dengan perayaan Hari Buruh di AS dimana kondisi ini telah membatasi pergerakan di pasar global.
  • Pelaku pasar saat ini tengah menantikan sidang bank‐bank sentral dalam pekan ini serta rilis data non‐farm payrolls AS untuk melihat kemungkinan langkah pengurangan stimulus moneter The Fed.
  • Prospek ekonomi global terlihat membaik berdasarkan rilis data PMI sektor manufaktur untuk periode Agustus. Data PMI di Cina menunjukkan terjadi ekspansi terpesat di sektor manufaktur selama lebih dari setahun terakhir, mengurangi kekhawatiran pada investor mengenai terjadinya kejatuhan ekonomi di negara tersebut dalam tahun ini.
  • Peningkatan serupa juga terlihat di Eropa, dimana kegiatan manufaktur meningkat pada level terpesatnya selama lebih dari 2 tahun terakhir, dan manufaktur di Spanyol tengah bertumbuh untuk pertama kalinya sejak April 2011. Indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3> ditutup naik 1,8%, dalam lonjakan harian terbesarnya sejak awal Juli. Rilis optimis data manufaktur Inggris juga turut mengangkat sterling.
  • Di AS, pasar saham berjangka menguat, dengan S&P 500 futures naik 16,5 poin, Dow Jones industrial average futures <DJc1> bertambah 117 poin dan Nasdaq 100 futures <NDc1> naik 35,5 poin.
  • Sebaliknya, kondisi yang kontras terjadi di India, dimana kegiatan pabrikan di negara ekonomi terbesar ketiga di Asia tersebut malah mengalami penurunan di bulan Agustus untuk pertama kalinya selama lebih dari 4 tahun terakhir, melanjutkan tekanan pada rupee dan menambah kelesuan ekonomi negara. Data tersbeut telah menghambat rebound rupee, dimana melemah 0,4% ke 66 terhadap dolar dan tidak jauh dari posisi terendahnya di 68,80 yang tercipta di pekan lalu.
  • Indeks ekuitas global naik 0,6% setelah mencatat penurunan dalam 4 pekan berturut‐turut disebabkan investor memposisikan diri untuk kemungkinan The Fed memulai langkah pengurangan stimulusnya, yang kemungkinan pada sidangnya bulan September ini.
  • Membaiknya ekonomi CIna telah membantu aset emerging market dan mengangkat Aussie yang memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Cina. Aussie tercatat menguat 0,9% di $0,8990.
  • Harga tembaga juga meningkat dipicu membaiknya ekonomi Cina sebagai konsumen utama, rebound 2% ke $7235 per ton setelah merosot dalam 4 hari berturut‐turut.
    (vaf)

Senin, 02 September 2013

IHSG 2 SEPTEMBER 2013

  • Hari Senin ini kita memasuki awal bulan September 2013, berarti kita akan mendapatkan data inflasi, yang masih diatas 1%. 
  • Jumat kemarin tanggal 30 Agustus 2013, IHSG naik 2.23% untuk hari ke-3 berturut-turut, dengan kenaikan tertinggi pada sektor basic industry, dan sektor terendah adalah finance, sehingga jelas terlihat sekali bahwa market menanti data inflasi, sekalipun Pemerintah telah menaikan BI-rate sebesar 0.5%. 
  • Saham-saham yang menjadi nett buy asing adalah BMRI, PGAS, UNVR, AALI, BRMS, ADRO, sedangkan saham-saham yang menjadi net sell asing adalah BBRI, ASII, JSMR, ICBP, BBCA.
  • Saham ERAA kemarin setelah ditekan cukup dalam dari harga tertinggi 3500 hingga lowest di harga 940, kemarin naik hingga AR kanan di harga 1320, sehingga maih terbuka kenaikan hari Senin ini.
  • Jumat kemarin Dow ditutup turun -0.21%, namun EIDO naik 2.95%, sehingga hari Senin ini market dibuka lebih cenderung datar, hingga keluar data inflasi, sehingga setelah itu mari kita lihat arah market kedepannya.
  • Tetap hati-hati dalam hal bertrading, karena IHSG masih masuk dalam katagori strong down trend. tidak ada sektor yang up trend, dan banyak yang masuk katagori strong down trend, sehingga silahkan dilihat di tabel arah IHSG berikut sektornya.
  • Saat ini sektor agri dan mining yang membaik, jadi lebih diperhatikan kedua sektor itu, namun beberapa hari terakhir ini seirig harga emas turun, maka harga timah dan nikel juga turun.



OUTLOOK US & GLOBAL 2 SEPETEMBER 2013


  • Bursa saham anjlok dan harga Treasury naik pada hari Jumat setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry menegaskan indikasi bahwa AS akan menghukum Presiden Suriah Bashar al‐Assad atas dugaan pengguanaan senjata kimia untuk meyerang warga sipil. Pernyataan Kerry telah memicu kekhawatiran bahwa AS telah siap melancarkan serangan militer terhadap Suriah dan memicu menurunnya aktifitas perdagangan menjelang libur akhir pekan selama 3 hari di AS berkenaan dengan peringatan Hari Buruh. Kerry juga menekankan bahwa Amerika Serikat akan bertindak sangat hati‐hati dan cermat dan tidak akan bertindak gegabah dengan cara apapun menyerupai invasi AS ke Afghanistan dan Irak, atau intervensi untuk membantu menggulingkan mantan diktator Libya Muammar Gaddafi. Kerry mengatakan AS tahu pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia beberapa kali tahun ini.
  • Kekhawatiran terhadap aksi militer AS telah menyurutkan minat investor kepada obligasi pemerintah AS dan mendorong kenaikan pada dolar ke level tertinggi 4 pekan.
  • Bursa AS melemah, dengan indeks S&P 500 menutup bulan Agustus dengan kinerja bulanan terburuknya selama lebih dari setahun. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 30,64 poin atau 0,21% di 14801,09. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 5,20 poin atau 0,32% di 1632,97. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 30,44 poin atau 0,84% di 3589,87.
  • Di pasar obligasi, yield pada Treasury tenor 10 tahun menurun menjadi 2,7747 persen.
  • Indeks dolar sebagai barometer kekuatan dolar terhadap 6 mata uang utama dunia, tercatat di 82,067, tidak jauh dari level tertinggi 4 pekan di 82,263 yang dicapai sebelumnya.
  • Di pasar negara berkembang, rupee India anjlok 10,4% terhadap dolar selama bulan Agustus dan mencatat koreksi bulanan tertajamnya.
  • Investor terlihat mulai menjauhi aset beresiko menjelang sidang reguler The Fed pada 17‐18 September yang diperkirakan akan memutuskan untuk mengurangi program stimulus moneternya serta kemungkinan serangan militer AS terhadap Suriah.
  • Konflik Suriah juga telah memicu turunnya harga minyak meskipun kekhawatiran konflik lebih luas di Timur Tengah telah berkurang sedikit setelah Inggris mengatakan tidak akan bergabung dengan aksi militer, meskipun Prancis mengatakan masih mendukung langkah untuk menghukum pemerintah Suriah atas serangan gas beracun terhadap warga sipilnya.
  • Melemahnya harga saham minyak turut menekan indeks saham Eropa, dengan STOXX Europe 600 index <.STOXX> turun 0,9%, mencatat kerugian mingguan menjadi sekitar 2,4%. Harga emas juga mengalami penurunan, menjauhi level tertinggi 3‐1/2 bulan yang dicapai Rabu sebelumnya.
    (vaf)

Jumat, 30 Agustus 2013

IHSG 30 AGUSTUS 2013


  • Kemarin secara mendadak Pemerintah menaikan BI-rate sebesar 50 basic point (0,5%), sehingga menjadi 7%, market sesaat naik, kemudian sesaat turun kembali, dan menjelang penutupan naik kembali.
  • Itu menandakan market masih bingung dan ada yang pro dan ada yang kontra terhadap kenaikan BI-rate tsb.
  • Kenaikan BI-rate jelas berdampak tidak baik terhadap sektor banking dan Property, seperti terlihat kemarin saham banking dan property kemarin yang sedang naik, langsung melorot turun, namun sepertinya ada yang mempertahankan kembali agar tidak turun.
  • Kenaikan BI-rate diharapkan dapat menguatkan nilai tukar rupiah terhadap USD, jika ini berhasil, berarti memang itu yang kita harapkan, karena barang-barang memjadi murah kembali.
  • Namun sebaliknya jika tidak berhasil, maka kita ini ibarat dihajar 2x, ke satu kenaikan nilai USD terhadap Rp, kedua adalah kenaikan suku bunga pinjaman, apa Dunia Usaha (Bisnis riil) tidak bertambah parah?
  • Apapun yang terjadi, market arahnya kemana akan lebih terlihat setelah nanti awal september 2013 (hari ini adalah hari terakhir di bulan Agtustus 2013), jadi tunggu hari Senin tanggal 2 September 2013 saja.
  • Karena pada awal Sept 2013 ada 2 fokus yang kita harus perhatikan, dari dalam negeri adalah data inflasi, dan dari luar negeri adalah masih seputar QE-3.

