Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Rabu, 30 November 2011

IHSG OUTLOOK 30 DESEMBER 2011


- IHSG kemarin bermain cukup cantik, dengan kenaikan 1,1%, Saham yang terutama menjadi penggerak IHSG adalah Astra Group yaitu ASII, UNTR, AALI, dan GGRM serta BBCA.
- Saham GGRM malah berhasil break all time new high menembus level 63.500, hingga menuju level 64.100, walaupun harus tutup pada level 62.600, sungguh luar biasa saham ini mengalahkan ASII.
- Market tidak menentu arahnya, sehingga para trader harus semakin dilatih untuk pandai menganalisa, setiap kenaikan dan penurunan selalu ada sebab dan ciri-cirinya,
- Biasanya market IHSG bila akan diangkat, ada siklus saham-sahamnya, dan ciri utamanya adalah dengan diangkat saham Astra Group dan GGRM & BBCA yang terjadi hari kemarin, pertanyaannya, apakah ini indikasi IHSG akan diangkat untuk aksi window Dressing akhir tahun dimana waktunya tinggal 1 bulan lagi ?
- Tentu saja jawabannya bisa benar atau tidak, karena situasi ekonomi global masih tidak menentu, indicator kita tetap kepada asing melakukan “net buy” ataukah “net sell” dimana kemarin asing mulai melakukan “net buy” kembali.
- Faktor lain yang penting diperhatikan adalah nilai Rupiah terhadap USD, dimana kalau IDR mampu kembali turun dibawah 9000 menjelang akhir tahun, maka tidak diragukan lagi aliran dana asing kembali masuk ke Indonesia.
- Tenu saja masih banyak saham lain yang akan ikutan naik dalam beberapa hari kedepan, selain saham Astra Group dan BBCA, yaitu saham-saham Blue Chips lainnya, yang nantinya akan diramaikan juga oleh saham-saham kecil.
- Kalau IHSG berhasil tembus level 3700 dan tidak lebih rendah dari level 3700, maka IHSG akhir tahun minimal harus mampu menuju level 3850-3875 kembali, serta bila mampu tembus 3875, maka IHSG berpeluang untuk tutup di akhir tahun pada level 4000-4100.
- Kita boleh optimis, namun kita harus juga waspada, hati-hati bila IHSG turun lebih rendah dibawah 3590, apalagi di pertengah bulan Desember mestinya terjadi aksi window dressing.
- Jangan lupa besok hari Kamis, tanggal 1 Desember 2011 adalah pengumuman data inflasi, yang indikasinya masih akan bagus (deflasi), jadi masih boleh perhatikan saham perbankan dan selanjutnya property.

IHSG



ASII



UNTR



AALI




BBCA


OUTLOOK US & GLOBAL 30 NOVEMBER 2011


• Bursa saham global beserta euro menguat pada sesi Selasa 29 November ditopang oleh ekspansi data consumer confidence Amerika. Turut menopang sentimen investor adalah keberhasilan lelang obligasi Italia meskipun dengan bunga yang sangat tinggi. Namun demikian, penguatan tersebut sedikit tertahan setelah menteri‐menteri Uni‐Eropa dikabarkan tengah berjuang untuk menaikkan dana penyelamatan kawasan dengan kemungkinan akan meminta bantuan dari IMF.
• Euro menguat terhadap dollar seiring berkembangnya spekulasi bahwa ECB akan meminjamkan dana kepada IMF yang dapat digunakan sebagai bantuan terhadap Italia guna menanggulangi krisis keuangan. Hingga akhir sesi New York, euro tercatat menguat 0.2% ke 1.3328.
• Bursa saham eropa ditutup menguat dalam 3‐sesi beruntun dengan volume perdagangan yang cukup tipis. Penguatan mana ditunjang oleh ekspektasi akan kemajuan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Indeks bursa saham eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 0.75% ke 947.89 poin.
• Italia dalam lelang obligasinya memberikan imbal hasil cukup tinggi yaitu 7.89%, jauh melebihi imbal hasil yang mereka berikan pada lelang obligasi periode Oktober yang hanya 4.93%. Imbal hasil tersebut saat ini mengungguli level imbal hasil Yunani, Irlandia dan Portugal yang kesemuanya terpaksa meminta bantuan talangan keuangan dari Uni‐Eropa dan IMF.
• Bursa saham Wall Street menguat ditunjang oleh rilis data consumer confidence Amerika yang menggembirakan, menguatkan sinyal bahwa pemulihan ekonomi mulai berjalan seiring dengan optimisme akan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 32.62 poin atau 0.28% ke 11,555.63, indeks S&P500 <.SPX> ditutup menguat 2.64 poin atau 0.22% ke 1,195.19 sementara Nasdaq <.IXIC> ditutup melemah 11.83 poin atau 0.47% ke 2,515.51. Namun demikian saham‐saham sektor keuangan memberikan tekanan dimana indeks keuangan S&P <.GSPF> tercatat melemah 0.6% dimana saham Bank of America <BAC.N> merosot 3.2%, mencatat penutupan terendah sejak Maret 2009 silam. Sementara itu saham AMR Corp <AMR.N>, melemah 84% setelah mengajukan proteksi kepailitan.
• Sementara itu minyak menguat ditunjang oleh antusiasme pasca keberhasilan lelang obligasi Italia dan demonstrasi di kedutaan besar Inggris di Teheran, Iran. Harga minyak jenis ICE Brent January crude <LCOF2> naik 1.82 USd ke 110.82 USD per barrel, sedangkan minyak jenis U.S. January crude <CLF2> ditutup menguat 1.58 USd ke 99.79 USD per barrel.
• Emas menguat dalam 2‐sesi beruntun, melanjutkan penguatan sesi Senin ditunjang oleh kuatnya permintaan fisik emas ditengah pelemahan dollar AS yang ditunjang oleh positifnya rilis data ekonomi. Harga spot emas <XAU=> ditutup menguat 0,5% ke 1,713.40 USd per troy ounce.
(vaf)

Selasa, 29 November 2011

IHSG OUTLOOK 29 NOVEMBER 2011


- IHSG kemarin sepanjang hari penuh dengan tekanan jual, asing melakukan penjulan cukup agresif dan Rupiah melemah terhadap USD hingga menyentuh Rp. 9200,-
- Bila IHSG semakin tertekan dan Rupiah melanjutkan pelemahannya, maka hati-hati berarti uang asing keluar dari Indonesia (Capital out flow), hal ini disebabkan bunga obligasi di Eropa yang menaik.
- Pagi ini Dow ditutup naik diatas 2%, bila IHSG masih ditekan (anomali), berarti prediksi diatas mulai terjadi.
- Namun turun dan naik tidak akan seperti garis lurus, sehingga tetap ada gelombang naik/turun, sehingga kalau IHSG belum mampu menembus level 3850-3875, maka akan berkonsolidasi pada level 3550-3750.
- Kondisi saat ini IHSG dalam posisi over sold, demikian juga hamper seluruh saham-saham IHSG berada pada posisi over sold, sehingga harapan untuk rebound masih terbuka.
- Runtuhnya Jembatan Mahakam di Kalimantan Barat, menyebabkan beberapa perusahaan batu bara terganggu jalur pengirimannya, berikut beritanya :
East Kalimantan bridge collapse ,At this stage it is unclear how long the section of river will be unusable whilst the search and rescue is continuing. There are likely to be no immediate impacts to mine production with stockpiles able to accommodate typically ~3 weeks’ production. Coal miners are assessing the impacts on their barge plans. Affected coal companies with concessions further inland of the crossing point include:- Harum Energy (HRUM IJ) – all operations- ITM (ITMG IJ) – Trubaindo/Bharinto (which represent ~28% production capacity – Incominco is unaffected)- Indika Energy (INDY IJ) – Santan Batubara (~6% of production capacity –Kideco is unaffected)- Bukit Asam (PTBA IJ) – IPC (which represents ~8% of production capacity)- Resource Alam (KKGI IJ) – all operations- Sakari Resources (SAR SP) – Jembayan operation (~83% of production capacity)- Bayan Resources (BYAN IJ)
- Dalam kondisi asing agresif net sell, maka trader sebaiknya bermain saham-saham yang asing tidak banyak pada saham tsb, biasanya ada pada saham-saham seond line atau saham-saham kecil.

ASII



INDY



BNGA



TMPI



OUTLOOK US & GLOBAL 29 NOVEMBER 2011


• Bursa saham global menguat beriringan dengan kenaikan euro terdongkrak bertumbuhnya optimisme bahwa pemimpin Uni‐Eropa telah menyiapkan beberapa rencana penanganan krisis hutang kawasan tersebut. Namun demikian beberapa trader masih skeptis pada kemungkinan tersebut dan keberhasilannya, yang apabila tidak tercapai dalam waktu dekat maka potensial membalikkan sentimen positif yang berkembang awal pekan ini.
• Perkembangan terakhir memperlihatkan bahwa menjelang EU summit pada 09 Desember mendatang Jerman dan Perancis tengah berusaha untuk dapat menolak anggaran negara di kawasan Uni‐Eropa yang anggaran tersebut melebihi kesepakatan Uni‐Eropa. Namun demikian adanya keingininan perubahan pada perjanjian Uni‐Eropa dalam penyelenggaraan serikat fiskal secara luas diperkirakan akan mendapat tentangan dari beberapa negara anggota Uni‐Eropa. Ini berarti bantuan ECB untuk dapat mengatasi limbungnya kondisi obligasi Uni‐Eropa tidak akan tercapai dalam waktu dekat.
• Serikat fiskal memang dapat menghindarkan Uni‐Eropa terjatuh kembali dalam krisis hutang seperti yang saat ini dialami, dan sempat mengancam akan terpuruk ke kondisi resesi. Namun rencana tersebut diperkirakan akan lebih terfokus pada obligasi dengan peringkat AAA, yang berarti tidak menyertakan Italia dan Spanyol.
• Sementara itu pelemahan harga obligasi Amerika diprediksi akan dapat berbalik menyusul adanya peringatan dari lembaga pemeringkat Moody’s bahwa naiknya eskalasi krisis obligasi dan perbankan Uni‐Eropa mengancam peringkat hutang semua obligasi di kawasan tersebut.
• Menjelang akhir sesi perdagangan Amerika, lembaga pemeringkat Fitch merevisi outlook hutang Amerika menjadi negatif dengan menyatakan terus turunnya kepercayaan lembaga pemeringkat tersebut pada penanganan masalah finansial yang akan dapat tercapai dalam waktu lebih cepat dari yang diharapkan. Akhir
pekan lalu komite di Kongres Amerika gagal mencapai kata sepakat untuk pemangkasan defisit anggaran senilai 1,2 triliun USD.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 291.23 poin atau 2.59% ke 11,523.01, indeks S&P 500 <.SPX> naik 33.88 poin atau 2.92% ke 1,192.55 dan Nasdaq Composite <.IXIC> menguat 85.83 poin atau 3.52% ke 2,527.34. Indeks S&P500 bahkan membukukan performa harian terbaik sejak 1‐bulan terakhir, setelah sempat anjlok secara beruntun dalam 7‐sesi terakhir. Indeks bursa saham global yang terangkum dalam The MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> menguat 3,1%,
meskipun dalam hitungan year to date masih terhitung melemah 13%.
• Tingginya harapan bahwa pemimpin eropa akan dapat menangani krisis hutang didampingi oleh tingginya pencapaian penjualan libur Thanksgiving di Amerika, kombinasi keduanya kemudian mengangkat performa harga minyak dunia. Harga minyak jenis ICE Brent January crude <LCOF2> naik 2%, sementara minyak jenis U.S. January crude <CLF2> menguat 1% ke 97.75 USD per barel. Harga tembaga <CMCU3> menguat 2,8%, meskipun para pengamat memandang kenaikan ini cukup rentan terutama menjelang European summit pekan depan.
• Euro tercatat menguat 0,6% ke 1.3310 ditunjang oleh sentimen positif penangan krisis hutang kawasan.
• Emas menguat lebih dari 2% pada sesi awal pekan ini mengungguli diatas level 1700 USD per troy ounce, mencatat performa harian terbaik sejak 3‐pekan terakhir. Penguatan tersebut ditunjang oleh maraknya harapan akan upaya penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Harga spot emas tercatat menguat 1,8% ke 1709.44 USD per troy ounce.
(vaf)

