Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Rabu, 31 Juli 2013

IHSG 31 JULI 2013


  • IHSG kemarin mampu berada di zona positif sekalipun EIDO -2.23%, Pagi ini EIDO -0.69%, sehingga semoga IHSG masih mampu melanjutkan kenaikannya pada hari ini setelah IHSG sebelumnya pas menyentuh fibo 50%.
  • Kemarin IHSG nampak sepi, transaksi di market reguler hanya sebesar 3 trilyuns,  yang membuat market besar adalah adanya placement saham TLKM diharga 11.400 senilai hampir 5 triliyun dan placement saham AISA di harga 1440 senilai 500 Milyar.
  • Beberapa saham property kemarin dibuka sempat naik, namun menjelang penutupan turun kembali, seperti saham BSDE, KIJA, LPCK, PWON dlsb,bahkan sektor property merupakan sektor yang turunnya paling dalam - 1.27%. 
  • Sektor yang turun lainnya adalah trade, agri, mining, dan basic industri, sedangkan sektor kemarin yang mampu bertahan di zona ijo adalah sektor infrastruktur, aneka industri, consumer dan finance.
  • Pada sektor consumer kemarin yang ramai dan naik tinggi adalah saham KLBF dan AISA, jadi masih boleh pantau ke-2 saham tsb.
  • Hari ini adalah pengumuman laporan keuangan BBRI, kemarin BBRI sudah naik duluan, apakah ini mengantisipasi lap keu bagus? Mari kita lihat apakah BBRI mampu tembus diatas 8350?
  • Kemarin pada saat pembukaan saham GGRM dijadikan senjata untuk membuat IHSG positif, sehingga hari ini boleh perhatikan saham GGRM, jika hari ini masih diangkat, maka peluang IHSG hari ini berada di zona ijo bisa terulang kembali seperti hari kemarin.
  • Hari ini market masih sepi, dikarenakan semakin mendekati liburan panjang Lebaran, dan juga semua mata menanti data inflasi yang akan diumumkan besok, semoga data inflasi tidak terlalu tinggi seperti yang diramaikan akhir-akhir ini.
  • Saat ini sudah cukup banyak keluar data laporan keuangan para emiten untuk semester I/Kwartal ke-2, tidak ada salahnya sebagai trader membaca-baca laporan keuangan para emiten tsb, termasuk membaca riset-riset dari beberapa sekuritas.