OUTLOOK US & GLOBAL 30 AGUSTUS 2013


  • Harga minyak turun tajam pada hari Kamis menyusul kemungkinan terjadinya serangan militer Barat ke Suriah masih belum pasti, sehingga memicu investor untuk melakukan profit‐taking menjelang libur panjang akhir pekan di AS, sementara sinyal menguatnya pertumbuhan ekonomi AS mendorong dolar ke level tertinggi 3 pekan. Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober turun $1,45 di $115,16 per barel, setelah ditransaksikan serendah $114,91 sesaat sebelum pasar tutup. Brent telah melonjak lebih dari 5% dalam 2 sesi terakhir, mencatat kenaikan 2 hari terkuatnya sejak Januari 2012.
  • Amerika Serikat dan sekutu‐sekutunya telah bersiap‐siap untuk melakukan sebuah serangan dalam menanggapi laporan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas beracun terhadap warga sipil. Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis kemarin sedang mempertimbangkan respon "sangat menentukan dan terbatas" untuk setiap temuan bahwa Suriah menggunakan senjata kimia.
  • Namun, Amerika Serikat dan sekutunya belum memiliki "informasi yang benar‐benar pasti dan teruji" untuk membuktikan Assad secara pribadi memerintahkan serangan itu, kata beberapa pejabat keamanan nasional AS.
  • Kurangnya kejelasan dari kekuatan Barat pada Kamis kemarin tentang apa langkah berikutnya nampaknya telah memicu kegelisahan di pasar dan mendorong investor untuk melakukan ambil‐untung.
  • Dolar menguat ke level tertinggi lebih dari 3 pekan terhadap sejumlah rival utamanya setelah data semalam memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mengurangi program stimulusnya bulan depan.
  • Sedangkan indeks saham AS ditutup naik dalam volume yang tipis, melanjutkan rebound‐nya setelah mencatat koreksi harian terburuknya sejak Juni di awal pekan ini. Dalam 2 sesi terakhir, indeks S&P 500 mencatat naik 0,5% namun masih turun 1,5% dalam sepekan. Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 16,44 poin atau 0,11 % di 14840,95. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup naik 3,21 poin atau 0,20% di 1638,17. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> berakhir menguat 26,95 poin atau 0,75% di 3620,30.
  • Di Eropa, keuntungan besar antara saham telekomunikasi didukung rebound dalam ekuitas setelah Vodafone <VOD.L> dikonfirmasi dalam pembicaraan dengan Verizon <VZ.N> untuk menjual saham dari perusahaan patungan AS. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0,7% di 1207,05 poin, kembali menguat setelah anjlok sekitar 2% dalam 2 hari terakhir. Indeks ekuitas MSCI naik 0,2%.
  • Harga minyak mentah AS untuk pengiriman Oktober berakhir melemah $1,30 per barel di $108,80, tidak jauh dari level intraday low di $108,40.
  • Dolar menguat terhadap sejumlah rivalnya setelah data menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,5% di kuartal kedua, lebih cepat dari perkiraan. Sedangkan data lain menyebutkan klaim pengangguran yang membaik kian memperkuat dugaan bahwa The Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya .
  • "This is a good report for those who expect the Fed to taper in September. One of the key concerns that the Fed has voiced recently has been the dichotomy between firm employment and soft GDP growth. This should ease some of those concerns," kata Vassili Serebriakov, analis mata uang pada BNP Paribas di New York.
  • Dolar terakhir terpantau naik 0,7% terhadap sejumlah rival utamanya di 81,958 setelah menembus 82,067, level tertinggi sejak 5 Agustus. Sedangkan terhadap yen Jepang, dolar menguat 0,7% di 98,28 yen.
  • Di pasar negara berkembang, keputusan Brasil untuk menaikkan suku bunga ke level tertinggi 16 bulan di 9% pada hari rabu telah membantu menstabilkan real, sedangkan di Indonesia, rupiah menguat tipis setelah BI menaikkan suku bunganya.
  • Rupee India naik setinggi 66,85 per dolar, naik tajam dari rekor terendah 68,85 per dolar pada hari Rabu ketika bank sentral India bergerak untuk menyediakan dolar langsung ke perusahaan minyak untuk memberikan beberapa bantuan mata uang.
  • Treasury AS tenor 10 tahun berhasil menguat 6/32 dengan yield 2,745 persen, dari 2,765 persen di hari rabu sebelumnya.
    (vaf)

Kamis, 29 Agustus 2013

IHSG 29 AGUSTUS


  • IHSG kembali candle berbentuk hammer, dan syarat hammer adalah hari ini harus mampu berada dizona hijau sampai akhir market ditutup.
  • Kehandalan IHSG adalah ketika EIDO -8.4% ternyata IHSG mampu ditutup naik 1.5%, tentu saja bukan berarti IHSG sudah berbalik arah, ini hanyalah tehnical rebound saja, karena seperti kita lihat asing malah melakukan net sell sebesar 1 trilyun rupiah.
  • Trading dan disiplin adalah kuncinya, dan hanya trader yang berdisiplin dan berpengalaman yang mampu mengikuti market, tentu saja banyak yang hari ini menikmati keuntungan, namun jangan lupa pasang trailing stop.
  • Bagi yang sahamnya kejepit dan habis modal, sebaiknya tunggu beberapa hari kedepan untuk siap-siap Cut Loss, agar kerugian bisa diminimalisir.
  • Saham pilihan banyak, dan pada umumnya semua saham yang berhasil rebound berbentuk hammer dan bullish enguling

OUTLOOK US & GLOBAL 29 AGUSTUS 2013


  • Kekhawatiran terhadap kemungkinan AS memimpin serangan ke Suriah telah mendorong naiknya harga minyak pada hari Rabu dan memicu naiknya emas dan dolar sebagai aset aman resiko.
  • Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober ditutup naik $2,25 atau 1,97% di $116,61 per barel setelah menembus level tertinggi 6 bulan di $117,34. Kekhawatiran terhadap persiapan Barat untuk menyerang Suriah telah menambah keprihatinan terhadap keamanan pengiriman minyak dari Timur Tengah, yang memproduksi sepertiga minyak dunia. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS berakhir naik $1,09 atau 1% di $110,10 per barel, setelah mencatat intraday high di $112,24, level tertinggi sejak Mei 2011.
  • "The regional implications have perhaps been underestimated by the market and could potentially impact major producers like Iraq and Iran, as well as the wider region," kata Katherine Spector, head of commodity strategy pada CIBC World Markets di New York.
  • Bank Societe Generale Perancis mengatakan Brent berpotensi menembus $150 jika konflik di Suriah meluas dan mengganggu distribusi minyak di wilayah tersebut. Produksi minyak Suriah sendiri telah turun menjadi 50.000 barel per hari (bph) dari sekitar 350.000 bph ketika kerusuhan mulai terjadi 2 tahun silam.
  • Dewan Keamanan PBB dibentuk untuk mengatasi konfrontasi di Suriah pada hari Rabu, menyusul Inggris mencari otorisasi untuk melakukan aksi militer Barat dimana Rusia menyebutnya sebagai langkah yang terburu‐buru dan berupaya mencegah terjadinya serangan militer.
  • Dalam upaya mencari investasi yang aman, maka investor memburu emas hingga harganya menembus level puncak 3‐1/2 bulan di atas $1430 per ons, dan juga membeli dolar menyusul keyakinan bahwa dolar sebagai perlindungan utama dari risiko gejolak intensif di Timur Tengah.
  • Meskipun demikian, bursa saham AS berhasil ditutup menguat pasca koreksi tajamnya hari Selasa yang mencatatkan performa terburuk indeks S&P 500 sejak Juni. Naiknya harga minyak telah mengangkat saham sektor energi.
  • Mata uang safe‐haven seperti franc Swiss dan yen mengalami koreksi pasca kenaikannya di hari Selasa sebelumnya, setelah investor lebih memilih dolar. Dolar, yen dan franc Swiss dikategorikan kedalam mata uang safe‐haven dan cenderung menguat disaat kondisi ekonomi dan geopolitik tidak menentu.
  • Mata uang negara berkembang masih mengalami tekanan seiring ekepsktasi pengurangan stimulus oleh The Fed. Mata uang lira Turki dan rupee India menembus rekor terendah terhadap dolar. Demikian juga dengan rupiah Indonesia, dan pasar ekuitas global jatuh secara umum.
  • Di Timur Tengah, indeks saham Dubai merosot 1,3% dan menambah kerugian 7% yang dicapai hari Selasa, menempatkannya mendekati level terendah 6 pekan.
  • Selama perdagangan hari Rabu, saham energi menguat 1,8%, sektor yang memberi dukungan terbesar bagi kenaikan indeks S&P 500. Chevron Corp <CVX.N> naik 2,5% ke $121,81 sementara Exxon Mobil <XOM.N> naik 2,3% ke $88,84.
  • "If you want a hedge against Middle East uncertainty, energy shares will serve you well," kata Jim McDonald, kepala strategis pada Northern Trust Global Investments yang berbasis di Chicago.
  • Dow Jones Industrial average <.DJI> ditutup naik 48,38 poin atau 0,33% di 14824,51. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 4,48 poin atau 0,27% di 1634,96. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 14,82 poin atau 0,41% di 3593,35.
  • CBOE Volatility Index <.VIX>, sebagai barometer untuk menakar kekhawatiran investor, turun 1,7%, meskipun masih naik lebih dari 17% di pekan ini.
  • Di Eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 3,80 poin atau 0,3% ke 1198,56,
  • Harga Treasury AS terkoreksi pada hari Rabu setelah mencatat kenaikan dalam 3 hari berturut‐turut. Kakhawatiran terhadap terjadinya serangan militer ke Suriah telah mendorong investor memburu aset aman resiko seperti obligasi pemerintah AS di awal pekan ini, namun seiring meredanya kekhawatiran maka mereka juga terlihat melepas kepemilikan obligasi mereka. Treasury AS tenor 10 tahun turun 21/32 dengan yield 2,785 persen, dari 2,71% di hari Selasa sebelumnya.
    (vaf)