Senin, 28 November 2011

IHSG OUTLOOK 28 NOVEMBER 2011


- Hari Senin ini merupakan minggu terakhir di bulan November 2011, tidak bisa banyak bercerita buat market hari ini selain wait and see, karena meskipun penutupan Dow jumat kemarin minus tipis 0.23%, namun belum ada indikasi bottom reversal.
- Harga Emas yang turun, USD menguat terhadap Rupiah diatas 9100, sehingga memberikan indikasi kurang kondusif juga buat market.
- Satu-satunya yang dinanti adalah data inflasi yang akan diumumkan pada tanggal 1 Desember 2011, sekitar 3 hari lagi.
- Saham pilihan yang menarik bagi saya hanya saham GJTL, dimana kemarin penurunan reletif kecil dan asing masih mengumpulkan saham ini, konon harga jual ban yang naik tinggi, sehubungan dengan banjirnya di Thailand (Bangkok).
- Hari ini IHSG diharapkan tidak lebih rendah dari level 3600, dengan Support 3627… 3609… 3580, sedangkan resist 3674… 3698.

OUTLOOK US & GLOBAL 28 NOVEMBER 2011


• Bursa saham Amerika mencatat pelemahan beruntun dalam 7‐sesi berturut‐turut setelah pada Jumat berakhir melemah, menekan bursa saham global menuju kinerja mingguan terburuk dalam 2‐bulan terakhir seiring berlanjutnya kekhawatiran akan krisis hutang Uni‐Eropa.
• Euro juga berakhir melemah, setelah sempat anjlok ke level terendah sepanjang 7‐pekan terakhir terhadap dollar AS dan diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahannya setelah naiknya borrowing cost Italia dan dipangkasnya peringkat kredit Belgia. Dollar AS juga menguat terhadap Swiss franc mendekati level tertinggi sejak 8‐bulan terakhir.
• Dalam sepekan terakhir eurro tercatat melemah 2% terhadap dollar AS setelah sempat anjlok ke level 1.3210 yang merupakan level terendah sejak 04 Oktober silam. Ini merupakan catatan pelemahan mingguan euro terhadap dollar AS dalam 4‐pekan berturut‐turut.
• Sementara itu dollar AS naik hingga 79.70 terhadap mata uang utama dunia lainnya, atau merupakan level tertinggi sejak Oktober seiring tingginya minat investor terhadap dollar AS ditengah kondisi ketidakpastian global berkaitan Uni‐Eropa.
• Bursa saham Wall Street sempat dibuka menguat seiring harapan bahwa saham‐saham akan mendapat sokongan dari kinerja sektor ritel. Namun ternyata sentimen negatif yang datang dari kawasan eropa memaksa pasar untuk kembali melepas saham‐sahamnya.
• Minimnya partisipan pasca libur Thanksgiving juga turut menambah tekanan pasar. Bursa saham eropa dan mata uang utama dunia mengalami performa mingguan terburuk dalam 2‐bulan terakhir, meskipun bursa saham eropa ditutup menguat mengikuti kenaikan indeks Wall Street pada awal sesi. Indeks The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir menguat 0.94% namun tercatat turun 4,6% dalam sepekan terakhir.
• Kekhawatiran investor semakin mengerucut setelah adanya laporan bahwa Yunani menginginkan syarat yang diluar perkiraan dalam rangka program bond swap – sebuah program sangat penting guna meredam tingginya hutang dan menyelamatkan euro.
• Pada sesi Jumat, indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 25.77 poin atau 0.23% ke 11,231.78, indeks S&P500 <.SPX> melemah 3.12 poin atau 0.27% ke 1,158.67, sedangkan indeks Nasdaq <.IXIC> turun 18.57 poin atau 0.75% ke 2,441.51. Dalam sepekan terakhir S&P melemah 4.7%, Nasdaq melemah 5,1% dan Dow Jones anjlok 4,8%. Indeks bursa saham global yang terangkum dalam the MSCI All‐World index <.MIWD00000PUS> mengalami penurunan hingga 5,3% dalam sepekan terakhir.
• Harga komoditas dunia turut melemah, kecuali minyak jenis U.S. crude oil <CLc1>, yang menguat 0,3% ke 97.32 USD per barel.
• Emas mencatat pelemahan pada sesi Jumat, tertekan kinerja bursa ekuitas dan maraknya technical selling serta menguatnya kinerja dollar AS yang kemudian menekan emas pada pelemahan beruntun dalam 2‐pekan terakhir. Emas tertekan oleh pemangkasan peringkat hutang Belgia menjadi AA‐plus dari AA oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's yang kemudian ditambah dengan naiknya imbal hasil obligasi Italia. Dalam sepekan terakhir emas tercatat melemah 2,6% ke 1679.65 USD per troy ounce.
• Imbal hasil obligasi pemerintah Italia bertenor 2‐tahun naik diatas 8%, sementara obligasi Jerman ‐ German Bund futures melanjutkan pelemahannya, menguatkan sinyal bahwa krisis hutang mulai berdampak pada ekonomi terbesar Uni‐Eropa.
(vaf)

Jumat, 25 November 2011

IHSG OUTLOOK 25 NOVEMBER 2011


- Tidak banyak yang bisa ditulis hari ini, karena Dow Jones libur semalam, oleh karena itu kita semua hanya bercermin kepada eropa yang kemarin rata-rata ditutup minus tipis.
- Harga minyak dunia naik tipis sekitar 97 usd, harga emas juga relative stabil di level 1698 usd (masih dibawah 1700 usd), sedangkan harga CPO mulai dibawah 1000 usd kembali.
- Menjelang akhir sesi IHSG berhasil tutup di zona positif, dikarenakan Eropa dan dow fut yang berada di zona hijau.
- Pagi ini IHSG akan masih dipengaruhi oleh Hangseng dan dow fut.
- Iklim belum terasa kondusif, IHSG masih terasa dalam tekanan jual, serta asing masih melakukan net selling, serta Rupiah yang melemah terhadap Usd.
- Hari ini adalah hari Jumat, sehingga market akan terasa tetap sepi, serta Jumat ini adalah merupakan Jumat yang terakhir dibulan November, sehingga sudah dekat waktunya kepada awal bulan, kita menanti data inflasi kembali.
- Trading tetap masih lebih bijaksana dibandingkan buy and hold untuk saat ini, karena kenaikan kemarin hanya kenaikan tipis menjelang akhir sesi, belum ada indikasi bottom reversal dengan volume yang besar.

BMRI



GTJL


OUTLOOK US & GLOBAL 25 NOVEMBER 2011


• Euro sempat anjlok ke level terendah dalam kurun 7‐pekan terakhir terhadap dollar AS setelah pernyataan dari Kanselir Jerman ‐ Angela Merkel yang kembali menekankan bahwa pihaknya tidak mendukung peluncuran obligasi bersama Uni‐Eropa sebagai salah satu upaya perbaikan kondisi krisis. Pernyataan Merkel tersebut menambah kekhawatiran pelaku pasar bahwa para pemimpin Uni‐Eropa belum memiliki kesepahaman dalam rangka penanganan krisis hutang kawasan tersebut.
• Merkel terus menentang pemberlakuan obligasi bersama Uni‐Eropa, Merkel juga menentang perluasan peranan ECB sebagai the lender of the last resort, dalam kaitan membeli hampir semua obligasi negara‐negara yang bermasalah.
• Sebelumnya rilis data survei sentimen bisnis di Jerman ‐ Ifo, sempat menopang kinerja euro pada awal sesi perdagangan di Eropa. Namun demikian data tersebut belum cukup meredam kekhawatiran pelaku pasar mengenai kemungkinan resesi yang akan melanda kawasan Uni‐Eropa.
• Euro melemah 0,3% terhadap yen ke level terendah sejak 7‐pekan terakhir, mendekati level terendah dalam 1‐dekade terakhir yang sempat tercetak pada Oktober silam di 100.77 yen.
• Sementara itu perkembangan terakhir menunjukkan bahwa Perancis dan Jerman akhirnya setuju untuk mengakhiri perdebatan mengenai peranan ECB dalam menangani krisis hutang Uni‐Eropa. Presiden Nicolas Sarkozy dan Kanselir Angela Merkel pasca pertemuan dengan Perdana Menteri Italia Mario Monti bahwa mereka percaya pada independensi bank sentral dan tidak akan mengusik mandat ECB. Keduanya juga memberikan dukungan bagi Monti dalam rangka menangani tingginya hutang di Italia.
• Namun demikian pasar masih belum mendapat kejelasan pada langkah apa yang akan diambil pemimpin kedua negara dengan ekonomi terbesar di Uni‐Eropa tersebut berkaitan dengan penanganan krisis hutang kawasan. Kondisi ini masih menyimpan ketidakpastian yang masih berpotensi menekan aset‐aset beresiko terutama euro dan bursa ekuitas dunia.
• Emas ditutup relatif stagnan pada kisaran diantara level 1700 USD per troy ounce menyusul maraknya aksi bargain hunting pasca penurunan tajamnya dalam sepekan ini, ditengah volume perdagangan yang tipis berkaitan dengan libur nasional Amerika – Thanksgiving day. Harga spot emas tercatat menguat 0,1% ke 1694.25 USD per troy ounce.
• Bursa saham Eropa ditutup melemah seiring belum jelasnya penanganan krisis hutang Uni‐Eropa yang justru diselingi oleh perdebatan panjang antara para pemimpin mengenai peranan ECB untuk membantu penanganan krisis. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0,3% ke 899.50 poin.
• Sektor perbankan menjadi salah satu penggerak utama perdagangan pada sesi ini, saham bank asal Belgia – Dexia menguat 27.9% setelah adanya pernyataan dari Menteri Keuangan Perancis bahwa akan segera tercapai kesepakatan penjaminan bank‐bank bermasalah dalam beberapa hari kedepan
(vaf)