OUTLOOK US & GLOBAL 31 JULY 2013


• Bursa saham naik tipis ditengah kondisi perdagangan yang fluktuatif pada hari Selasa, menyusul investor memposisikan diri menjelang sidang bank sentral AS, Inggris dan Eropa pekan ini, sementara dolar merangkak naik dari level terendah 5 pekan.
• Meningkatnya kepercayaan bisnis dan konsumen zona euro memberikan dorongan awal bagi bursa saham menjelang keputusan sidang The Fed, ECB dan BoE serta data non‐farm payrolls AS untuk periode Juli.
• Usai tutup sesi New York, saham berjuang untuk mempertahankan keuntungan dan indeks berbalik flat atau negatif. Verizon dan Mosaic memimpin tekanan jual pada sektor telekomunikasi dan material. Namun menjelang tutup pasar global, investor kembali memburu saham‐saham AS, dan berhasil mendorong naiknya 2 indeks utama.
 "We're up against 1,700 on the S&P so it would take a lot to make it move substantially higher. The nearest things on the horizon are the Fed meeting and the jobs number, so I think we're going to tread water here until that," kata Jack de Gan, kepala investasi pada Harbor Advisory Corp di Portsmouth, New Hampshire.
 Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir melemah 1,38 poin atau 0,01% di 15520,59. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 0,63 poin atau 0,04% di 1685,96. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 17,33 poin atau 0,48% di 3616,47.
• Indeks saham global MSCI naik 0,1%, sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup hampir flat.
• Saham produsen kalium atau potasium dan perusahaan terkait pertanian bergejolak setelah Uralkali <URKA.MM> Rusia membongkar salah satu kemitraan kalium terbesar di dunia dengan menarik keluar Belarus Potash Co. Uralkali mengatakan keputusan ini mungkin menyebabkan penurunan global harga kalium di bawah $300 per ton pada paruh kedua tahun 2013, dari $400 per ton saat ini. Di sesi New York, Mosaic Co <MOS.N> turun 17,4%, Potash Corp <POT.N> merosot 16,2% dan Agrium Inc <AGU.N> turun 5%.
• Indeks dolar berlanjut menjauhi level terendah 5 pekan yang dicapai hari Senin dipicu maraknya short covering pasca koreksinya selama 2 pekan terakhir menjelang keputusan The Fed dan data pekerjaan AS. Indeks dolar terakhir tercatat naik 0,2%.
 "I think the Fed is not going to want to rock the boat, but what could change market expectations is the U.S. data that is coming out. It is not only the Fed that is coming up tomorrow, we also have U.S. second‐quarter GDP, ISM data and on Friday we have nonfarm payrolls ... if these come in strong, the market is going to start pricing in a faster tapering cycle again," kata Alvin Tan, FX strategist pada Societe Generale.
• Pelaku pasar uang juga mencermati pergerakan dolar Australia (Aussie), yang mencatat level terendah 2 pekan setelah komentar dari gubernur RBA memunculkan indikasi akan dipangkasnya suku bunga pada sidang RBA pekan depan.
• Di pasar Asia, indeks Nikkei naik 1,5% seiring melemahnya yen, meskipun bursa saham ditempat lain ditutup flat. Aksi bank sentral Cina yang menyuntikkan dana segar untuk pertama kalinya kedalam pasar uang sejak Februari telah diimbangi oleh rilis data yang beragam.
• Komoditas masih mengalami tekanan terkait outlook Cina. Hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan sektor manufaktur Cina melemah di bulan Juli untuk pertama kalinya dalam 10 bulan terakhir. Tembaga menembus level terendah 3 pekan, emas turun 0,1% dan minyak AS terkoreksi 1,4% di $103,11 per barel.
 Bund futures Jerman diperdagangkan relatif stabil di 142,41 sebelum sidang ECB, dimana diprediksi bank sentral Eropa tersebut akan memberikan rincian rencananya untuk memberikan "forward guidance" untuk suku bunga yang untuk pertama kalinya.
• Harga Treasury AS mengalami tekanan menjelang rilis data PDB‐Q2 AS, testimoni The Fed dan pengumuman pendanaan Treasury berikutnya, yang kesemuanya akan dirilis di hari Rabu ini. Treasury AS tenor 10 tahun turun 1/32 dengan yield di 2,6007 persen dari 2,61 persen di hari Senin
(vaf)

Selasa, 30 Juli 2013

IHSG 30 JULY 2013


  • Bulan Juli 2013 menyisakan 2 hari kerja lagi, IHSG cenderung melemah menjelang akhir bulan, karena menanti data inflasi, yang konon merupakan puncak-puncaknya untuk tahun 2013 ini.
  • Selain itu IHSG sudah anomali dengan Dow dan Hangseng, IHSG saat ini lebih dipengaruhi oleh EIDO, dimana semalam EIDO ditutup turun -2.23%, sehingga hari ini IHSG masih berpeluang turun sekitar 1% lagi.
  • IHSG sendiri sudah turun 4 hari berturut-turut mencapai fibo 50%, jadi jika tidak ada kekuatan rebound, maka IHSG berpeluang menutup gap 4504-4496.
  • Berhati-hatilah trading saat ini, tunggu bottom dulu dari IHSG beserta saham-sahamnya.
  • Data Laporan keuangan BMRI dan BBCA sudah keluar, nampakanya tidak akan banyak berpengaruh terhadap market hari ini.
  • BBCA Net Income 1H2013 Rp.6,3T, + 13,7% QoQ/ +20% YoY inline consensus.
  • BMRI Net Income 1H2013 Rp.8,29T, -6,9% QoQ/ +12% YoY 10%below consensus
  • Hari ini Laporan keuangan BBRI keluar after market.
  • Beberapa saham properti kemarin giliran naik, setelah tertekan cukup dalam, diantaranya adalah saham PWON, BSDE, ASRI, dsb.
  • Sekali lagi sebaiknya kita menanti data inflasi yang akan diumumkan pada tanggal 1 Agustus 2013, agar arah IHSG lebih jelas lagi.
IHSG