IHSG 28 AGUSTUS 2013


  • Menjelang akhir Agustus 2013/Awal 2013 mendekati kebijakan The Fed tentang QE-3 (bail out), semua bursa tidak terkecuali EIDO rontok, namun paling parah EIDO hingga minus 8.41% (hampir 10%), jadi hari ini Candle IHSG masih akan out of lower bolinger band.
  • Kemungkinan IHSG ada tehnical rebound masih menunggu 1-2 hari lagi, terutama pada awal September 2013 (Hari Senin), sambil menanti berita The Fed tentang QE-3.
  • IHSG strong down trend, bagaimanapun juga tetap down trend, padahal volume tidak begitu besar, dan asing juga tidak begitu besar net sell nya.
  • Maka itulah Tehnical Analis dapat mendeteksi trend, jika MA50 cross down MA200, maka masih berpotensi turun more than 20%.
  • IHSG hari ini mulai masuk  39xx, kondisi ini tentu saja masih ada tehnical rebound dalam 1-2 hari mendatang, namun IHSG tetap akan melanjutkan penurunannya kembali, sehingga trading hanya memanfaatkan pull back saja.
  • Jika hari ini IHSG turun 5-10%, maka IHSG berpeluang menuju lelvel 3800-3600.
  • Peluang masih selalu ada bagi yang jeli, sepeti misalnya saham LPKR menjelang akhir sesi saham ini tetap diangkat, karena akan listingnya Siloam hospital, yang mulai dipasarkan pada tanggal 2 September 2013.
  • Namun hati-hati bagi saham property lainnya, karena saham property dan banking yang paling kena dampak oleh inflasi tinggi.
  • Sektor yang turunnya paling rendah adalah sektor agri dan mining, sedangkan sektor yang turunnya paling dalam adalah Property, Aneka Industri, Industri dasar, perdagangan dan Finance. 
  • Saham-saham yang perlu diperhatikan : AALI, ADRO, AISA, ECII, HOME, ITMG, LPKR, MAPI, UNTR
IHSG






Rabu, 28 Agustus 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 28 AGUSTUS 2013


  • Ketidakpastian geopolitik seputar kemungkinan AS memimpin serangan militer terhadap pasukan Presiden Bashar al‐Assad telah mendorong naiknya harga minyak ke level tertinggi 6 bulan pada hari Selasa dan memicu koreksi tajam pada bursa global. Harga minyak Brent dan crude AS keduanya naik lebih dari $3 per barel menyusul kekhawatiran memuncak bahwa intervensi Barat akan memicu ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah Timur Tengah, yang memproduksi sepertiga dari minyak dunia.
  • Bursa saham AS dan Eropa mencatat kinerja terburuk sejak Juni. Kekhawatiran investor tercermin pada lonjakan hampir 12% pada CBOE volatility index <.VIX>, yang juga disebut sebagai barometer kecemasan Wall Street.
  • Sejumlah negara dan kelompok, seperti Inggris, Perancis, Kanada dan Liga Arab, bergabung dengan Amerika Serikat dalam mendorong respon tegas kepada pemerintah Bashar al‐ Assad dan mengatakan dunia tidak akan dapat berdiri jika menggunakan senjata kimia. Rusia, sekutu utama Suriah dan pemasok senjata, menentang aksi militer.
  • Sumber‐sumber Barat yang menghadiri pertemuan di Istanbul mengatakan "tindakan untuk mencegah penggunaan lebih lanjut senjata kimia oleh rezim Assad bisa terjadi secepatnya dalam beberapa hari ke depan."
  • Turut menambah aksi jual, Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan adalah penting bagi Kongres untuk menaikkan batas pinjaman pemerintah pada pertengahan Oktober atau negara akan menghadapi gagal bayar yang belum pernah terjadi sebelumnya.
  • Kenaikan pada harga obligasi pemerintah AS dan menguatnya mata uang Swiss dan Jepang mengindikasikan meningkatnya minat pada aset aman resiko. Treasury AS tenor 10 tahun naik 20/32 dengan yield 2,7123 persen.
  • Mata uang safe‐haven seperti yen dan franc Swiss menguat sedangkan mata uang beresiko seperti Aussie dan kiwi melemah seiring meningkatnya tekanan geopolitik. Dolar terakhir kali terlihat diperdagangkan melemah 1,5% terhadap yen, di 97,04 yen, tidak jauh dari level terendah 1 pekan di 96,97 yen yang dicapai sebelumnya dan jauh meninggalkan level tertinggi selama hampir 3 pekan di 99,15 yen yang dicapai pada hari Jumat. Euro juga tertekan terhadap yen, terkoreksi 1,3% ke 129,94 yen. Terhadap franc Swiss, dolar merosot 0,6% ke 0,9178 franc, sementara euro turun 0,5% di 1,2286 franc. Aussie turun 0,4% di $0,8994, sementara terhadap yen, Aussie melemah 1,8% ke 87,28 yen. Dolar Selandia Baru atau kiwi tercatat melemah 2,1% terhadap yen ke 75,74 yen.
  • Harga emas terapresiasi lebih dari 1% ke $1423,41, level tertingginya selama lebih dari 3 bulan.
  • Mata uang negara berkembang seperti lira Turki dan rupee India mengalami tekanan akibat situasi di Suriah. Rupee India anjlok sebanyak 2,5% ke level rekor terendah 65,93 per dolar, sedangkan lira Turki turun ke 2,03 terhadap dolar, juga rekor terendahnya. Sedangkan indeks saham Turki tersungkur ke level terendah dalam setahun terakhir.
  • Indeks S&P 500 turun di bawah MA‐100 untuk pertama kalinya sejak 24 Juni, sebuah sinyal pelemahan dalam jangka pendek kedepan. Penurunan ini sebagai respon lanjutan atas ketidakpastian seputar kapan kiranya The Fed akan mulai untuk mengurangi kebijakan stimulus moneternya.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 170,33 poin atau 1,14% di 14776,13. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 26,30 poin atau 1,59% di 1630,48. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 79,05 poin atau 2,16% di 3578,52.
  • Brent crude futures <LCOc1> berakhir di $114,36 per barel, naik $3,63 atau 3,28%, prosentase kenaikan harian terbesarnya sejak awal Mei. Sementara U.S. crude <CLc1> ditutup di $109,01 per barel, naik $3,09 atau 2,92%.
  • Rubel Rusia, yang biasanya diuntungkan dari harga minyak yang lebih kuat, mencapai titik terendah empat tahun terhadap sejumlah rival dolar‐euro akibat kekhawatiran atas situasi di Suriah.
  • Rusia telah mendesak Washington untuk tidak menggunakan kekuatan militer terhadap pemerintah Assad. Para pedagang mengatakan responnya terhadap setiap tindakan AS terhadap Suriah akan menjadi kunci untuk melihat apakah beralihnya minat pada aset‐aset aman resiko akan menjadi sebuah gelombang besar.
  • Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir melemah 1,7% di 1202,36, memangkas keuntungannya yang dicapai sejak awal Juli menjadi 4,4%.
  • Pasar saham Asia merosot 1,2%, sementara indeks Nikkei berakhir melemah 0,7%. Sedangkan indeks ekuitas dunia MSCI turun 1,4%.
    (vaf)

Selasa, 27 Agustus 2013

IHSG 27 AGUSTUS 2013


  • Saat ini IHSG lebih mudah turun, daripada naik, itulah ciri kalau market sudah bearish, Dow turun 0.4%, EIDO turun -4.86% (hampir 5%), sehingga hampir dipastikan hari ini akan terjadi tekanan jual yang kuat kembali pada IHSG.
  • MA50 sudah death cross MA200, peluang turun bisa sampai 3600 jika IHSG tidak mampu menahan Lowest 4062, so mari kita perhatikan hari ini, apakah IHSG mampu atau tidak bertahan di level 4062.
  • Market Asia yang saat ini tertekan adalah India dan Indonesia, namun kemarin dari beberapa riset yang ada  menunjukan perekonomian India saat ini masih lebih bagus daripada Indonesia.
  • Entah apalagi yang harus Pemerintah lakukan terhadap perekonomian Indonesia ini, apakah BI-rate mesti dinaikan? atau apalagi?
  • Saham perbankan, dan property yang paling banyak kena effect saat ini.
  • Sejak awal tahun 2013 EIDO sudah turun -24.60%, sedangkan apabila dihitung sejak 3 bulan terakhir, maka EIDO sudah turun 34.73%. 
  • Harga Emas dunia (gold), diam-diam mulai merangkak naik, terendah pada level 1180  usd/troy ounce, kini harga emas sudah diatas 1400 usd/troy ounce.
  • Sebagai trader, saya juga sudah mulai tidak aktif trading IHSG, karena faktor bearish jauh lebih sudah trading dibandingkan faktor bullish.
  • Sekali lagi waspadai Jika IHSG menembus level 4062 menuju ke 3600 