Kamis, 24 November 2011

IHSG OUTLOOK 24 NOVEMBER 2011


- Pagi ini dow ditutup masih lumayan dalam yaitu minus 2%, sehingga masih memberikan signal negative buat market Asia termasuk IHSG.
- Penurunan Dow selama 6 hari berturut-turut diharapkan terjadi pull back atau rebound , dikarenakan secara TA sudah memasuki area jenu jual, namun melihat bentuk candle dimana Low = Close, potensi penurunan masih terbuka dalam 1-2 hari lagi.
- Demikian juga IHSG, setelah tembus level 3707, maka IHSG harus mampu bertahan pada level 3591, karena sangat tidak bagus tembus level 3591 akan membuka peluang penurunan hingga level 3200an kembali.
- Market sangat volatile, arah market sangat sulit untuk dibaca, sehingga pengaturan money management adalah yang paling penting, posisi pegang cash lebih banyak adalah lebih bijaksana, paling posisi trading hanya menggunakan posisi keuangan 20% hingga maksimal 50% saja.
- Namun setiap aksi selalu ada reaksi, setiap tekanan yang kuat maka aka nada perlawanan yang kuat juga, yang paling penting adalah kita dapat mengetahui dimana kira-kira bottomnya yang akan menjadi level perlawanan yang kuat.
- Beberapa saham papan utama yang sangat menarik pada level-level tersebut akan saya coba untuk mencari level bottomnya, sehingga boleh perhatikan support kuatnya yaitu :
a. BMRI : Support kuat diharapkan ada pada level 6300,, beli ketika level tsb jika terjadi perlawanan yang kuat.
b. BBRI : Ada gap pada level 6150-6050, support kuat ada pada level tsb.
c. BBCA : Saham banking ini biasanya yang sering dipakai Bandar untuk mengangkat sector banking, support kuat lebih dekat, yaitu pada level 7500, stochastic nampak sudah berada pada area jenuh jual.
d. ASII : Support kuat berada pada level 65.500, waspadai bila tembus level tsb, dikarenakan ada gap dibawah yaitu pada level 61.100-62.000.
e. UNTR : Sangat menarik saham ini bila dapat pada level 23.000-23.400.
f. ASRI : Semakin turun mendekati harga 400, apalagi dibawah 400, maka semakin menarik, karena harga Right Isuenya adalah 399.
g. BUMI : jebol harga 2000, maka akan menuju level 1900, support kuat mestinya ada pada level tsb dan akan mudah kembali ke level 2000an, waspadi bila tembus 1900 maka berpeluang menuju level terendahnya di harga 1600.
- Sekali lagi waspadai bila tembus level 3591, kemungkinan akan terjadi panic selling, sehingga IHSG bisa menuju level 3200, ciri-ciri panic selling adalah harga saham kembali ke harga low pada tanggal 4 Oktober 2011, dan panic selling akan terjadi rebound yang kuat dalam waktu 1-2 hari mendatang, sehingga membuka peluang trader untuk mendapatkan profit besar, oleh karena itu sekali lagi pegang cash yang banyak buat menanti panic selling.

DOW JONES



IHSG


OUTLOOK US & GLOBAL 24 NOVEMBER 2011


• Bursa saham Wall Street ditutup melemah dalam 6‐sesi secara beruntun ditengah penurunan bursa saham dunia ke level terendahnya sejak 6‐pekan terakhir. Pelemahan mana tertekan aktifitas manufaktur Cina dan Jerman yang melemah, menaikkan kekhawatiran akan resesi.
• Euro merosot ke level terendahnya sejak 06 Oktober silam setelah lelang obligasi Jerman tidak sesuai dengan ekspektasi, ini merupakan kejadian pertama kalinya sejak 1999 silam. Analis menyebutnya sebagai salah satu sinyal yang sangat berbahaya berkaitan dengan posisi obligasi Jerman yang masih terhitung sebagai aset safe haven. Kondisi ini menjadi gambaran bahwa minat investor untuk membeli German Bunds mulai merosot akibat merebaknya frustasi dikalangan investor berkaitan dengan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa.
• Harga komoditas juga melemah, tembaga merosot ke level terendahnya sejak 1‐bulan terakhir, sementara crude oil berpotensi mencatat performa mingguan terburuk sejak awal Oktober silam. Harga minyak jenis US crude oil <LCOc1> turun 1.84 USD atau 1.9% ke 96.17 USD per barrel.
• Aktifitas manufaktur di Cina pada November tercatat melemah ke level terendah sejak 32 bulan terakhir, menaikkan kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan mulai melanda ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. Sementara itu aktifitas manufaktur di Jerman kembali terkontraksi dalam 2‐bulan terakhir secara berturut‐turut akibat penurunan ekspor.
• Dollar AS menguat ke level tertinggi sejak 6‐pekan terakhir terhadap euro dan menguat terhadap yen seiring maraknya aksi investor beralih pada aset safe haven termasuk dollar AS. Harga obligasi Amerika menguat, menutupi pelemahan pada sesi sebelumnya, seiring pelemahan bursa saham dunia terdesak krisis hutang Uni‐ Eropa yang kemudian menaikkan minat beli investor pada obligasi Amerika.
• Sementara itu data terakhir memperlihatkan bahwa jobless claims pekan lalu tercatat 393.000, berada dibawah level 400.000 dalam 3‐pekan terakhir, menguatkan ekspektasi bahwa sektor ketenagakerjaan mulai bangkit. Data durable goods diluar transportasi untuk Oktober mengalami kenaikan 0,7%, sedangkan consumer spending naik 0,1%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> melemah 236.17 poin atau 2.05% ke 11,257.55, indeks S&P500 <.SPX> turun 26.25 poin atau 2.21% ke 1,161.79 dan Nasdaq <.IXIC> turun 61.20 poin atau 2.43% ke 2,460.08. Volume perdagangan cukup tipis menyambut libur nasional Thanksgiving di Amerika.
• Sedangkan bursa saham global yang terangkum dalam MSCI All‐Country World Index <.MIWD00000PUS>, tercatat melemah 2,2% setelah sempat anjlok ke level terendah sejak 06 Oktober silam, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 1,3%.
• Emas mencatat pelemahannya pada sesi Rabu 23 November, mengikuti penurunan bursa ekuitas dunia dan euro tertekan data manufaktur Cina dan eropa yang kembali menaikkan aksi jual pada investor. Harga spot emas <XAU=> tercatat melemah 0.6% ke 1,689.29 USD per troy ounce.
(vaf)

OUTLOOK US & GLOBAL 24 NOVEMBER 2011


• Bursa saham Wall Street ditutup melemah dalam 6‐sesi secara beruntun ditengah penurunan bursa saham dunia ke level terendahnya sejak 6‐pekan terakhir. Pelemahan mana tertekan aktifitas manufaktur Cina dan Jerman yang melemah, menaikkan kekhawatiran akan resesi.
• Euro merosot ke level terendahnya sejak 06 Oktober silam setelah lelang obligasi Jerman tidak sesuai dengan ekspektasi, ini merupakan kejadian pertama kalinya sejak 1999 silam. Analis menyebutnya sebagai salah satu sinyal yang sangat berbahaya berkaitan dengan posisi obligasi Jerman yang masih terhitung sebagai aset safe haven. Kondisi ini menjadi gambaran bahwa minat investor untuk membeli German Bunds mulai merosot akibat merebaknya frustasi dikalangan investor berkaitan dengan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa.
• Harga komoditas juga melemah, tembaga merosot ke level terendahnya sejak 1‐bulan terakhir, sementara crude oil berpotensi mencatat performa mingguan terburuk sejak awal Oktober silam. Harga minyak jenis US crude oil <LCOc1> turun 1.84 USD atau 1.9% ke 96.17 USD per barrel.
• Aktifitas manufaktur di Cina pada November tercatat melemah ke level terendah sejak 32 bulan terakhir, menaikkan kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan mulai melanda ekonomi terbesar kedua dunia tersebut. Sementara itu aktifitas manufaktur di Jerman kembali terkontraksi dalam 2‐bulan terakhir secara berturut‐turut akibat penurunan ekspor.
• Dollar AS menguat ke level tertinggi sejak 6‐pekan terakhir terhadap euro dan menguat terhadap yen seiring maraknya aksi investor beralih pada aset safe haven termasuk dollar AS. Harga obligasi Amerika menguat, menutupi pelemahan pada sesi sebelumnya, seiring pelemahan bursa saham dunia terdesak krisis hutang Uni‐ Eropa yang kemudian menaikkan minat beli investor pada obligasi Amerika.
• Sementara itu data terakhir memperlihatkan bahwa jobless claims pekan lalu tercatat 393.000, berada dibawah level 400.000 dalam 3‐pekan terakhir, menguatkan ekspektasi bahwa sektor ketenagakerjaan mulai bangkit. Data durable goods diluar transportasi untuk Oktober mengalami kenaikan 0,7%, sedangkan consumer spending naik 0,1%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> melemah 236.17 poin atau 2.05% ke 11,257.55, indeks S&P500 <.SPX> turun 26.25 poin atau 2.21% ke 1,161.79 dan Nasdaq <.IXIC> turun 61.20 poin atau 2.43% ke 2,460.08. Volume perdagangan cukup tipis menyambut libur nasional Thanksgiving di Amerika.
• Sedangkan bursa saham global yang terangkum dalam MSCI All‐Country World Index <.MIWD00000PUS>, tercatat melemah 2,2% setelah sempat anjlok ke level terendah sejak 06 Oktober silam, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 1,3%.
• Emas mencatat pelemahannya pada sesi Rabu 23 November, mengikuti penurunan bursa ekuitas dunia dan euro tertekan data manufaktur Cina dan eropa yang kembali menaikkan aksi jual pada investor. Harga spot emas <XAU=> tercatat melemah 0.6% ke 1,689.29 USD per troy ounce.
(vaf)