OUTLOOK US & GLOBAL 30 2013


• Bursa AS jatuh dan dolar bergerak di sekitar level terendah 5 pekan pada hari Senin menjelang sidang 2 hari The Fed, yang akan dicermati pasar untuk melihat indikasi kapan kiranya The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya. Sementara laporan data ketenagakerjaan AS di akhir pekan ini juga akan dicermati, khususnya setelah The Fed menjadikan tingkat pengangguran sebagai barometer untuk memutuskan kebijakannya pada program stimulus ekonomi. Di Wall Street, bursa saham melemah secara umum, dengan 3 indeks utama ditutup melemah.
 "I think today we saw some better‐than‐expected economic data in Europe and here, and that's got people concerned that we are going to see a withdrawal of QE. There's a concern that whatever the FOMC says or does will lead to a dramatic reaction in the market, much like we saw in June," kata Stephen Massocca, managing director pada Wedbush Equity Management LLC di San Francisco, mengacu pada Program Quantitative Easing The Fed.
• Hingga saat ini, investor menginterpretasikan melemahnya data ekonomi AS sebagai sinyal untuk The Fed melanjutkan program stimulus ekonomi dan memberikan dukungan positif bagi bursa saham. Namun dengan rencana The Fed mengurangi stimulusnya dalam jangka pendek kedepan, maka pasar mengharapkan terjadi peningkatan ekonomi yang lebih kuat.
• Sebuah grup industri kemarin melaporkan terjadi penurunan pada kontrak pembelian rumah di bulan Juni, setelah menembus level tertinggi lebih dari 6 tahun di bulan Mei, mengisyaratkan meningkatnya suku bunga hipotek telah mulai menekan pembelian rumah. Namun demikian, data masih dirilis lebih baik dari perkiraan.
• Disamping The Fed, bank sentral Eropa (ECB) dan Inggris (BoE) juga akan mengadakan sidangnya pekan ini. Kedua bank tersebut (ECB dan BoE) diprediksi akan mempertahankan kebijakan moneternya dengan menjaga suku bunga rendah selama tingkat pertumbuhan dan inflasi tidak memberikan ancaman.
• Di New York, Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 36,86 poin atau 0,24% di 15521,97. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 6,32 poin atau 0,37% di 1685,33. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> melemah 14,02 poin atau 0,39% di 3599,14.
• Dengan 3 hari tersisa dalam bulan ini, S&P 500 berpotensi mencatat kinerja bulanan terbaiknya sejak Oktober 2011. Kenaikan Nasdaq menjadikan bulan Juli sebagai bulan terbaik selama 1‐1/2 tahun terakhir.
• Data non‐farm payrolls AS pekan ini diprediksi akan menunjukkan 185.000 penambahan pekerjaan di bulan Juli dengan tingkat pengangguran turun tipis menjadi 7,5%. Jika laporan dirilis lebih baik, maka akan mendorong naiknya dolar.
• Indeks saham Eropa ditutup stabil, menyusul melemahnya saham perbankan mengimbangi laporan merger 2 perusahaan raksasa di sektor media dan farmasi. Indeks FTSEurofirst 300 ditutup naik 0,07%, dimana indeks tercatat naik 9% sejak akhir Juni.
• Publicis <PUBP.PA> dan Omnicom <OMC.N> mengumumkan rencananya untuk bergabung kedalam grup advertising terbesar dunia dalam sebuah kesepakatan senilai $35,1 milyar. Sedangkan di sektor farmasi, U.S. group Perrigo mengumumkan untuk membeli Elan Irlandia.
• Indeks saham dunia dalam MSCI turun 0,5%.
• Dolar melemah 0,4% terhadap yen di 97,83 yen, naik 0,1% terhadap euro, sementara indeks dolar relatif stabil setelah mencatat level terendah 5 pekan di 81,785.
 "The dollar faces a lot of key event risk in the week ahead with the release of the U.S. Q2 GDP report and the latest FOMC policy meeting on Wednesday, followed by the release of the U.S. employment report for July on Friday," kata Lee Hardman, analis pada Bank of Tokyo Mitsubishi.
• Di pasar obligasi, Bund futures Jerman kembali ke teritorial negatif dan obligasi zona euro melemah. Sedangkan Treasury AS tenor 10 tahun turun 6/32 dengan yield naik ke 2,587 persen dari 2,57 persen di hari Jumat lalu.
• Pasar komoditas masih tertekan, meskipun kekhawatiran masalah terhambatnya suplai telah menjauhkan harga minyak dari level terendah 3 pekan. Harga tembaga mengalami tekanan menjelang rilis data manufaktur Cina di hari Kamis yang diprediksi akan menyajikan laporan ekonomi yang mengecewakan.
• Sementara itu indeks Nikkei Jepang melemah 3,3% ke level terendah 4 pekan. Kekhawatiran investor ditambah oleh menguatnya yen telah memberikan indikasi negatif bagi eksportir. Rencana kenaikan pajak penjualan di Jepang juga turut membebani kinerja indeks saham. 
(vaf)