OUTLOOK US & GLOBAL 27 AGUSTUS 2013


  • Obligasi pemerintah AS menguat pada hari Senin setelah durable goods orders periode Juli dirilis lebih rendah dari perkiraan, sementara Wall Street melemah dipicu kekhawatiran di Suriah.
  • Pasar ekuitas global, termasuk bursa saham AS bergerak relatif tenang sepanjang perdagangan kemarin. Namun indeks saham kemudian melemah setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan semua negara harus mengedepankan untuk akuntabilitas atas penggunaan senjata kimia di Suriah, menambahkan elemen ketidakpastian geopolitik ke pasar.
  • Investor juga mengkhawatirkan kondisi di Italia, dimana resiko terjadinya krisis pemerintahan baru telah memicu jatuhnya saham dan obligasi.
  • Di AS, order untuk produk barang tahan lama (durable goods orders) mencatat penurunan tertajam selama hampir setahun terakhir, dan barometer untuk belanja bisnis juga anjlok. Buruknya data telah mendorong naiknya harga obligasi AS tenor 10 tahun 8/32 dengan yield 2,7871 persen.
  • Meskipun data dirilis buruk, namun sebagian besar ekonom masih memprediksi bahwa The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasi yang saat ini senilai $85 milyar per bulan pada bulan September mendatang.
  • "If there is anything that is driving the markets today, it is that the durable goods numbers were weaker than expected and that raises the question whether the Federal Reserve might not begin to taper," kata Hugh Johnson, chief investment officer pada Hugh Johnson Advisors LLC di Albany, New York.
  • Perdebatan mengenai rencana The Fed dan dampaknya terhadap ekonomi negara berkembang telah mendominasi pasar dalam beberapa pekan terakhir.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 64,05 poin atau 0,43% di 14946,46. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> terkoreksi 6,72 poin atau 0,40% di 1656,78. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 0,22 poin atau 0,01% di 3657,57.
  • Di Italia, para anggota dari partai sayap kanan Berlusconi, People of Freedom, mengatakan pada hari Minggu mereka akan memaksa pemilihan awal jika sekutu koalisi kiri‐tengah mereka memilih bulan depan untuk mengusir mantan perdana menteri Italia atas keyakinan penggelapan pajak.
  • Saham Italia berakhir melemah 2,1%, namun indeks saham Eropa hanya turun tipis 0,2%. Obligasi Italia jatuh, dan menyeret jatuhnya obligasi Spanyol dan Portugis.
  • Investor khawatir bahwa rencana Italia untuk memperbaiki keuangannya akan berantakan jika koalisi runtuh dan jika Italia berjalan tanpa pemerintahan yang solid bisa membuat sulit bagi Bank Sentral Eropa untuk melindunginya dari tekanan pasar.
  • "If you have new elections now there is a high risk you would not have a majority government, so that is why we are seeing a widening of spreads in the periphery," kata ING rate strategist Alessandro Giansanti. He noted the timing is poor, given Italy is set to sell bonds this week.
  • Setelah mengalami gejolak pekan lalu, indeks saham di India menguat, meskipun ada sedikit penurunan di Indonesia dan mata uang kedua negara kembali melemah terhadap dolar.
  • Rupee India melemah pada hari Senin, sementara permintaan dolar akhir bulan dari importir juga menyeret mata uang lebih rendah. Bank sentral negara itu melakukan intervensi dengan menjual dolar untuk mencoba menahan penurunan, yang telah memukul rupee ke rekor terendah.
  • Terhadap yen, dolar bergerak di sekitar 98,42 yen, turun dari level puncak hari Jumat di 99,15 yen, sementara euro bergerak di $1,3369, setelah mendaki setinggi $1,3410.
  • Harga emas terus membumbung tinggi hingga di atas $1400 per ons untuk pertama kalinya sejak awal Juni, melanjutkan rally 1,5% di hari Jumat. Emas terakhir bergerak naik 0,4%.
  • U.S. crude <CLc1> turun 0,1% ke $106,28 per barel, sementara Brent <LCOc1> naik tipis di $111,13.
    (vaf)

Kamis, 22 Agustus 2013

IHSG 22 AGUSTUS 2013


  • Kemarin IHSG ada tehnical rebound terhadap beberapa saham, lumayan juga banyak, sehingga  terdapat sekitar 60 saham lebih yang terdeteksi signal beli.
  • Rumor kenaikan tsb dikarenakan adanya intervensi dari Pemerintah dan BUMN, Jamsostek, Dana pesiun, dsb untuk melakukan pembelian saham.
  • Namun Asing masih agresif jualan senilai hampir 1 trilyun, terutama pada saham-saham perbankan, dimana kemarin terlihat diawal sesi BBRI berada dizona hijau, namun setelah menjelang akhir sesi malahan BBRI berada di zona merah.
  • Saham SMGR dan INTP kemarin yang mampu naik tinggi, bahkan SMGR mampu naik hingga 8.4%.
  • Hari ini Dow melemah 0.70%, namun EIDO masih tetap dalam, yaitu - 4.34%, ditambah dengan Rupiah yang semakin melemah terhadap USD, sehingga tetap waspadai terhadap market.
IHSG




OUTLOOK US & GLOBAL 22 AGUSTUS 2013


  • Pasar ekuitas global dan harga obligasi terkoreksi sementara dolar menguat pada hari Rabu setelah minutes dari sidang terakhir The Fed tidak mengubah ekspektasi untuk terjadinya pengurangan stimulus di bulan September.
  • Ekuitas AS turun ke level intraday low, lalu rebound untuk kembali ke zona positif, dan kemudian turun kembali setelah rilis minutes dari sidang The Fed bulan Juli. Hasil minutes menunjukkan adanya perbedaan pandangan diantara anggota dewan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Open Market Committee) mengenai kapan kiranya The Fed akan mulai mengurangi program stimulusnya, meskipun hal tersebut tidak mengubah ekspektasi pasar untuk terjadinya pengurangan stimulus di bulan September.
  • "If investors were looking for strong, clear signals from this month's FOMC minutes, they were disappointed. All is open for a September decision on tapering, but this still depends on the economic data in coming days and weeks pointing to a firm upturn in the economy," kata Andrew Milligan, kepala strategi global pada Standard Life Investments di Edinburgh.
  • Yield untuk Treasury AS tenor 10 tahun melejit hampir 2,9%, level tertinggi sejak akhir Juli 2011.
  • Investor dan traders telah bertindak hati‐hati belakangan ini, dengan indeks S&P 500 merosot dalam 5 sesi dari 6 sesi terakhir, ditengah ketidakpastian terhadap kapan kiranya The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulannya.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 105,44 poin atau 0,70% di 14897,55. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 9,55 poin atau 0,58% di 1642,80. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> melemah 13,80 poin atau 0,38% di 3599,79.
  • Indeks MSCI turun 0,85% di 367,09, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0,6% di 1207,71.
  • Dolar rebound dari posisi terendah 6 bulan terhadap euro dan menguat terhadap yen. Euro terkoreksi 0,43% di $1,3358. Sedangkan indeks dolar, sebagai barometer untuk nilai tukar dolar terhadap sejumlah rival utamanya, naik 0,51% ke 81,315. Terhadap yen, dolar menguat 0,5% ke 97,75 yen.
  • Harga Treasury AS turun, demikian juga dengan harga obligasi Jerman sebelum rilis The Fed minutes. Treasury AS tenor 10 tahun turun 21/32 dengan yield 2,8935 persen.
  • Yield obligasi Jerman tenor 10 tahun naik setinggi 1,892 persen, sedikit di bawah level hari Senin yang mencatat level tertinggi sejak Maret 2012, dan terakhir yield tercatat 1,87 persen. Bund futures <FGBLc1> Jerman tercatat melemah 47 poin di 140,14.
  • Sebelum minutes dirilis, sebuah laporan menunjukkan harga penjualan rumah di AS meningkat di bulan Juli ke level tertinggi selama lebih dari 3 tahun,
    mengisyaratkan kenaikan tajam pada nilai KPR hanya memberikan dampak yang terbatas pada proses pemulihan pasar perumahan AS. National Association of Realtors melaporkan existing home sales melonjak 6,5%, jauh di atas ekspektasi pasar, dengan level tahunan mencapai 5,39 juta unit.
  • Data non‐farm payrolls periode Agustus yang akan dirilis pada 6 September mendatang akan dicermati investor dan juga dewan kebijakan bank sentral AS untuk menilai apakah peningkatan di pasar tenaga kerja telah cukup untuk mendukung langkah pengurangan stimulus. Sebanyak 50% ekonom yang disurvey Reuaters memprediksi Federal Open Market Committee akan mulai mengurangi pembelian obligasi di bulan September.
  • Harga minyak Brent turun di bawah $110 per barel dipicu laporan beberapa ekspor minyak Libya mungkin akan segera aktif kembali dan berita bahwa pipa minyak mentah Seaway telah tutup, menghentikan pengiriman dari Midwest AS ke Gulf Coast. Harga minyak Brent berjangka untuk pengiriman Oktober ditutup melemah 34 sen di $109,81 per barel. Sedangkan U.S. October oil <CLc1> turun $1,26 di $103,85 per barel.
    (vaf)