Rabu, 23 November 2011

IHSG OUTLOOK 23 NOVEMBER 2011


- IHSG kemarin tampil berlwanan arah dengan Dow sebelumnya, hal mana dikarenakan trader lokal mempunyai keberanian untuk melawan arus dengan meilihat Hangseng juga tampil di area zona positif.
- Kemarin asing net buy 422 Milyard, perlu idperhatikan sebenarnya di pasar regular, sebenarnya asing net sell sebesar 564 milyard, dikarenakan asing net buy sebesar 422 milyard (Ada transaksi di pasar nego, pada saham SMMA asing net buy sebesar 836 milyard, dan pada saham TKIM sebesar 150 milyard, sehingga total dari kedua saham itu saja asing net buy sebesar 986 milyard).
- Asing banyak melakukan net sell terutama pada saham : ADRO, UNTR, BMRI, BBCA, BBTN, BBNI, GEMS, INDY, ASII, AALI, dimana dari 10 saham ini terhitung asing melakukan net sell sebesar 578.7 milyard.
- Kondisi IHSG kemarin yang melakukan perlawanan, membuat table entry memuat banyak signal buy, sehingga bila hari ini market melanjutkan kenaikan, tentu saja banyak saham pilihan.
- Pagi ini dow jones ditutup hanya minus 0.46%, IHSG bila naik jauh diatas level 3750, berarti kembali berada diatas MA200, oleh karena itu untuk menentukan IHSG apakah cukup kuat membentuk bottom reversal, maka dibutuhkan confirm kenaikan hari ini, maka mari kita lihat market saja deh.
- Patokan tetap bercermin kepada saham Astra group dan Banking BMRI, BBRI, BBNI, BBCA dan BUMI, ITMG, GGRM.
- Hal yang saya pandang belum kondusif adalah Rupiah masih melemah terhadap USD, harga gold yang turun, dan Asing masih agresif jualan pada saham-saham blue chips.

AKRA



MEDC



BSDE


OUTLOOK US & GLOBAL 23 NOVEMBER 2011


• Bursa saham Amerika kembali melemah dalam 5‐sesi berturut‐turut, mengikuti pelemahan bursa saham eropa menyusul buruknya prospek pertumbuhan ekonomi Amerika. Sementara itu euro berakhir menguat ditunjang oleh upaya inisiatif dari IMF untuk menangani krisis hutang Uni‐Eropa. Data dari pemerintah Amerika memperlihatkan pertumbuhan ekonomi dalam basis antar tahun hanya bertumbuh sebesar 2% pada kuartal ketiga, dibawah estimasi sebesar 2,5%.
• Euro menguat diatas level 1.35 setelah Dana Moneter Internasional – IMF menaikkan instrumen pinjamannya dan memberikan likuiditas dengan biaya rendah dalam kurun 6‐bulan kedepan untuk membantu negara‐negara yang mungkin akan terkena dampak dari krisis hutang Uni‐Eropa. Perdagangan euro berlangsung cukup volatile dimana para pelaku pasar melihat tingkat borrowing cost Spanyol dan Italia berada pada level yang tidak seimbang.
• Perbankan Uni‐Eropa dilaporkan menaikkan tingkat pinjaman mereka pada ECB mencapai level tertinggi dalam kurun 2‐tahun terakhir.
• Kekhawatiran pada ketidakmampuan para politisi dalam menangani besarnya hutang juga turut menekan pergerakan di bursa keuangan Amerika, setelah komite di kongres Amerika mengumumkan gagal tercapainya kesepakatan untuk meredam defisit keuangan Amerika. Investor khawatir bahwa kebuntuan tersebut akan
menjadi semakin menyulitkan penerapan pemangkasan pajak penghasilan sebagai upaya untuk menstimulasi ekonomi
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 53.59 poin atau 0.46% ke 11,493.72, S&P500 <.SPX> merosot 4.94 poin atau 0.41% ke 1,188.04 dan Nasdaq <.IXIC> melemah 1.86 poin atau 0.07% ke 2,521.28. Sementara itu bursa saham eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0.6% ke 914.19, sedangkan indeks dari
bursa saham global, MSCI <.MIWD00000PUS> ditutup melemah 0.3%.
• Rilis minutes dari sidang The Fed untuk November tidak berdampak besar pada pergerakan di bursa keuangan. Minutes memperlihatkan bahwa mayoritas anggota mendukung pemberian informasi kepada publik mengenai proyeksi kebijakan moneter dan suku bunga, namun demikian anggota The Fed membantah anggapan
bahwa mereka akan mulai menentukan target inflasi baru.
• Harga produk tresuri Amerika meningkat seiring pelemahan bursa saham ditengah naiknya indikasi bahwa The Fed kembali mempertimbangkan untuk meluncurkan stimulus keuangan tambahan. Obligasi Amerika bertenor 1‐tahun <US10YT=RR> naik 7/32, sementara imbal hasilnya turun menjadi 1.93% dari 1.95% pada Senin 21
November.
• Harga komoditas menguat, ditunjang kenaikan harga minyak dunia seiring kemungkinan sanksi bagi Iran dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah yang menaikkan kekhawatiran akan berkurangnya pasokan. Harga minyak jenis U.S. crude oil <CLc1> ditutup di 98.01 USD per barrel, naik 1.09 USD atau 1.12%.
Sementara itu harga tembaga <HGZ1> juga turut menguat ditengah maraknya aksi beli terutama dari kawasan Asia.
• Emas menguat lebih dari 1% pada sesi Selasa 22 November ditunjang oleh aksi ambil untung pelaku pasar pasca penurunan tajamnya dalam beberapa sesi terakhir. Emas yang telah melemah sekitar 5% dalam kurun 5‐sesi terakhir mendapat sokongan seiring maraknya aksi beli investor berkaitan dengan jatuh temponya option pada bursa COMEX untuk kontrak Desember. Harga spot emas ditutup menguat 1,2% ke 1697.99 USD per troy ounce.
(vaf)

Selasa, 22 November 2011

IHSG OUTLOOK 22 NOVEMBER 2011


- Pagi ini dow ditutup minus 2.1%, sehingga membuka peluang IHSG hari ini bisa tertekan kembali, kecuali bila Dow Fut memberikan signal positif yang cukup kuat.
- Beberapa factor yang menekan IHSG adalah :
a. Asing net sell cukup besar diatas 500 milyard.
b. Dow dan dow fut yang tidak memberikan iklim yang kondusif dalam beberapa hari terakhir ini.
c. Rupiah yang melemah terhadap usd hingga diatas 9000an.
d. Harga emas semalam turun drastis hingga menembus turun dibawah level 1700 usd.
- Saham yang hari ini kemungkinan besar masih rally adalah saham VIVA yang hanya dalam beberapa menit pembukaan langsung AR kanan, demikian juga saham VIVA-W yang melesat hingga level 300, sehingga masih memberikan ruang yang lega untuk saham VIVA.
- Disamping saham VIVA yang tampil spektakuler, saham lainnya adalah saham BIPI yang sempat naik tertinggi hingga level 153, namun close tidak bagus pada level 134, sehingga potensi kenaikan hanya memberikan peluang 50:50% saja.
- Secara TA, penurunan Dow sudah mendekati batas support pada level 11.400, waspadai bila Dow tembus 11.400 maka berpeluang menuju level 11.000.
- Demikian juga IHSG, secara TA, IHSG sudah mendekati batas support pada level 3625, namun bila tembus 3625, maka membuka peluang IHSG menuju level 3591 kembali.
- Sebaiknya para trader menjadi penonton dulu saja deh, sebelum ada tanda-tanda rebound, karena Stochastic dan MACD saat ini dalam kondisi down trend.
- Buat trader hari ini silahkan fokus ke saham VIVA, sehingga hari ini saya tidak menampilkan chart saham.
- Hari ini saham yang terdeteksi beli hanya sedikit, yaitu : ELSA, INDF, MPPA, MYRX, PTPP, PUDP.
- Sekali hati-hati sekalipun value transaksi IHSG kecil, namun asing melakukan net sell yang besar, maka tetap waspada

IHSG



Senin, 21 November 2011

IHSG OUTLOOK 21 NOVEMBER 2011


- Jumat kemarin Dow ditutup naik tipis 0.22%, sehingga IHSG kembali konsolidawi dengan volume transaksi yang sepi, masih menandakan posisi wait and see dari para trader besar/market player.
- Hari ini tanggal 21 November 2011, berarti tinggal 9 hari lagi bulan November akan habis, sebaiknya maulai pasang telinga untuk mencari tahun inflasi bulan November akan tinggi atau rendah, yang biasanya mulai ada bocoran sekitar tanggal 25 November 2011.
- Hari Jumat kemarin IHSG turun sekitar 1%, dengan volume yang kecil, namun cukup agresif jualan di saham banking seperti BMRI, BBCA, BBNI, BBRI, apakah ini pertanda Asing memprediksi inflasi akan tinggi? Jadi mari kita perhatikan beberapa hari kedepan.
- Saham Coal kemarin lebih bagus daripada saham banking, hal mana terlihat beberapa saham coal jumat kemarin Close>Open, sedangkan saham-saham banking sebaliknya Open > Close.
- Dalam posisi IHSG wait and see, Bandar lebih banyak bermain saham-saham kecil, buat trader harian, silahkan bermain dengan saham lapis ke-2 dan ke-3 namun jangan lupa hati-hati dan disiplin.
- Hari ini IHSG diharapkan tidak turun lebih rendah dari MA200, yaitu saat ini berada pada level 3740, dengan support 3740-3718, dan resist : 3776-3801.