Senin, 29 Juli 2013

IHSG 29 Juli 2013


  • Bulan Juli tinggal meinysakan waktu 3 hari kerja lagi yaitu Hari ini, Senin, besok Selasa dan lusa Rabu, setelah ini kita memasuki awal Agustus 2013 dengan hati berdebar menanti data inflasi yang konon cukup tinggi sekitar 2,5%.
  • Tekanan jual mulai terasa pada saham property, hampir semua saham property turun relatif besar, kecuali saham PWON, KIJA dan BKSL.
  • Namun inflasi tinggi belum terasa pada saham-saham banking, apakah karena para big trading ingin menanti data laporan semester ke-1 yang akan keluar pada tanggal 29 Juli untuk BMRI dan BBCA dan tanggal 30 untuk BBRI ? Mari kita ikuti market saja.
  • Tekanan jual lain adalah saham MAPI, dikarenakan membukukan laba bersih pada Quarter 2 2013 sebesar 145,7 miliar. Turun bila di bandingkan dengan periode yang sama di tahun 2012 sebesar  166,1 miliar. Dengan demikian, laba bersih per saham setara dengan Rp 88.00 per lembar.
  • Chart IHSG juga secara tehnical dalam kondisi jenuh beli, sehingga peluang koreksi hingga level 4600, tetapi beberapa saham nampak mulai berada pada support dan posisi jenuh jual, seperti pada saham-saham berbasic CPO/agri, dan juga harga CPO sudah berada di support, sehingga jika ada signal kenaikan harga CPO, maka saham-sahamnya berpeluang bergerak naik kembali.
  • Sekali lagi saat ini sulit untuk trading, saham-saham pilihan juga relatif sedikit, jadi sebaiknya kita nantikan signal buy yang lebih baik ketika nanti muncul pada tehnical IHSG (EIDO sendiri jumat kemarin turun tipis -0.3%)
  • Saat ini lebih banyak saham-saham yang masuk katagori strong down trend dan down trend, oleh karena itu sebaiknya sangat hati-hati masuk saham yang termasuk katagori ini, karena lebih mudah merugi daripada dapat untung,  hit and run serta disiplin sebagai kata kuncinya. 
  • Kalau kita lihat trend sektor-sektornya, ada 3 sektor yang saat ini masuk katagori strong down trend yaitu sektor agri, mining dan aneka industri,  berhati-hati bermain dengan ketiga sektor ini, sedangkan sektor lainnya juga tidak ada yang strong up trend, semuanya sedang kondisi no trend. 
  • Hari ini mari kita menantikan data Laporan Keuangan dari BBCA dan BMRI.