Rabu, 21 Agustus 2013

IHSG OUTLOOK 21 AGUSTUS 2013


  • Sudah 3 hari berturut-turut IHSG turun sehingga hampir 13%, stochastic menunjukan all body out of bolinger band, berarti ada kemungkinan masuk dahulu kedalam area bolinger bandnya.
  • Demikian juga beberapa saham kemarin menunjukan pola "hammer" seperti saham BMRI, LPKR, META, dsb, candlestick adalah cara yang paling cepat mendeteksi terjadinya pola bottom reversal.
  • Namun IHSG masih tetap strong down trend, maka sebaiknya tetap hati-hati, namun sebagai trader, jika dapat memanfaatkan bottom reversal tsb dengan mendapatkan profit 5-20%, kenapa harus dilewatkan begitu saja?
  • Kalau hari ini kita melihat penutupan EIDO - 3.83%, namun kalau kita bandingkan harga TLKM dimana kemarin ditutup pada harga 10.400, dan penutupan harga TLKM di Amerika  juga pada harga 10.401, berarti ada persamaan pada harga saham-sahamnya.
  • Hari ini ada peluang tehnical rebound, seperti hukum dari Bolinger band dan Pola Hammer, so mari kita manfaatkan dengan tidak lupa pasang trailing stop yang ketat.
  • Saham Lippo group masih boleh diperhatikan, karena akan IPOnya Siloam Hospital
IHSG




OUTLOOK US & GLOBAL 21 AGUSTUS 2013


  • Yield obligasi pemerintah AS terkoreksi dari level tertinggi 2 tahun pada hari Selasa dipicu maraknya minat beli pada aset‐aset aman resiko seiring anjloknya bursa saham dunia ke level terendahnya selama lebih dari sebulan terakhir karena ekspektasi bahwa berkurangnya stimulus moneter AS akan menghambat pertumbuhan ekonomi global.
  • Saham Wall Street berhasil melawan arus tekanan global, dengan Standard & Poor's 500 index berhasil rebound pasca terkoreksi dalam 4 sesi berturut‐turut, yang merupakan koreksi terlamanya tahun ini.
  • Dolar jatuh terhadap sejumlah rivalnya, menembus level terendah 6 bulan terhadap euro ditengah ketidakpastian apakah The Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya, meskipun melemahnya dolar telah membantu harga emas tetap stabil.
  • Spekulasi mengenai apakah The Fed akan memutuskan untuk mengurangi pembelian obligasinya pada sidangnya bulan depan telah memicu turunnya harga minyak sebalum akhirnya rebound tipis menyusul berita mengenai pertempuran di Libya, yang meningkatkan kekhawatiran tentang ekspor minyak dari Timur Tengah.
  • The Federal Open Market Committee, sebuah lembaga yang memutuskan kebijakan bank sentral AS, malam nanti akan merilis minutes dari sidang reguler The Fed periode 30‐31 Juli lalu. Pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan The Fed akan memberikan indikasi pengurangan program pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan pada sidangnya tanggal 17‐18 September mendatang. Kekhawatiran bahwa dewan kebijakan AS akan melanjutkan kembali putaran ketiga pelonggaran kuantitatif The Fed, atau QE3, telah diikuti oleh kekhawatiran the Fed ingin menaikkan suku bunga jangka pendek, meskipun pejabat Fed telah meyakinkan pasar bahwa hal ini tidak akan terjadi untuk waktu yang lama.
  • Yield oTreasury AS tenor 10 tahun turun ke 2,834 persen, turun 6 basis poin dari posisi hari Senin, ketika menembus 2,90 persen, level tertinggi sejak akhir Juli 2011. Yield Treasury adalah nilai acuan untuk suku bunga hipotek domestik dan juga suku bunga pinjaman jangka panjang. Sejumlah ekonom khawatir bahwa naiknya yield sejak Mei akan menghambat pemulihan sektor perumahan, penjualan otomotif dan sektor‐sektor sensitif lainnya di AS.
  • Yield obligasi Jerman juga turun mengikuti penurunan yield AS, mencatat penurunan ke 1,839 persen setelah mencatat level puncaknya di 1,924 persen pada hari Senin. Ini adalah level tertinggi sejak Maret 2012. Naiknya yield treasury telah memberi tekanan pada saham sejak pekan lalu.
  • Saham Wall Street mampu menahan tekanan terlamanya di tahun 2013 menyusul laporan positif untuk perolehan laba sektor ritel, mengisyaratkan meningkatnya kembali minat beli konsumen ditengah pertumbuhan upah yang minim dan naiknya pajak tahun ini. Saham peritel elektronik Best Buy Co's <BBY.N> melonjak 13% ke $34,80, sementara operator department store J.C. Penney Co <JCP.N> naik 6% di $14,01.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 7,75 poin atau 0,05% di 15002,99. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> berakhir naik 6,29 poin atau 0,38% di 1652,35. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup naik 24,50 poin atau 0,68% di 3613,59.
  • Indeks saham Eropa ditutup melemah 0,8% di 1214,78 setelah menembus level terendahnya selama lebih dari 2 pekan, sementara emerging stocks <.MSCIEF> turun 1,26% ke 932,92 ke level terendah 6 pekan, meskipun kedua indeks berhasil rebound dari level intraday low.
  • Indeks Nikkei <.N225> Jepang tercatat jatuh 2,6%.
  • Indeks saham global MSCI terkoreksi 0,2% di 370,20 setelah mencatat level terendah sejak 11 Juli sebelum akhirnya rebound Wall Street membantu mengurangi kerugiannya.
  • Berkembangnya kekhawatiran mengenai apakah The Fed akan segera memangkas stimulusnya telah membawa indeks dolar untuk terkoreksi 0,4% setelah mencatat level terendah selama lebih dari 2 bulan. Euro menguat 0,65% terhadap dolar di $1,3422, di bawah level tertinggi 6 bulan di $1,3452 yang dicapai di awal sesi, sementara dolar turun 0,39% terhadap yen Jepang di 97,17 yen.
  • Jika The Fed memberikan sinyal untuk mengurangi QE3 tahun ini, maka akan memicu penguatan dolar karena berkurangnya pembelian obligasi akan memicu naiknya yield obligasi AS dimana akan menaikkan minat pada aset‐aset AS.
  • Di pasar komoditas, harga tembaga berjangka di London naik 0,23% ke $7322,50 per ton, memangkas kerugiannya di awal sesi. Harga emas naik 0,46% ke $1371,76 per ons, bergerak di sekitar level tertinggi 2 bulan yang telah dicapai hari Senin.
  • Harga minyak berhasil rebound dan ditutup naik 25 sen atau 0,23% di $110,15 per barel tertekan oleh spekulasi kebijakan The Fed meskipun mendapat dukungan oleh hilangnya ekspor minyak Libya serta kekhawatiran bahwa kerusuhan yang terus berlanjut di Mesir bisa menyebar dan mengganggu pasokan. Harga minyak berjangka AS untuk pengiriman Oktober turun $1,71, atau 1,6% pada $105,15.
    (vaf)

Selasa, 20 Agustus 2013

IHSG 20 AGUSTUS 2013


  • IHSG terjun bebas, turun diatas 5,5%, disertai asing net sell diatas 1,7 trilyun, sementara di kawasan asia dan eropa tidak ada apa-apa, sehingga jelas ini adalah permasalahan dalam negeri Indoensia sendiri.
  • Pelemahan IHSG itu disebakan banyak faktor, antara lain adalah Rupiah yang semakin melemah terhadap USD, defisit neraca perdagangan Indonesia akan membengkak pada semester II-2013 menjadi US$9 miliar dibandingkan semester sebelumnya sebesar US$5,3 miliar. cadangan devisa Indonesia yang per 31 Juli 2013 kian merosot ke US$92,6 miliar dari sebelumnya yang masih bertenger di kisaran US$98 bahkan di atas US$100 miliar.
  • Menurut Menteri keuangan Chatib Basri , faktor eksternal adalah  kekuatiran orang mengenai rapat FOMC settlebank AS yang mungkin per September ini akan memutuskan langkah pertama dari scale back Quantitative Easing. Jadi kalau itu dilakukan bisa diperkirakan bahwa capital itu akan pergi ke AS. Makanya itu bisa dilihat bahwa stock market jatuh di banyak negara," jelas Chatib Basri.
  • Sedangkan faktor internal adalah  Indonesia masih mengalami defisit. Bahkan Chatib menyebutkan Current Account (CA) pada kuartal ke dua sangat tinggi. Bank Indonesia sudah umumkan mengumumkan pekan kemarin. "Hari Jumat BI sudah umumkan defisit current accout yang 4,4%. Tapi defisit CA di kuartal kedua naik tinggi, karena impor tinggi dan harga komoditas turun sehingga memukul ekspor," jelas Chatib. (Sumber Inilah.com).
  • Faktor lainnya adalah  imbas dari pidato kenegaraan Presiden SBY yang menyampaikan asumsi-asumsi makropun juga masih terasa di mana pelaku pasar menganggap tidak realistisnya asumsi-asumsi yang digunakan. “Ditambah lagi dengan makin memerahnya pasar obligasi di mana yield yang diminta terus meningkat.
  • Adanya aturan GWM-LDR sebesar 78%-92% dari sebelumnya 100% turut dirspons negatif karena dinilai mengurangi likuiditas kredit perbankan. “Pelaku pasar melihat perekonomian Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan data negatif secara bertahap yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, lonjakan inflasi, dan peningkatan defisit neraca perdagangan dan neraca berjalan,” tuturnya.
  • Secara Tehnical, penembusan turun IHSG membuat new low terhadap low sebelumnya di level 4373. maka akan membuka peluang IHSG untuk menuju level 4100.
  • Asing kembali agresif melakukan penjualan, kemarin asing sempat net sell diatas 1,7 trilyun, terbesar sejak bulan Juli/Agustus 2013.
  • Faktor yang menggembirakan adalah bagi yang memegang full cash, karena kesempatan untuk membeli saham ketika nanti terjadi pull back, dikarenakan hampir semua saham terjadi candle keluar dari bibir bawah bolinger band, sehingga sangat berpeluang untuk masuk kembali ke dalam bibir bolinger band tsb, namun tunggu ketika adanya tenaga perlawanan dari bawah.
  • Namun tetap disarankan untuk trading saja, jangan dulu buy and hold.
  • Asing banyak melakukan net sell terutama terhadap saham BBRI, BMRI, BBCA, ASII, SMGR, PGAS, INTP, TLKM, sedangkan saham yang mampu bertahan adalah saham IMAS, MAPI dan CMNP.
  • EIDO tadi pagi ditutup minus 7.44%, sehingga IHSG hari ini masih besar kemungkinan tertekan, kita perhatikan apakah asing masih melakukan net sell yang besar atau tidak..
  • Jika hari ini masih tertekan, maka kemungkinan besar peluang untuk pullback adalah besok atau lusa, jadi sebaiknya tunggu sampai signal pull back muncul terlebih dahulu.
  • Perlu diperhatikan apabila MA50 death cross MA200, maka IHSG sudah menjadi long term bearish, dan masih berpeluang turun lagi minimal 20%, sehingga jika level death cross MA50-200 di levle 4600, berarti IHSG masih berpotensi turun hingga level  3600an, tentu saja ini bukan akan dicapai 1-2 hari kedepan, melankan bisa terjadi 2-3 bulan kedepan.
IHSG