INKP



UNSP



TMPI


OUTLOOK US & GLOBAL 21 NOVEMBER 2011


• Euro naik Jumat lalu dari harapan bahwa European Central Bank kemungkinan terlibat dalam rencana untuk membantu perjuangan negara‐negara zona euro, tetapi saham‐saham dunia anjlok karena banyaknya investor melanjutkan kekhawatirannya dari penyebaran krisis utang wilayah tersebut terhadap perekonomian inti Eropa.
• Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0.7 persen. Saham‐saham dunia yang dinilai dengan indeks MSCI All‐Country World <.MIWD00000PUS>, anjlok 0.6 persen.
• Indeks Wall Street ditutup beragam, ditutup dalam mingguan terburuknya saham‐saham AS dalam dua bulan. Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 25.43 poin, atau 0.22 persen, ke level 11,796.16. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> melemah 0.48 poin, atau 0.04 persen, ke level 1,215.65. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> anjlok 15.49 poin, atau 0.60 persen, ke level 2,572.50.
• Mata uang zona euro <EUR=> meningkat 0.4 persen ke level $1.3509, didorong jauh dari level terendahnya dalam lima minggu $1.3420 yang tercapai Kamis sebelumnya.
• Harga Tresuri AS melemah karena borrowing costs dari negara‐negara yang bermasalah di Eropa turun tipis, mengurangi ketertarikan pada safe‐haven assets. Yields dari obligasi Spanyol turun tipis sebelum pemilu akhir pekan.
• Yields dari obligasi Italia bertenor 10‐tahun <IT10YT=RR> turun menjadi 6.7 persen tetapi bertahan mendekati level yang jarang bagi para investor.
• Harga emas mencatatkan sedikit perubahan bersamaan dengan pasar ekuitas Jumat lalu, meskipun bertahannya kekhawatiran utang zona euro dan margin liquidation dari pasar lainnya membawa bullion/emas ke level penurunan terbesar mingguannya sejak September. Spot emas <XAU=> ditutup melemah 0.2 persen ke level $1,724.40 per ons pada pukul 2:53 p.m. EST (1953 GMT). Dalam hariannya emas melemah 2.5 persen dan mencapai level mingguan terendahnya dalam 2‐1/2‐mingguan ke level $1,709.64 per ons.
• Harga minyak mentah merosot Jumat lalu karena aksi ambil untung mengikuti pergerakan besar dari spreads minggu ini yang menyalip optimisme zona euro pada awalnya. December U.S. crude anjlok $1.41 untuk di settle ke level $97.41 per barrel, sementara itu January futures <CLF2> turun $1.26 untuk di settle ke level $97.67 per barrel
(vaf)

Jumat, 18 November 2011

IHSG OUTLOOK 18 NOVEMBER 2011


- Pagi ini dow ditutup turun kembali sebesar 1.13%, sehingga IHSG berpeluang terkoreksi kembali beserta bursa Asia lainnya.
- Harga Minya kembali turun dibawah 100 usd (sekitar 98an), disamping itu pula harga GOLD tertekan turun mendekati 1700 kembali.
- Ada yang menarik mengikuti gerakan harga gold, dimana harga gold pada sekitar pertengahan bulan Agustus 2011 terbang dari level 1600 usd ke level 1900an, dengan alasan investor lebih merasa aman pegang gold dibandingkan pegang saham, dan kalau itu Dow Jones terkoreksi hebat.
- Namun saat ini harga gold kembali bergerak searah dengan Dow Jones, dengan kata lain Dow turun, maka harga gold turun, sebaliknya Dow naik harga gold naik pula, hal mana terbukti dalam 2 hari terakhir ini dow turun, harga gold juga turun dari level mendekati 1800 usd saat ini mendekati 1700 usd kembali.
- Harga CPO seperti yang sudah saya katakan 2-3 hari yang lalu, dengan tembusnya harga CPO melebihi 1000 usd/matric ton, maka saham-saham yang berbasic CPO akan menaik, hal mana terbukti dalam beberapa hari ini saham berbasic CPO mampu melawan arus, antara lain AALI, LSIP, bahkan sampai ke saham UNSP juga terbawa naik.
- Posisi saat ini saya masih wait and see, tidak terlalu pegang banyak barang (hanya sedikit saja), dan mulai perlu waspadai bila Dow semakin turun terus menerus, sebaiknya kurangi posisi muatan Anda.
- Hari ini adalah hari Jumat, posisi IHSG masih akan tertekan dan sepi, oleh karena itu saya hari ini tidak menampilkan chart, perhatikan saham ASII group dan Banking BMRI, BBRI, dan disitulah arah IHSG akan kemana hari ini.

OUTLOOK US & GLOBAL 18 NOVEMBER 2011


• Bursa saham dunia dan harga minyak anjlok Kamis lalu dari meningkatnya kekhawatiran penyebaraan krisis utang setelah borrowing costs Spanyol meningkat hampir 7 persen dalam lelang obligasi – suatu level yang terlihat tidak wajar bagi banyak investor.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> anjlok 134.86 poin, atau 1.13 persen, ke level 11,770.73, sementara itu Standard & Poor's 500 <.SPX> merosot 20.63 poin, atau 1.67 persen, ke level 1,216.28. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> ditutup melemah 51.62 poin, atau 1.96 persen, ke level 2,587.99.
• Di Eropa, indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> anjlok 1.3 persen untuk ditutup 957.85 poin setelah anjlok lebih dari level terendahnya satu bulan 950.94. Saham‐saham perbankan, yang mana telah anjlok lebih dari 35 persen sejauh ini berkenaan dengan besarnya eksposur terhadap krisis utang zona euro, yang merupakan diantara penurunan terbesar.
• Saham‐saham dunia, yang diukur oleh benchmark indeks MSCI All‐Country World <.MIWD00000PUS>, melemah 1.6 persen.
• Euro menghapus kebanyakan kenaikannya dan harga Tresuri AS membalikkan penurunannya sebagaimana investor, yang pada awalnya telah terdorong oleh membaiknya dari ekspektasi data ekonomi AS, berbalik naik pada risk averse dalam sesi sorenya.
• Ditekan oleh sentimen dari kurang jelasnya kemajuan pada congressional committee AS yang bertugas yang bertujuan untuk mengurangi permasalahan utang negara dan komentar dari anggota dewan zona euro dengan tidak terdapatnya rencana untuk (banyaknya) program bantuan finansial terhadap
Italia dari dana bailout.
• The safe‐haven dollar AS naik ke dalam rangkaian empat harinya sebagai risk aversion. Euro <EUR=>, secara prakteknya flat terhadap dollar ke level $1.346, yang telah naik hingga ke level tertingginya $1.35403 pada trading platform EBS.
• Yields pada obligasi bertenor 10‐tahun Italia <IT10YT=RR> berada di level 6.9 persen setelah mencapai level 7.259 persen pada awalnya. Obligasi Spanyol bertenor 10‐tahun <ES10YT=RR> berada di level 6.5 persen.
• Tresuri AS bertenor 10‐tahun <US10YT=RR> menghapus penurunan awalnya untuk naik 11/32 dalam harganya, dengan yield sebesar 1.960 persen.
• Harga emas bertahan di level terendah hariannya yang mendekati dua bulan pada Kamis lalu, anjlok hingga 2 persen karena investor mengkhawatirkan
mendalamnya gejolak Eropa terhadap komoditas dan secara teknikal memicu aksi jual. Spot emas <XAU=> melemah 2.5 persen ke level $1,718.44 per ons pada pukul 4:04 p.m. EST (2104 GMT). Telah terpukul ke level terendahnya $1,709.64 per ons, harga terendahnya dalam tiga minggu.
• Harga minyak mentah merosot Kamis lalu, dengan crude AS anjlok 4 persen karena investor mencatatkan aksi ambil untung sehari setelah kenaikan ke level tertingginya lima bulan yang telah mencapai level teknikal utama. U.S. crude untuk pengiriman Desember <CLc1>, yang expires Jumat ini, di settled ke level $98.82, turun $3.77, ataur 3.67 persen, penurunan persentase terbesar hariannya pada front‐month crude dalam New York Mercantile Exchange sejak 28 Sept.
(vaf)

Kamis, 17 November 2011

IHSG OUTLOOK 17 NOVEMBER 2011


- Harga minyak naik diatas 101 usd, namun harga gold turun kembali dari level mendekati 1800 saat ini mendekati 1750 kembali.
- Yang lebih aneh adalah harga minyak naik, biasanya diikuti oleh harga saham-saham berbasic coal, namun saat ini malah sebaliknya saham-saham coal tertekan, hal ini disebabkan oleh kekhawatiran dunia akan mengalami slow down, dimana batu bara ini banyak di export, sehingga kekhawatiran itu mengakibatkan penekanan terhadap saham-saham batu bara.
- Sepanjang hari kemarin mengalami tekanan jual, namun menjelang akhir sesi IHSG berhasil tutup di zona hijau dikarenakan dow fut yang hijau menjelang IHSG tutup dan Eropa yang juga naik ke zona hijau.
- Namun pagi ini Dow ditutup turun -1.58%, sehingga besar peluang IHSG akan mengalami tekanan jual kembali, harapannya adalah dow fut semoga bisa berada di zona hijau.
- Harga CPO masih rally menuju level 1026 usd, sehingga kemarin harga saham berbasic CPO cukup lumayan defensive.
- Saat posisi seperti ini, kembali saham-saham pilihan lebih ditujukan kepada saham-saham defensive seperti JSMR, KLBF, TLKM, ISAT, GGRM, dan Bimantara group seperti BMTR, BHIT,
- Saham berbasic pelayaran kemarin cukup semerbak, lantaran BLTA membukukan keuntungan yang naik sekitar 1000%, namun kenaikan tersebut bukan dari laba perusahaan (malah turun), tetapi dari laba konversi obligasi. Jadi bukan saham yang bagus buat investasi, just trading saja.
- Setelah reverse stock 8 saham menjadi 1 saham, harga saham MYOH tertekan hingga level 620, dikarenakan emiten ini akan mengadakan right issue pada harga 420, buat para trader silahkan cermati saham ini, siapa tahu saham ini mendekati harga 420 diangkat kembali, karena bila turun dibawah 420, tentu rightnya tidak akan ada yang mau menebus.
- Dow Jones saat ini masih up trend dan mengaju level 11.781, hati-hati bila Dow semakin turun dibawah 11.500.
- Sedangkan IHSG akan menguji kembali level 3862, apabila tembus maka akan menguji level 3688 dan 3591, oleh karena itu berhati-hati bila IHSG tembus 3862.
- Strategi tetap lebih bijaksana trading daripada buy and hold saat ini, sebelum cuaca cerah kembali bersinar lagi.