OUTLOOM US & GLOBAL 29 JULI 2013


• Dolar jatuh ke level terendah 5 pekan pada hari Jumat dipicu ekspektasi The Fed akan menegaskan tekadnya untuk mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka waktu yang lama pada sidang regulernya pekan ini, sementara bursa saham AS berhasil rebound tipis di akhir sesi.
• Emas juga memangkas kerugiannya di akhir sesi, mencatat kenaikan mingguan ketiganya. Namun minyak, yang umumnya mendapat keuntungan dari melemahnya dolar, terkoreksi dipicu kekhawatiran menurunnya permintaan dari Cina, sebagai negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia.
• Dolar telah jatuh bulan ini setelah pejabat The Fed bertindak untuk meredakan kekhawatiran tentang rencana menarik stimulus.
• Sebuah laporan Wall Street Journal yang diterbitkan online pada hari Kamis memberikan kontribusi terhadap penurunan terbaru dollar. Dikatakan bahwa The Fed, yang akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada hari Selasa, mungkin akan berdebat mengenai keputusan untuk tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
• Dolar telah terkoreksi 0,4% terhadap sejumlah rivalnya. Dolar awalnya menembus 81,548, level terendahnya sejak 20 Juni dan hanya sedikit di atas area support di 81,506, yang merupakan area MA‐200.
• Disamping sidang The Fed, pelaku pasar juga akan mencermati sejumlah data ekonomi AS yang puncaknya akan tertuju pada data non‐farm payrolls hari Jumat. Pelemahan dolar telah dimulai pada 10 Juli lalu, ketika minutes dari sidang The Fed bulan Juni telah membuat investor berpikir dua kali tentang kapan bank sentral AS akan mulai mengurangi stimulus.
• Bulan lalu The Fed mengatakan pihaknya memprediksi akan mulai mengurangi pembelian obligasi senilai $85 milyar per bulan di akhir tahun ini. Ketua The Fed Ben Bernanke kemudian mempertegas sikapnya bahwa langkah pengurangan stimulus tidak di tetapkan secara pasti dan akan bergantung pada perkembangan kondisi ekonomi yang terjadi, sebuah komentar yang kemudian mendorong kenaikan pada bursa saham Wall Street dan pasar obligasi.
• Pelemahan dolar telah mengangkat euro ke level tertinggi 5 pekan di $1,3296. Namun kemudian memangkas keuntungannya dan terakhir tercatat di sekitar $1,3273 atau melemah tipis.
• Bursa AS rebound dari koreksinya di awal sesi dan ditutup menguat tipis menyusul investor mengkhawatirkan musim laporan earnings dan juga hasil kebijakan moneter bank sentral. Diantara sejumlah perusahaan yang memberikan laporan, saham Amazon.com <AMZN.O> naik 2,9% dan ditutup di level tertingginya. Perusahaan tersebut melaporkan kerugian kuartal kedua pada hari Kamis namun bisnis domestiknya melonjak secara cepat. Lebih dari setengah lusin bank‐bank investasi menaikkan target harga saham pada Amazon pada hari Jumat.
• Dengan S&P 500 naik lebih dari 18% tahun ini, maka perdagangan hari Jumat menawarkan peluang untuk terjadinya profit‐taking. S&P telah melemah tipis dalam sepekan, mencatatkannya mengalami penurunan pertama dalam 5 pekan terakhir. Indeks naik 5,3% sepanjang tahun ini, dan menempatkannya pada performa bulan terbaiknya sejak Oktober 2011. Nasdaq naik 6,2% sepanjang bulan Juli ini, mencatat kenaikan bulanan terbaiknya dalam setahun setengah.
 Dow Jones industrial average <.DJI> naik 3,22 poin atau 0,02% di 15558,83. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> bertambah 1,40 poin atau 0,08% ke 1691,65. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 7,98 poin atau 0,22% ke 3613,16.
• Treasury AS tenor 10 tahun naik 4/32, dengan yield di 2,5643 persen.
• Indeks FTSEurofirst 300 ditutup melemah 0,3%, mencatat penurunan mingguan pertamanya selama lebih dari sebulan.
 Yield obligasi Italia dan Spanyol tenor 2 tahun turun dari masing‐masing 5% dan 6,4% menjadi di bawah 2%.
• Emas memangkas kerugiannya dan terakhir tercatat turun 0,01% di $1332,86 per ons.
• Harga minyak berjangka Brent untuk pengiriman September turun 48 sen ke $107,17 per barel setelah membukukan kenaikan 46 sen pada hari Kamis. Sedangkan U.S. light crude untuk pengiriman September berakhir melemah 79 sen di $104,70 per barel.
• Harga minyak telah tertekan oleh kekhawatiran atas permintaan dari Cina setelah kementerian industri Cina memerintahkan perusahaan di 19 sektor industri untuk menutup kegiatan produksi mereka yang telah usang pada akhir September.
(vaf)