OUTLOOK US & GLOBAL 20 AGUSTUS 2013


  • Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS menembus level tertinggi 2 tahun mendekati 3% pada hari Senin dan mata uang negara berkembang dari India hingga Indonesia anjlok seiring berkembangnya spekulasi bahwa The Fed akan segera mengakhiri program stimulusnya.
  • Indeks saham AS jatuh dalam 4 sesi berturut‐turut. Saham real‐estate yang sensitif terhadap perubahan suku bunga mengalami tekanan, dengan PHLOX Housing Sector Index losing turun 2,5%.
  • Kekhawatiran bahwa The Fed akan segera mengakhiri program stimulusnya di bulan depan telah menekan Wall Street di akhir sesi, dengan indeks Dow pekan lalu mencatat penutupan mingguan terburuknya tahun ini. Sementara kekacauan politik di Italia juga menekan indeks saham Eropa.
  • Minutes dari sidang terakhir the Fed akan dirilis pada Rabu malam atau Kamis dinihari dan diharapkan akan memberikan indikasi kapan kiranya rencana The Fed untuk mengakhiri program pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan. The Fed memprediksi ekonomi akan menguat di semester kedua tahun ini dan juga di tahun 2014, dan rilis data belekangan ini mengisyaratkan terjadinya perbaikan di pasar tenaga kerja dan naiknya tekanan inflasi. Kondisi ini telah mendorong naiknya suku bunga jangka panjang secara tajam dalam beberapa bulan terakhir, dengan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menembus level tertinggi 2 tahun di 2,90 persen pada hari Senin, naik lebih dari 1 persen sejak Mei. Namun demikian, petinggai bank sentral AS juga mengatakan kemungkinan ditundanya pengetatan stimulus jika data ekonomi AS ternyata memburuk.
  • Suku bunga hipotek AS tenor 30 tahun mengikuti naiknya yield Tresury, yang mana berpotensi menekan pemulihan pasar perumahan. Hal ini telah menekan saham real estate seperti Mace, yang anjlok 1,8%.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 70,73 poin atau 0,47% di 15010,74. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 9,77 poin atau 0,59% ke 1646,06. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup melemah 13,69 poin atau 0,38% di 3589,09
  • Yield obligasi pemerintah Jerman tenor 10 tahun naik 1,3 basis poin menjadi 1,89 persen, setelah menembus level tertinggi sejak Maret 2012 di 1,92 persen.
  • Bursa saham Eropa terlihat membaik dalam beberapa pekan terakhir. 17 negara zona euro telah mengakhiri resesinya selama 18 bulan di kuartal lalu, setelah mencatat pertumbuhan 0,3%, dan survey bisnis periode Agustus pekan ini nampaknya akan menunjukkan pemulihan tipis. Namun anjloknya bursa saham Italia pada hari Senin telah menekan indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3>, yang melemah 0,6%. Ketidakpastian terhadap kekuatan pemerintah koalisi Italia telah memukul saham. Sedangkan indeks saham global tercatat turun 0,4%.
  • Naiknya suku bunga juga telah menekan pasar negara berkembang. Mata uang rupee India terkoreksi ke level terendah di 63,30 per dolar, sementara indkes saham negara tersebut merosot 1,4%, memperpanjang penurunan berturut‐turut sebesar 4% pada hari Jumat.
  • "With the turnaround of developed markets, foreign institutional investors have greater investment opportunities in Western Europe and North America," kata Souring Bane, seorang profesor Warwick Business School di Inggris. "This situation is aggravated with the tapering of quantitative easing."
  • Bank sentral India telah mencoba untuk membatasi berapa banyak uang warga India dan perusahaan yang dapat ditransfer keluar, tapi itu hanya menaikkan kekhawatiran kontrol modal langsung yang lebih lanjut akan merusak kepercayaan investor asing.
  • Sedangkan mata uang rupiah Indonesia jatuh ke level terendah 4 tahun di 10485 per dolar dan indeks saham MSCI Asia Pasifik diluar Jepang turun 0,5%.
  • Data manufaktur Cina dari HSBC akan dirilis hari Kamis dan akan menjadi sorotan pelaku pasar. Rilis data belakangan ini menunjukkan ekonomi relatif stabil, yang berpotensi meningkatkan kepercayaan investor Asia.
  • Dolar bergerak flat di $1,3337 per euro dan juga relatif stabil di 97,55 yen.
  • Harga minyak dunia turun 46 sen ke $107 per barel meskipun fokus pasar minyak pada kerusuhan dan kekerasan di Mesir, yang telah memicu kekhawatiran ekspor dari produsen minyak di Timur Tengah dan Afrika Utara. Harga tembaga turun 1,3% ke $7306 per ton setelah menembus level puncak 10 pekan di $7420 pada hari Jumat, sementara harga emas terkoreksi $9,08 ke $1366,70.(vaf)

Senin, 19 Agustus 2013

IHSG 19 AGUSTUS 2013


  • Jumat kemarin IHSG turun cukup dalam sebesar 2.5%, bahkan EIDO ditutup turun 3.92%, sepertinya adakah yang salah dalam Pidato Kenegaraan Presiden pada hari Kemerdekaan RI?
  • Kemarin juga saham perbankan terpukul turun cukup dalam, dikarenakan adanya kebijakan baru dari BI, yaitu BI menurunkan batas atas GWM-LDR menjadi 78%-92% dari sebelumnya 78%-100%. Rencananya, kebijakan tersebut akan diberlakukan sekitar bulan November. Kebijakan ini ditempuh BI untuk mempertahankan BI Rate pada 6,5% ditengah tekanan inflasi yang menembus 8,61%. Dengan kebijakan ini, bank yang memiliki LDR diatas 92% akan diberi sanksi pinalti GWM tambahan sebesar 0,2% dari DPK untuk setiap 1% kelebihan LDR. Namun jika rasio kecukupan modal (CAR) melebihi 14%, pinalti tersebut sebesar 0%.
  • Namun kemarin saham-saham berbasic coal cukup kuat melawan market, satu-satunya sektor yang mampu berada di zona hijau, yaitu sektor mining, namun sebaiknya juga berhati-hati sajalah.
  • Asing banyak melakukan penjualan pada saham-saham BBRI, ASII, TLKM, BMRI, BBCA, SMGR, sedangkan asing net buy pada saham LPPF, PTBA, BKSL dan ASRI.
  • Chart IHSG kembali jelek dengan penurunan candle yang panjang (black marubozu), dimana open = High, Close = Low, sekalgius menembus support 4575, sehingga berpeluang menutup gap 4504-4496, ditambah lagi asing net sell sebesar hampir 900 Milyard, sehingga disarankan untuk hati-hati bertrading.
  • Market memasuki 1 minggu setelah lebaran, dan anak-anak sekolah baru mulai masuk sekolah lagi, sehingga inilah market yang sebenarnya, karena seminggu kemarin masih banyak yang belum trading.