BBRI



BHIT



OUTLOOK US & GLOBAL 17 NOVEMBER 2011


• Bursa saham global dan euro anjlok Rabu lalu, dengan saham‐saham AS anjlok dari aksi jual pada saham perbankan AS, ditengah munculnya keraguan pada pemerintah di Eropa untuk dapat mengatasi krisis utang zona euro.
• Indeks FTS Eurofirst300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa sedikit naik 0.04 persen untuk ditutup dilevel 970.60.
• Bursa WallStreet berusaha untuk rebound, secara singkat sempat mencapai level positif sebelum melemah tajam pada akhir perdagangan dari adanyal aporan Fitch.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 190.57 poin, atau 1.58 persen, ke level 11,905.59. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 20.90 poin, atau 1.66 persen, ke level 1,236.91. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> turun 46.59 poin, atau 1.73 persen, ke level 2,639.61.
• Pasar mengabaikan data yang menunjukkan consumer prices AS anjlok bulan lalu untuk pertama kalinya dalam empat bulan karena warga AS melakukan pembelian yang kurang pada kendaraan‐kendaraan baru dan bahan bakar. Tetapi harga diluar makanan dan energi mencatatkan kenaikan tipis, Labor Department mengungkapkannya.
• Euro melemah ke dalam level tiga harinya terhadap dollar untuk mencapai level terendahnya lima minggu karena naiknya borrowing costs Perancis dan Italia yang mengkhawatirkan mengenai penyebaran dari krisis utang dua tahunnya.
• Euro <EUR=> melemah 0.51 persen menuju level $1.3462.
• Lembaga pemeringkat Fitch memperingatkan bahwa jika tidak diselesaikannya krisis utang secara teratur dan segera, outlook kredit pada perbankan AS dapat memburuk. Sementara itu outlook stabil, resiko dari goncangan negatif meningkat dan dapat mempengaruhi outlook‐nya, Fitch mengatakannya.
• Harga Tresuri AS naik dimana pasar saham anjlok dan kekhawatiran krisis utang Eropa dapat melebar yang menekan pada safe‐haven obligasi pemerintahAS.
• Harga emas merosot, ditekan oleh melemahnya consumer prices AS dan ketidakpastian setelah perselisihan antara Perancis dan Jerman berkenaan dengan bagaimana European Central Bank seharusnya berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis utang. U.S. gold futures untuk pengiriman Desember <GCZ1> di settled
turun $7.90 ke level $1,774.30 per ons.
• Brent crude untuk pengiriman Januari <LCOF2> di settled anjlok 30 sen ke level $111.88 per barrel. Tetapi U.S. crude futures meningkat diatas $102 per barrel dari berita bahwa pemilik Seaway pipeline berencana pada tahun 2012 untuk membalikkan aliran minyaknya, suatu gerakan yang akan menekan pasokan minyak di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk New York futures contracts. U.S. January crude <2CLc1> di settled naik $3.22 ke level $102.59, yang mana membawa arbitrasetransatlanticanjlok$9.28.
(vaf)

OUTLOOK US & GLOBAL 17 NOVEMBER 2011


• Bursa saham global dan euro anjlok Rabu lalu, dengan saham‐saham AS anjlok dari aksi jual pada saham perbankan AS, ditengah munculnya keraguan pada pemerintah di Eropa untuk dapat mengatasi krisis utang zona euro.
• Indeks FTS Eurofirst300 <.FTEU3> dari saham‐saham utama Eropa sedikit naik 0.04 persen untuk ditutup dilevel 970.60.
• Bursa WallStreet berusaha untuk rebound, secara singkat sempat mencapai level positif sebelum melemah tajam pada akhir perdagangan dari adanyal aporan Fitch.
• Indeks Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 190.57 poin, atau 1.58 persen, ke level 11,905.59. Indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> anjlok 20.90 poin, atau 1.66 persen, ke level 1,236.91. Indeks Nasdaq Composite <.IXIC> turun 46.59 poin, atau 1.73 persen, ke level 2,639.61.
• Pasar mengabaikan data yang menunjukkan consumer prices AS anjlok bulan lalu untuk pertama kalinya dalam empat bulan karena warga AS melakukan pembelian yang kurang pada kendaraan‐kendaraan baru dan bahan bakar. Tetapi harga diluar makanan dan energi mencatatkan kenaikan tipis, Labor Department mengungkapkannya.
• Euro melemah ke dalam level tiga harinya terhadap dollar untuk mencapai level terendahnya lima minggu karena naiknya borrowing costs Perancis dan Italia yang mengkhawatirkan mengenai penyebaran dari krisis utang dua tahunnya.
• Euro <EUR=> melemah 0.51 persen menuju level $1.3462.
• Lembaga pemeringkat Fitch memperingatkan bahwa jika tidak diselesaikannya krisis utang secara teratur dan segera, outlook kredit pada perbankan AS dapat memburuk. Sementara itu outlook stabil, resiko dari goncangan negatif meningkat dan dapat mempengaruhi outlook‐nya, Fitch mengatakannya.
• Harga Tresuri AS naik dimana pasar saham anjlok dan kekhawatiran krisis utang Eropa dapat melebar yang menekan pada safe‐haven obligasi pemerintahAS.
• Harga emas merosot, ditekan oleh melemahnya consumer prices AS dan ketidakpastian setelah perselisihan antara Perancis dan Jerman berkenaan dengan bagaimana European Central Bank seharusnya berbuat lebih banyak untuk mengatasi krisis utang. U.S. gold futures untuk pengiriman Desember <GCZ1> di settled
turun $7.90 ke level $1,774.30 per ons.
• Brent crude untuk pengiriman Januari <LCOF2> di settled anjlok 30 sen ke level $111.88 per barrel. Tetapi U.S. crude futures meningkat diatas $102 per barrel dari berita bahwa pemilik Seaway pipeline berencana pada tahun 2012 untuk membalikkan aliran minyaknya, suatu gerakan yang akan menekan pasokan minyak di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk New York futures contracts. U.S. January crude <2CLc1> di settled naik $3.22 ke level $102.59, yang mana membawa arbitrasetransatlanticanjlok$9.28.
(vaf)

Rabu, 16 November 2011

IHSG OUTLOOK 16 NOVEMBER 2011


- Tidak banyak yang bisa ditulis pada hari ini, selain kita (trader) kerjanya setiap hari hanya menebak-nebak Dow akan naik atau turun pada penutupan subuh besok dikaitkan dengan dow fut sendiri, yang tidak akan menjamin dow fut seiring sejalan dengan dow nya sendiri.
- Terbukti Dow Fut kemarin sore hingga malam malah semakin dalam merahnya, ternyata Dow pagi ini malah ditutup naik 0.14%.
- Penurunan dan kenaikan saat ini tanpa diikuti oleh volume yang berarti bahkan semakin sepi, berarti market saat ini sedang konsolidasi, terlebih lagi hampir semua emiten sudah merilis laporan keuangan q-3.
- Harga minyak menarik mendekati level 100 usd, sedangkan harga batu bara masih berada di level yang masih rendah.
- Harga CPO yang mencoba bermain diatas 1000 usd, sehingga kemarin membuat saham CPO relative cukup kuat, terutama saham AALI sebagai leadernya, tidak terasa harga AALI sudah mendekati level 23.000.
- Boleh perhatikan Saham ADRO sangat menarik bila harga berada dibawah 2000.
- Sektor yang kemarin berada di zona hijau adalah Properti, Agri, Infrastructur dan trade.

JSMR



MEDC



AALI




OUTLOOK US DAN GLOBAL 16 NOVEMBER 2011

• Bursa saham Amerika menguat tipis ditopang oleh rilis data ekonomi yang membaik dan memberikan dukungan pada saham‐saham sektor teknologi. Sementaraitu euro melemah terhadap dollar AS seiring berlanjutnya kekhawatiran pada krisis hutang kawasan tersebut yang saat ini diperkirakan dapat melanda negara sebesar Perancis.
• Harga minyak dunia menguat di level tertinggi sepanjang 16‐pekannya di 99.84 USD per barel ditunjang oleh data retail sales Amerika untuk Oktober yang naik melebihi perkiraan para ekonomi yang menguatkan sinyal bahwa ekonomi terbesar kedua tersebut mulai pulih pada kuartal keempat.
• Di eropa imbal hasil obligasi Italia kembali melejit diatas level 7% yang dipandang sebagai level yang unsustainable, sementara itu premium dari obligasi Perancis ber tenor 10‐tahun dibandingkan dengan obligasi Jerman yang menjadi acuan, mencapai level tertinggi sejak 1999 silam.
• Bursa saham eropa FTSE urofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0,5% ke 970.17. Sementara indeks bursa saham global <.MIWD00000PUS> merosot 0,4%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> naik tipis 17.18 poin atau 0,14% ke 12,096.16, sedangkan S&P500 <.SPX> naik 6.03 poin atau 0.48% ke 1,257.81 sedangkan Nasdaq <.IXIC> naik 28.98 poin atau 1.09% ke 2,686.20.
• Euro <EUR=> melemah 0,7% terhadap dollar AS ke 1.3526 seiring meningkatnya borrowing cost di beberapa negara Uni‐Eropa. Euro bahkan menembus level terendah dalam kurun 5‐pekan terakhir terhadap yen <EURJPY=> ke 103.95.
• Imbal hasil obligasi Italia ber tenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> naik diatas level 7%, sementara itu imbal hasil obligasi Spanyol bertenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> naik menjadi 6,3%.
• Terdapat pandangan dari beberapa analis bahwa satu‐satunya opsi untuk meredam kondisi ketidakpastian adalah dengan cara pembelian obligasi dalam jumlah besar oleh ECB, sebuah strategi yang mirip dengan program quantitative easing yang dijalankan oleh bank sentral Amerika dan Inggris.
• Harga minyak jenis U.S. December crude oil naik 1.23 USD atau 1.25% ke 99.37 USD perbarrel.
• Sementara itu emas berakhir stagnan pada sesi Selasa, berhasil bangkit dari pelemahannya pada sesi awal Eropa setelah muncul kekhawatiran bahwa Perancis akan terpersosok kepada krisis hutang kawasan. Harga spot emas <XAU=> turun tipis ke 1,780.50 USD per troy ounce.
(vaf)

Selasa, 15 November 2011

IHSG OUTLOOK 15 NOVEMBER 2011


- Kemarin IHSG didominasi oleh saham Astra group terutama ASII dan UNTR, sedangkan saham coal kecuali ITMG dan PTBA, yang lainnya malah terkoreksi ditengah harga minyak mendekati level 100 usd.
- Kenaikan IHSG leratif kecil bila dibandingkan dengan kenaikan Hangseng.
- Pagi ini Dow Jones ditutup turun 0.61%, sehingga hari ini akan terjawab, apakah IHSG akan turun lebih dalam dari Dow ataukah IHSG mampu bertahan dengan penurunan tidak melebihi 0.6%.
- Harga minyak dan harga gold turut terkoreksi juga, dimana minyak berada pada level 98 usd, sedangkan harga gold berada pada level 1779 usd.
- Harga komoditi yang menarik adalah harga CPO yang berhasil menembus level psikologis 1000 usd, so boleh perhatikan saham-saham CPO.
- Hari ini secara singkat IHSG akan menguji level support pada 3800-3775.
- Faktor positif lainnya adalah Asing tidak ada melakukan agresif penjualan.