OUTLOOK US & GLOBAL 19 AGUSTUS 2013


  • Imbal hasil obligasi AS naik ke level tertinggi dua tahun pada hari Jumat seiring para investor khawatir Federal Reserve akan mulai kebijakan stimulus pada bulan depan, sementara indeks saham dunia jatuh menyentuh level penurunan mingguan terbesar mereka dalam hampir dua bulan.
  • Kenaikan imbal hasil obligasi AS mendorong dolar naik terhadap mata uang utama, meskipun sempat melemah setelah data menunjukkan sentimen konsumen AS menurun pada bulan Agustus sedangkan perumahan baru dan izin naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Juli.
  • Bursa saham AS berakhir lebih rendah, dengan Dow membukukan penurunan mingguan terbesar tahun ini karena kenaikan suku bunga berdampak negative . Saham Eropa berakhir lebih tinggi setelah mencapai tertinggi dua tahun pada awal pekan ini.
  • "It's a further belief that the economy is on a more sustainable path," ucap Jennifer Vail, head of fixed income di U.S. Bank's wealth management group, Minneapolis. "The market believes that we are closer to the end of not only bond purchases, but also the end of near‐zero interest rate policy."
  • Treasury note untuk jatuh tempo 10 tahun melemah 18/32, dengan yield 2,8288 persen. Ditengah volume transaksi perdagangan moderat, yield 10‐tahun mencapai level tertinggi 2,866 persen, level yang belumpernah tersentuh sejak 29 Juli 2011.
  • Pasar obligasi telah mengalami penjualan tajam sejak Fed mulai berbicara kembali tentang pembelian obligasi. Yield obligasi dengan jatuh tempo 10 tahun telah meningkat dari sekitar 1,6 persen pada awal Mei.
  • Sebuah jajak pendapat Reuters yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan mayoritas ekonom memperkirakan Fed untuk mengurangi pembelian obligasi pada 17‐18 pertemuan kebijakan September, dengan konsensus mengharapkan bahwa bank sentral AS akan mengurangi pembelian hingga 15 miliar dolar awalnya sebesar 85 milyar dollar.
  • Di Wall Street, saham mengalami tekanan seiring pertumbuhan pendapatan perusahaan dibawah ekspektasi. Dari Wal‐Mart <WMT.N> , Gap <GPS.N> , <MN> Macy, <MCD.N> McDonald merasakan dampak dari pemulihan ekonomi yang tidak merata.
  • "We haven't seen the revenue growth the market was anticipating," ucap Rick Meckler, president of investment firm LibertyView Capital Management di Jersey City, New Jersey.
  • "We are unlikely to see a large‐scale correction in the market right now, but it certainly is losing the momentum that took it to strong highs earlier this year," ucap nya.
  • Indeks saham dunia MSCI <. MIWD00000PUS>, gabungan dari pasar ekuitas terbesar untuk 45 negara, sedikit berubah pada hari Jumat melemah 1 persen di minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak akhir Juni.
  • Indeks Dow Jones industrial average <. DJI> anjlok 30.72 poin, atau 0,20 persen, menjadi ditutup pada 15,081.47. The Standard & Poor 500 Index <. SPX> kehilangan 5,49 poin, atau 0,33 persen, menjadi berakhir pada 1,655.83. Nasdaq Composite Index <. IXIC> melemah 3,34 poin, atau 0,09 persen, ke 3,602.78.
  • Logam mulia seperti emas dan platinum telah meningakt dengan cukup baik, meskipun mereka bisa terancam jika Fed menerapkan kebijakan stimulus. Emas mencapai level tertinggi dua bulan $ 1,379.60 dengan platinum dan paladium juga di tertinggi dua bulan.
  • Harga minyak berakhir lebih tinggi, dengan minyak Brent membukukan persentase kenaikan mingguan terbesar dalam enam minggu karena gejolak di Mesir dan Libya memicu kekhawatiran tentang keamanan pasokan minyak.
  • Brent crude futures untuk periode Oktober naik 80 sen untuk menetap di $ 110,40 per barel. Minyak AS periode September naik 13 sen menjadi menetap di $ 107,46.
    (vaf)

Jumat, 16 Agustus 2013

IHSG 16 AGUSTUS 2013


  • Gubernur BI mempertahankan BI-rate tetap pada level 6,5%, sehingga kemarin beberapa sektor property yang sudah tertekan turun menjadi naik kembali.
  • Kemarin saham group lippo masih rally, seperti saham LPPF, LPKR, LPCK, MLPL, kecuali saham DNET yang tidak naik, saham Lippo group ini naik dikarenakan adanya penawaran umum Saham Perdana PT. Siloam International Hospitals, tbk, sehingga masih layak untuk diperhatikan saham Lippo group ini.
  • Hari Jumat ini, kurang menggembirakan, karena Dow ditutup minus 1.47%, dan EIDO minus 2.41%, sehingga IHSG hari ini akan kembali menguji level MA200 yang saat ini berada di level 4637, jika break MA200, maka IHSG menguji support di level 4577-4564.
  • Hari ini boleh perhatikan saham GGRM dan SMRA, karena beberapa hari yang lalu tertekan kuat, namun kemarin sudah tidak ada tekanan jual pada saham tsb, jika hari ini ke-2 saham itu tidak tertekan, sedikit banyak akan membantu market untuk tidak panik.
  • Saham-saham berbasic coal kemarin terpukul cukup dalam, seperti UNTR, ITMG, PTBA, namun sektor mining ini tertolong oleh saham MEDC, TINS, ANTM, INCO.
  • Hari ini Jumat dan kondisi kurang kondusif jadi sebaiknya lebih berhati-hati sajalah.
IHSG




OUTLOOK US & GLOBAL 16 AGUSTUS 2013


  • Pasar ekuitas global melemah signifikan dan harga obligasi turun pada hari Kamis setelah perlahan‐lahan membaiknya data pekerjaan AS dan kenaikan harga konsumen, ditambahkan spekulasi akan kebijakan Federal Reserve dimana akan segera mulai mengurangi dukungannya terhadap perekonomian dan harga aset.
  • Jumlah masyarakat Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran melemah hampir menyentuh di angka enam tahun terendah pekan lalu, sementara kenaikan harga konsumen menunjukkan bahwa terdapat potensi penurunan yang mampu memberikan dampak ketidakstabilan perekonomian yang sudah mulai membaik.
  • Ketiga indeks saham utama AS membukukan penurunan persentase terbesar mereka dalam hampir dua bulan, melemah 1,4 persen atau lebih. Hasil Treasuries AS naik ke level tertinggi dalam dua tahun, dimana obligasi dengan jatuh tempo 10‐tahun catatan meningkat sebesar 2,8 persen untuk pertama kalinya sejak Agustus 2011.
  • Indeks bursa saham utama Eropa melemah lebih dari 1 persen, seiring indeks pasar utama ekuitas global,mengalami beberapa kerugian. indeks FTSE 100 Inggris <. FTSE> turun 1,6 persen, meskipun indeks negara regional lainnya di Eropa menunjukkan penurunan yang lebih kecil.
  • "It's a set of data that will add to the September tapering conversation," Tom Porcelli, chief U.S. economist di RBC Capital Markets, New York, berbicara tentang kemungkinan dimulainya pengurangan pembelian obligasi oleh the Fed.
  • "The bottom line is that the tapering will probably happen either in September or October, but it will be a gradual one."
  • Pertemuan kebijakan Fed berikutnya akan diselenggarakan pada tanggal 17‐18 September, pertemuan ini kemungkinan akan membuahkan keputusan tentang pembelian obligasi bulanan bank sentral sebesar 85 miliar dollar.
  • Bicara tentang timing penghentian pembelian obligasi Fed, telah mendominasi pasar, seiring kemungkinan memberikan dampak pada meningkatkan hasil US Treasury dan permintaan terhadap dolar. Penurunan stimulus juga bisa memberikan dampak negative terhadap saham dan komoditas, yang telah memberikan dampak positif selama ini terhadap bursa saham seiring bank sentral dunia dimana telah cukup prima akan likuiditasnya.
  • Indeks Dow Jones industrial average <. DJI> ditutup turun 225,47 poin, atau 1,47 persen, pada level 15,112.19. The Standard & Poor 500 Index <. SPX> turun 24,07 poin, atau 1,43 persen, pada level 1,661.32. Nasdaq Composite Index <. IXIC> merosot 63.16 poin, atau 1,72 persen, ke level 3,606.12.
  • Indeks global MSCI, indeks utama seluruh negara di dunia <. MIWD00000PUS> turun 0,9 persen, sementara FTSEurofirst 300 <. FTEU3> dari saham terkemuka Eropa melemah 1,01 persen ditutup di level 1,227.79.
  • Pasar keuangan sebagian besar telah mengambil posisi untuk menghadapi dampak dari keputusan the Fed untuk mulai mengurangi pembelian obligasi pada bulan September. namun indikasi dimana cukup bertentangan dan mempengaruhi para pembuat kebijakan seperti melemahnya data inflasi telah cukup melemahkan keyakinan untuk mengurangi pembelian pbligasi bank sentral.
  • Pada hari Rabu, Presiden Fed St Louis James Bullard mengutip prospek inflasi ketika ia mengatakan bahwa ia belum memutuskan apakah pertemuan kebijakan bulan depan akan terlalu cepat untuk keputasan akan pengurangan pembelian aset, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.
  • "The data continues to improve and impress the marketplace, and I think the data will continue in this direction," ucap Charles Comiskey, head of Treasuries trading di Bank of Nova Scotia, New York. "Then the question becomes not whether they are going to taper in September, but how much they will taper."
  • Poin utama Corporate news terhadap perekonomian Amerika masih tetap lemah.
  • Wal‐Mart Stores Inc <WMT.N> merilis data akan pengurangan pendapatan dan perkiraan keuntungan untuk tahun ini seiring pembeli AS terkena dampak oleh pajak gaji yang lebih tinggi dan bensin pricier. Saham Wal‐Mart turun 2,6 persen ditutup pada level 74,41.
  • Cisco Systems <CSCO.O> mengatakan pada hari Rabu itu akan melakukan pengurangan karyawan sebesar 4.000 pekerjaan, atau 5 persen dari angkatan kerja, untuk mengurangi biaya. Sahamnya melemah 7,2 persen di level 24,485 seiring para broker
    memangkas target harga mereka terhadap saham ini.
  • Sebuah prospek ekonomi yang membaik untuk zona euro mendorong investor melakukan aksi jual obligasi jerman, mendorong yield ke level tertinggi sejak bulan Maret 2012.
  • Rilis data pada hari Rabu memberikan konfirmasi untuk zona euro yang telah keluar dari resesi panjang pada kuartal kedua, dan survei bisnis awal pekan ini meningkatkan harapan pemulihan perekonomian yang cepat di paruh kedua tahun ini.
  • Pada hari Kamis, yield obligasi Jerman dengan jatuh tempo 10 tahun meningkat setinggi 1,906 persen, sedangkan obligasi AS untuk jatuh tempo 10 tahun turun 15/32 dengan yield sebesar 2,7645 persen setelah sebelumnya yield menyentuh level 2,823 persen.
  • Dolar ditutup menguat mendekati level tertinggi satu pekan terhadap euro dan meningkat di atas level tertinggi satu pekan terhadap yen, sebelum dollar kembali melemah.
  • EURUSD terakhir naik 0,73 persen di level 1,3352, sementara dolar terhadap yen melemah sebesar 0,96 persen di level 97,19 yen.
  • Pergerakan harga emas menguat mendekati level tertinggi dua bulan seiring melemahnya dolar AS memicu aksi short‐covering dan breakout teknis setelah harga menembus resistance utama di level 1.350 dollar/ounce.
    (vaf)