IHSG



UNTR



ASRI



AUTO


OUTLOOK US & GLOBAL 15 NOVEMBER 2011


• Bursa ekuitas global bersama dengan euro mengalami penurunan pada sesi awal pekan ini seiring berlanjutnya kekhawatiran investor pada prospek hutang Italia pasca lelang obligasi Italia. Kekhawatiran tersebut dipengaruhi oleh keraguan bahwa pemerintahan baru Italia dan Yunani pada akhirnya nanti akan dapat menangani krisis hutang Uni‐Eropa.
• Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa eropa akan mengalami kondisi terburuk sejak pasca Perang Dunia II, karena pemimpin Italia dan Yunani hanya memiliki sedikit waktu untuk menanggulangi kebangkrutan negaranya. Namun demikian Merkel tidak melontarkan ide baru untuk menangani krisis yang telah menyeret Portugis, Italia dan Yunani terpaksa meminta bailout untuk menjamin kelangsungan negaranya masing‐masing.
• Para ekonom mengatakan langkah‐langkah politik yang diambil oleh para pemimpin Uni‐Eropa belum dapat meredam tingkat ketidakpastian yang saat ini berkembang dalam berbagai aspek di Uni‐Eropa.
• Euro ditutup melemah 1,3% terhadap dollar AS ke 1.3622. Sementara itu dollar AS ditutup relatif stagnan di 77.12 setelah sempat melemah ke 76.81 terhadap yen, yang merupakan level terendahnya sejak upaya intervensi dari pemerintah Jepang.
• Dibursa WallStreet, indeks DowJones<.DJI> ditutup melemah 74.70 poin atau 0.61 % ke 12,078.98, indeks S&P500 <.SPX> turun 12.07 poin atau 0.96% ke1,251.78, sedangkan indeks Nasdaq <.IXIC> turun 21.53 poin atau 0.80% ke 2,657.22.
• Data ekonomi eropa juga turut menekan sentimen pelaku pasar, dimana industrial production untuk September mencapai penurunan terbesarnya sejak awal 2009, turun sebesar 2%.
• Bursa saham eropa melemah setelahl elang obligasi Italia yang memperlihatkan kurang antusiasnya sambutan dari investor untuk membeli obligasi negara tersebut. Indeks The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> mengalami penurunan 0.9% ke 975.47 poin.
• Penjualan obligasi Italia bertenor 5‐tahun senilai 3 miliar euro, dinilai sangat kecil untuk standar Italia. Dalam penjualan tersebut, borrowing cost‐nya yang sebesar 6,29% dipandang cukup mahal oleh para ekonom yang melihatnya berada dalam posisi tidak berkesinambungan dalam rangka pendanaan kembali utangnya yang bernilai total 1,9 triliun euro. Imbal hasi obligasi Italia bertenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> naik 6.76%.
• Sementara itu pada saat yang sama, imbal hasil obligasi Spanyol bertenor 10‐tahun mengalami kenaikan diatas level 6% untuk pertamakalinya sejak ECB mulai aktif melakukan pembelian pada surat utang Spanyol pada Agustus silam. Imbal hasil obligasi Spanyol bertenor 10‐tahun <ES10YT=TWEB> naik ke 6.13%.
• Harga minyak dunia turun dipengaruhi rilis data industrial production Uni‐Eropa yang melemah, mempertegas kemungkinan resesi pada kawasan tersebut. Harga minyak Brent crude <LCOc1> ditutup melemah 2.27 USD ke 111.89 USD per barrel., sedangkan minyak jenis U.S. crude <CLc1> ditutup melemah 85 cents ke 98.14 USD per barrel.
• Harga emas ditutup melemah berlawanan dengan penguatan dollar AS, emas mengikuti kinerja aset beresiko lainnya. Volume perdagangan dilaporkan sebagai yang paling rendah sepanjang 2011 ini. Harga spot emas ditutup melemah 0.6% ke 1,776.39 USD per troy ounce.
(vaf)

Senin, 14 November 2011

IHSG OUTLOOK 14 NOVEMBER 2011

IHSG


ITMG



HRUM



SMIP



BWPT






OUTLOOK US & GLOBAL 14 NOVEMBER 2011


• Bursa ekuitas global menguat sekitar 2% diiringi kenaikan euro terhadap dollar AS setelah hasil voting di Italia mengenai reformasi ekonomi sedikit meredakan kekhawatiran akan kemungkinan gagal bayar negara ekonomi terbesar ketiga Uni‐Eropa itu. Dalam beberapa sesi terakhir Italia menjadi fokus seiring meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah hingga level 7%. Hal tersebut kemudian memicu kekhawatiran investor bahwa Italia akan menjadi negara berikutnya yang terpaksa meminta bailout.
• Senat Italia menyetujui paket pemangkasan anggaran progresif yang disyaratkan oleh Uni‐Eropa, paket tersebut kemudian akan diteruskan ke parlemen rendah yang diharapkan akan dapat disetujui pada Sabtu 12 November ini. Persetujuan pada parlemen rendah akan menjadi salah satu pemicu dari pengunduran diri Perdana Menteri Silvio Berlusconi.
• Mantan Komisioner Uni‐Eropa – Mario Monti luas diprediksi akan menjadi pemimpin pemerintahan koalisi, langkah yang nampaknya akan diterima oleh pelaku pasar. Turut mendukung optimisme pelaku pasar adalah perkembangan di Yunani dengan diangkatnya Lucas Papademos sebagai Perdana Menteri, Papademos juga diterima oleh pelaku pasar secara luas, dan dipercaya akan dapat melancarkan bailout untuk Yunani.
• Akhir pekan lalu euro menguat 1,1% ke 1.3750, sementara itu dalam sepekan terakhir euro masih tercatat melemah 0,5% terhadap dollar AS dalam pelemahan mingguan berturut‐turut dalam 2‐minggu terakhir. Sementara itu dollar AS melemah 1,4% terhadap yen yang merupakan pelemahan mingguan terbesar sejak pertengahan Agustus silam.
• Namun demikian ekonom mengingatkan meskipun minat terhadap aset beresiko mulai menguat, namun pesimisme dan dan beberapa kekhawatiran yang mendasar masih akan terus mempengaruhi volatilitas pergerakan harga. Salah satu yang akan menjadi ujian bagi sentimen pelaku pasar adalah lelang obligasi Italia bertenor 5‐tahun senilai 3 milar euro, apabila berhasil diterima dengan baik oleh pelaku pasar maka risk appetite potensial terus melaju.
• Indeks bursa eropa ‐ The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir menguat 2,1% ke 984.62, ditunjang oleh kenaikan saham‐saham perbankan Italia. Sedangkan indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 259.89 poin atau 2.19% ke 12,153.68, indeks S&P500 <.SPX> naik 24.16 poin atau 1.95% ke 1,263.85 dan Nasdaq <.IXIC> naik 53.60 poin atau 2.04% ke 2,678.75.
• Saham‐saham sektor keuangan yang sebenarnya masih sangat rentan terhadap eksposur pada surat utang asal Uni‐Eropa, menguat ditunjang oleh kenaikan saham Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co, secara khusus indeks perbankan ‐ the KBW Bank index <.BKX> naik 2.1%. Sementara itu bursa saham global yang terangkum dalam MSCI's all‐country stock index <.MIWD00000PUS> naik 2.2%.
• Harga minyak menguat mengikuti sentimen positif di pasar lainnya, minyak jenis Brent crude untuk kontrak Desember <LCOc1> naik 45 cents ke 114.16 USD per barrel, sedangkan minyak jenis U.S. December crude <CLc1> naik 1.21 USD ke 98.99 USD per barrel.
• Harga emas menguat 1,5% pada sesi Jumat mengikuti penguatan bursa Wall Street seiring meredanya kekhawatiran akan kondisi Italia dan pembentukan pemerintahan baru Yunani. Dalam sepekan terakhir emas tercatat menguat 1,9% terhadap dollar AS ke 1787.75 USD per troy ounce.
(vaf)

Jumat, 11 November 2011

IHSG OUTLOOK 11 NOVEMBER 2011


- Penurunan hari kemarin IHSG tidak setajam dibandingkan oleh Hangseng yang turun 4,4%, sedangkan IHSG hanya turun 1.9%.
- Asing kemarin net sell sebesar 1,1 milyard, dikarenakan ada transaksi di pasar negosiasi (crossing) saham BUMI sebesar 756 milyard, sehingga apabila dikeluarkan crossing tsb, maka nilai asing net sell sebesar 353 mi;yard, masih cukup besar, maka sebaiknya hati-hati juga, disamping nilai Rupiah terhadap USD melemah juga kemarin.
- Pagi ini dow Jones ditutup menguat hampir 1%, sehingga berpeluang IHSG naik kembali, namun mesti hati-hati karena aksi profit taking trader yang membeli saham kemarin, dan IHSG berada posisi yang belum cukup aman juga, karena akan berhadapan dengan resist pada level 3850-3875.
- Kemarin Gubenur BI menurunkan BI-rate sebesar 50 basic points, sehingga sangat baik dan berdampak posistif buat saham banking, property dan consumer.
- Saham-saham unggulan pada banking tidak jauh dari emiten besarnya yaitu BBCA, BMRI, BBRI dan BBNI.
- Saham Astra group juga layak untuk diperhatikan yaitu ASII, UNTR dan AALI.
- Sedangkan saham B-7 yang paling menarik adalah ENRG bila harga mendekati 150 ternyata mantul cukup kuat juga, sehingga ENRG berada support kuat pada level 150.
- Saham ADRO sangat menarik bila harga mendekati 2000, terbukti kemarin harga terbawah hanya menyentuh level 2025 saja.
- Harga Oil masih melesat ke level 97 usd, so batu bara masih boleh diperhatikan.
- Harga CPO naik diatas 2%, sehingga harga CPO mendekati 1000 usd/metric ton, sehingga kemarin terlihat harga saham berbasic CPO relative turun sedikit.