Kamis, 15 Agustus 2013

IHSG 15 AGUSTUS 2013


  • Hari ini pengumuman BI-rate, yang diperkirakan masih tersedia peluang untuk naik 0.5% lagi hingga menjadi 7%, nampak kemarin beberapa saham property tidak begitu pengaruh dengan akan adanya pengumuman BI-rate, namun bisa juga jebakan seperti beberapa hari yang lalu terhadap saham-saham perbankan BBRI dan BMRI, so trading dengan memperhatikan chart adalah lebih menarik bukan?
  • Kemarin saham-saham dari Lippo group yang hampir naik semua, memang saham Lippo group ini sejak awal tahun banyak kejutan terutama saham LPPF yang naik dari harga 2000 hingga 13500an, dan saham DNET yang naik dari harga 200 hingga 1400an, bahkan kemarin saham LPKR menempati urutan value trading teratas.
  • Selain saham Lippo group, saham Panin group juga kemarin bermain atraktif, terutama saham PNBN dan PNLF.
  • Saham alternatif lain adalah saham Bhakti group juga sudah 2 hari ini nampak menggeliat.terutama saham MNCN dan BHIT.
  • Pagi ini Dow ditutup turun  0.73%, namun mudah-mudahan kondisi tertolong oleh EIDO yang naik sebesar 1.50%.
  • Hari ini kita fokus saja bagaimana reaksi market terhadap pengumuman BI-rate terutama terhadap saham perbankan dan properti, sedangkan saham group Lippo, Panin dan Bhakti masih boleh diperhatikan.
IHSG




OUTLOOK US & GLOBAL 15 AGUSTUS 2013


  • Saham Wall Street melemah pada hari Rabu, terkena dampak akan ketidakpastian tentang rencana Federal Reserve untuk menarik kebijakan stimulus, namun saham Eropa naik ke level tertinggi 2‐1/2‐month setelah rilis data menunjukkan zona euro keluar dari resesi pada kuartal kedua.
  • Euro tergelincir meskipun rilis data zona euro mendorong ekonomi dimana yield obligasi AS lebih meningkat didukung oleh pergerakan dolar, sementara sterling melonjak setelah data pekerjaan Inggris menguat berdampak terhadap Bank of England yang ragu akan janji guna mempertahankan suku bunga rendah.
  • Pasar saham Eropa telah mengungguli rekan‐rekan mereka di AS akhir‐akhir ini seiring tanda‐tanda meningkatnya pertumbuhan perekonomian zona euro. Tapi mereka masih di bawah pencapaian bursa saham AS, yang telah mencapai rekor tertinggi untuk tahun ini.
  • "There is some talk of global money arriving in Europe as Europe claws its way out of recession," ucap Rupert Baker,European equity sales executive di Mirabaud Securities.
  • Di Amerika Serikat, ketidakpastian tentang kapan The Fed akan mulai kembali program stimulus yang telah memberikan dampak terhadap pergerakan saham yang berada di bawah tekanan. Indikator ekonomi baru‐baru ini telah menyajikan indikasi yang bermacam‐macam akan pertumbuhan dan inflasi, menyulitkan prediksi tindakan kebijakan Fed berikutnya.
  • St Louis Federal Reserve James Bullard mengatakan bank sentral perlu untuk mengumpulkan lebih banyak bukti tentang perekonomian membaik dan inflasi menuju lebih tinggi sebelum memutuskan untuk program pembelian obligasi besar‐besaran.
  • "The market is confused because the data we're seeing is in both camps ‐ tapering and non‐tapering ‐ so investors are holding back on big moves until September," ucap Robert Francello, head of equity trading di Apex Capital, San Francisco.
  • Indeks Dow Jones industrial average <. DJI> anjlok 113.35 poin, atau 0,73 persen, ditutup pada level 15,337.66. The Standard & Poor 500 Index <. SPX> turun 8.77 poin, atau 0,52 persen, ditutup di level 1,685.39. Nasdaq Composite Index <. IXIC> anjlok 15.17 poin, atau 0,41 persen, ditutup pada level 3,669.27.
  • Saham ritel menjadi sektor yang mengalami penurunan terbesar pada sesi perdagangan Rabu di Wall Street setelah <MN> Macy melaporkan tidak tercapainya targer penjualan dan keuntungan untuk kuartal kedua dan jauh dari proyeksi laba tahunan. Saham Macy turun 4,5 persen menjadi 46,33 dollar . The S & P sektor konsumen discretionary <. SPLRCD> turun 1,1 persen.
  • Apple Inc, <AAPL.O> menjadi salah satu saham yang meningkat cukup signifikan pada sesi perdagangan rabu, meningkat sebesar 500 dollar untuk pertama kalinya sejak bulan Januari, sehari setelah investor Carl Icahn tweeted membangun sebuah "large position" di perusahaan teknologi ini . Sahamnya ditutup di level 498,50, naik 1,8 persen.
  • The FTSEurofirst 300 <. FTEU3> naik 0,3 persen dan ditutup pada level 1,240.30, dan menyentuh level tertinggi pada tahun 2013 di level 1,258.09. Perancis CAC‐40 index <FCHI.> Mengungguli pasar utama Eropa lainnya dengan kenaikan 0,5 persen yang  menempatkan indeks pada level tertinggi untuk dua tahun.
  • Indeks FTSEurofirst 300 naik sekitar 9 persen sejak awal tahun 2013, sementara kedua indeks Dow AS dan S & P 500 indeks telah meningkat hampir 20 persen.
  • Perekonomian Jerman dan Perancis tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua. Pertumbuhan mereka lebih cepat dari eksapansi yang dilakukan oleh Amerika Serikat, menarik zona euro keluar dari resesi selama 1‐1/2‐year.
  • Indeks dunia semua negara MSCI <. MIWD00000PUS>, indeks untuk 45 pasar ekuitas diseluruh dunia, turun 0,01 persen.
  • Euro diperdagangkan sedikit lebih rendah di level 1,3255, sementara dolar turun tipis 0,1 persen terhdap yen di level 98,08 yen .
  • Sterling menyentuh level penutupan perdagangan tertinggi di level 1,5548 dollar, setelah data menunjukkan penurunan tajam dalam British jobless benefit claims pada bulan Juli dan minutes from the Bank of England's last meeting mengungkapkan bahwa salah satu pembuat kebijakan telah memilih menentang langkah bersejarah untuk mengikat suku bunga masa depan untuk pengangguran. Sesi terakhir, Sterling diperdagangkan di level 1,5503, menguat 0.4 persen.
  • Yield obligasi U.S. Treasuries untuk periode jatuh tempo 10 tahun , mendapatkan dampak positif dari mata uang AS, turun tipis menjadi dengan yield di level 2,7099 persen, hanya berada di dekat level tertinggi dua tahun pada hari Selasa di level 2,72 persen.
  • Investor melakukan entry posisi atas kebijakan Fed untuk pembelian obligasi bulanan sebesar 85 milyar dollar , tetapi masih tetap mencari data yang lebih banyak untuk mendukung tindakan tersebut.
  • Harga tembaga naik seiring optimisme tentang ekonomi zona euro dan China sebagai konsumen terbesar akan logam, mendorong tingkat kepercayaan tentang permintaan untuk bahan industri. Nilai permintaan tembaga untuk tiga bulan terakhir pada London Metal Exchange <CMCU3> mencapi nilai 7.316 dollar/ton, naik dari level penutupan perdagangan dinilai 7.275 dollar pada hari Selasa, ketika itu juga mencapai level tertinggi dalam lebih dari sembilan pekan dilevel 7,354.75 dollar.
  • Harga spot emas spot naik menjadi 1.335 dollar/ounce dari sekitar 1.320 dollar/ounce.
  • Brent crude prices <LCOc1> menguat di tengah kekhawatiran tentang gangguan pasokan minyak di Libya dan meningkatnya kekerasan di Mesir.
  • Front‐month September Brent,, yang berakhir pada hari Kamis, naik 38 sen di level 110,20 dollar/barel setelah mencapai level tertinggi empat bulan di level 110,30 dolalr. Semakin aktif diperdagangkan kontrak minyak berjangka untuk periode Oktober semakin aktif diperdagangkan menguat 34 sen untuk dan ditutup di level 108,82 dollar. Kontrak berjangka minyak US untuk periode September <CLc1> naik 2 sen menetap di level 106,85 dollar.
    (vaf)