IHSG



UNTR



BUMI





OUTLOOK US & GLOBAL 11 NOVEMBER 2011


• Bursa saham Amerika, minyak dan euro berhasil rebound, sehari pasca pelemahan tajamnya pada sesi Rabu 09 November. Kekhawatiran investor terhadap kondisi Italia mulai mereda setelah Italia berhasil menjual obligasi jangka pendeknya. Italia berhasil menjual obligasi bertenor 1‐tahun dengan imbal hasil sedikit dibawah 7%. Saat ini yang menjadi perhatian pelaku pasar adalah belum adanya kepastian mengenai siapa calon pemimpin baru Italia.
• Meskipun demikian, diperkirakan sudah mulai akan tercapai pemerintahan dari koalisi baru di Italia, mengikuti langkah Yunani yang mengangkat Lucas Papademos yang merupakan mantan wakil presiden ECB sebagai Perdana Menteri menggantikan George Papandreou. Dengan latar belakangnya, Papademos diharapkan akan dapat memuluskan bantuan keuangan untuk Yunani guna menghindarkan dari kondisi gagal bayar hutangnya.
• Euro dan bursa saham Amerika berhasil bangkit dari pelemahan tajam hingga 3% pada sesi Kamis, penguatan mana ditopang oleh absennya tambahan berita buruk mengenai krisis hutang Uni‐Eropa sementara disisi lain data ekonomi dirilis lebih baik dari ekspektasi. Hal tersebut terlihat dari volatilitas yang tinggi namun volume perdagangan tipis.
• Euro <EUR=> ditutup menguat 0.4% ke 1.3601. Jobless Claims pekan lalu mengalami penurunan sebesar 10.000 menjadi 390.000, merupakan level terendah sejak April silam, demikian berdasarkan laporan dari Departemen Ketenagakerjaan Amerika. Perkembangan yang tergambar dari data tersebut meningkatkan optimisme bahwa ekonomi mulai membaik dalam kuartal ketiga ini, dengan perbaikan pada sektor tenaga kerja yang vital.
• Sementara itu defisit perdagangan internasional Amerika pada September menyempit ke level terendahnya sejak Desember 2010 silam. Defisit mencapai 43,1 miliar USD atau turun dari data Agustus yang direvisi menjadi 44,9 miliar USD. Kondisi mana kemudian menurunkan minat investor pada aset safe haven, meskipun dalam jangka lebih panjang nampaknya investor masih akan terfokus pada perkembangan Uni‐Eropa.
• Indeks bursa saham The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0,3% ke 963.58 poin. Sedangkan indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 112.92 poin atau 0.96% ke 11,893.86, indeks S&P 500 <.SPX> naik 10.60 poin atau 0.86% ke 1,239.70 dan Nasdaq <.IXIC> naik 3.50 poin atau 0.13% ke 2,625.15.
• Harga obligasi pemerintah Amerika melanjutkan pelemahannya seiring rilis data jobless claims yang membaik dan defisit perdagangan Amerika untuk bulan September yang semakin menyempit.
• Sementara itu menguatnya sinyal‐sinyal akan berakhirnya deadlock pada kondisi politik di Italia juga turut menekan harga obligasi. Meskipun demikian aset‐aset safe haven diperkirakan masih akan menguat ditopang oleh berlanjutnya kekhawatiran mengenai kemampuan Italia mengatasi tingginya hutang.
• Harga minyak jenis Brent crude <LCOc1> naik 1.40 USD ke 113.71 USD per barrel sedangkan minyak jenis U.S. crude oil <CLc1> naik 2.04 USD ke 97.78 USD barrel.
• Harga emas turun lebih dari 1% ke 1759.60 USD per troy ounce menyusul naiknya kekhawatiran akan kondisi gagal bayar Yunani dan belum adanya penanganan hutang Italia, sebuah kondisi yang kemudian memicu likuidasi investor terhadap aset‐aset komoditas.
(vaf)

Kamis, 10 November 2011

IHSG OUTLOOK 10 NOVEMBER 2011


 Seperti yang saya katakan beberapa hari yang lalu, market penuh dengan kejutan dan ketidak pastian, ternyata pagi ini dow Jones ditutup minus 3.2%, maka hari ini hampir dipastikan market akan berdarah-darah lagi,
- Harapan hari ini IHSG berpeluang untuk menembus level 3875 untuk saat ini menjadi sirna, sebaliknya penurunan yang tajam hari ini membuka peluang IHSG untuk turun ke level 3600 kembali.
- Namun beberapa hari terakhir ini asing net buy cukup besar, sehingga hari ini harapan kita hanya tertuju apakah asing mau menahan turunnya index dengan melakukan net buy, ataukah asing pasif melihat market dulu, ataukah juga asing turut serta melakukan penjualan? Let us see to day.
- Strategy trading saat ini adalah perhatikan Dow fut pagi ini, dan bila masih merah, lakukan penjualan dahulu untuk membeli kembali diharga yang lebih murah.
- Hari ini saya hanya menampilkan chart IHSG saja, mengingat saham-saham lebih berpotensi turun dibandingkan naik.
- Faktor positif dalam negeri adalah hari ini akan diumumkan BI-rate, yang diperkirakan oleh market bahwa Gubernur BI akan memangkas BI-rate, sehingga kemarin hampir semua saham banking rally.


IHSG


OUTLOOK US & GLOBAL 10 NOVEMBER 2011

• Bursa saham dan euro anjlok tajam menyusul naiknya borrowing cost Italia, meningkatkan kekhawatiran bahwa negara tersebut nantinya akan terpaksa meminta bailout yang dapat menyeret Uni‐Erop ke kondisi resesi. Euro mencetak performa harian terburuk sejak 15‐bulan terakhir seiring pengalihan aset para investor menuju obligasi Amerika yang dianggap lebih aman.
• Pelaku pasar pesimis Uni‐Eropa dan lembaga terkait lainnya akan dapat mengusung bailout yang diperlukan untuk Italia nantinya, mengingat negara tersebut adalah ekonomi terbesar ketiga Uni‐Eropa. Imbal hasil obligasi Italia untuk tenor 2‐tahun dan 10‐tahun melesat diatas level 7%, sebuah level dimana biaya pendanaan obligasi menjadi tidak seimbang.
• Bursa saham anjlok tajam, indeks Dow Jones turun hampir 400 poin dengan saham‐saham perbankan yang memimpin penurunan seiring kekhawatiran akan besarnya kerugian yang mereka tanggung berkaitan dengan kepemilikan pada obligasi asal Uni‐Eropa. Saat ini dua clearing houses terkemuka di Amerika meningkatkan level jaminan yang diperlukan untuk pihak‐pihak yang memiliki obligasi Italia. Kebijakan tersebut membuat pemegang obligasi Italia membayar lebih mahal dan diperkirakan akan semakin memicu penjualan obligasi tersebut.
• Sementara itu biaya untuk mengasuransikan obligasi Italia dari kemungkinan gagal bayar meningkat ke level tertingginya menjadi 571 basis poin, bedasarkan data dari Markit. Hal tersebut berarti diperlukan 571.000 euro per tahun untuk mengasuransikan obligasi Italia senilai 10 juta euro untuk 5‐tahun kedepan. Data dari Markit juga memperlihatkan bahwa CDS untuk Spanyol meningkat menjadi 429 basis poin, tertinggi sejak September, sementara CDS untuk Perancis naik menjadi 196 basis poin, yang merupakan level tertinggi dalam sebulan terakhir.
• Perbankan Perancis memiliki eksposur paling besar terhadap obligasi asal Italia dengan 416 miliar USD berdasarkan data yang dimiliki oleh Bank for International Settlements. Sebagai perbandingan, perbankan asal Amerika hanya memiliki sekitar 47 miliar USD dalam obligasi pemerintah Italia.
• Investor menjauhi aset beresiko dan memburu obligasi Amerika ditengah ketidakpastian krisis hutang Italia. Kondisi risk aversion yang ada pada sat ini diperkirakan mencapai level tertinggi sejak akhir musim panas lalu dimana investor mulai dibebani oleh krisis hutang Uni‐Eropa. Akibat maraknya aksi beli tersebut, harga obligasi Amerika, U.S. Treasury note <US10YT=RR> untuk tenor 10‐tahun naik 1‐1/32 sementara imbal hasilnya turun menjadi 1.97%.
• Indeks Dow Jones <.DJI> turun 389.24 poin atau 3.2% di 11,780.94, indeks S&P500 <.SPX> turun 46.82 poin atau 3.67% ke 1,229.10 dan Nasdaq <.IXIC> melemah 105.84 poin atau 3.88% ke 2,621.65. Sub‐indeks perbankan atau The KBW bank index <.BKX> anjlok 5.9%, diiringi penurunan saham Morgan Stanley sebesar 9% dan Goldman Sachs yang melemah 8.2%. Indeks bursa saham global, MSCI <.MIWD00000PUS> turun 2.7%.
• Pada akhir sesi New York, terdapat rumor yang berkembang bahwa ECB melakukan pembelian obligasi Italia secara agresif sebagai salah satu upaya untuk menekan kenaikan imbal hasil. Euro <EUR=> anjlok lebih dari 2% terhadap dollar AS ke 1.3547, tercatat sebagai penurunan harian terburuk sejak pertengahan Agustus 2010 silam. Euro juga tercatat melemah 1,9% terhadap yen dan turun 0,5% terhadap Swiss franc.
• Emas melemah menyusul aksi ambil untung pelaku pasar untuk menutupi kerugian pada investasi lainnya, meskipun pelemahan tersebut sedikit tertahan karena aksi safe haven buying ditengah ketidakpastian kondisi Italia dan kekhawatiran akan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Harga spot emas <XAU=> ditutup melemah 0,6% ke 1,773.99 USd per troy ounce setelah pada sesi Selasa lalu mencapai level tertinggi sejak September di 1802.60 USd per tory ounce.
(vaf)