Jumat, 26 Juli 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 26 JULI 2013


  • Dolar dan ekuitas global jatuh dalam perdagangan hari Kamis setelah laporan beragam sejumlah perusahaan dan kekhawatiran baru mengenai pertumbuhan ekonomi di CIna telah menekan sentimen investor, namun lonjakan 30% pada saham Facebook Inc telah berhasil mengangkat indeks saham AS dari keterpurukan.
  • Facebook membukukan prosentase kenaikan harian terbesarnya, sehari setelah jejaring sosial No. 1 dunia tersebut melaporkan peningkatan yang lebih baik dari perkiraan untuk mobile advertising. Facebook adalah saham komponen Nasdaq yang paling laris diperdagangkan.
  • Di akhir sesi, saham AS berhasil menguat menyusul pasar ekuitas global melemah setelah peringatan laba di Eropa oleh saham kelas berat Jerman BASF dan Siemens. Pendapatan perusahaan Amerika sebagian besar telah gagal untuk mengesankan, meskipun General Motors <GM.N> dan Dow Chemical Co <DOW.N> mencatat hasil yang kuat.
  • "The market is anticipating a pick‐up in corporate profits, looking to later parts of this year, but we're not seeing robust earnings in the here and now," kata Kevin Caron, market strategist pada Stifel, Nicolaus & Co di Florham Park, New Jersey.
  • Dari 233 perusahaan dalam komponen S&P 500 yang telah melaporkan hasil pendapatannya di hari Kamis, 67,8% berhasil melampaui ekspektasi, sedikit lebih baik dibandingkan 4 kuartal terakhir dan di atas prosentase rata‐rata 63% sejak 1994.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 13,37 poin atau 0,09% di 15555,61. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 4,31 poin atau 0,26% di 1690,25. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> bertambah 25,59 poin atau 0,71% di 3605,19.
  • Bursa global dalam indeks MSCI turun 0,.1% sementara indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3>ditutup me;emah 0,45% di 1209,11. Indeks saham di Inggris, Perancis dan Jerman juga ditutup melemah.
  • Di London, saham pertambangan menyumbang tekanan yang besar, dipimpin saham Anglo American dan Rio Tinto, seiring karena memuncaknya kekhawatiran tentang Cina menghentikan rally pemulihan di sektor ini.
  • Dolar jatuh terhadap euro dan juga yen setelah investor melihat laporan ekonomi yang positif di Eropa, namun meningkatnya rencana belanja bisnis AS di kuartal ketiga bulan Juni belum mampu untuk mendongkrak dolar.
  • Obligasi pemerintah Jerman melemah menyusul rilis data ekonomi Eropa yang lebih baik di pekan ini mendorong investor untuk menjauhi aset aman resiko.
  • Indeks kepercayaan bisnis Jerman meningkat dalam 3 bulan berturut‐turut di bulan Juli, tingkat pengangguran Spanyol turun untuk pertama kali dalam 2 tahun dan pertumbuhan ekonomi Inggris meningkat di kuartal kedua.
  • Yield obligasi Jerman tenor 10 tahun naik 3,2 basis poin di 1,67%, sementara Bund futures Jerman melemah 44 poin di 142,28. Sementara untuk Treasury AS tenor 10 tahun naik 1/32 dengan yield 2,579 persen.
  • Euro mendekati level puncak 1 bulan di sesi New York pasca rilis survey Ifo Jerman. Indeks kepercayaan bisnis tersebut naik ke 106,2 di bulan Juli dari 105,9 di bulan Juni sebelumnya, sedikit di atas ekspektasi 106,1.
  • Indeks dolar turun 0,7% ke 81,683, sementara euro naik ke $1,3295, level tertinggi sejak 20 Juni, dan terakhir tercatat di $1,3291, atau naik 0,7%. Dolar melemah 1,2% terhadap yen di 99,04 yen.
  • Harga minyak berhasil naik setelah awalnya sempat tertekan oleh rilis buruk data ekonomi Cina yang menyuramkan prospek permintaan di negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia tersebut. Produksi minyak mentah AS menembus level tertinggi selama lebih dari 2 dekade terakhir. Brent crude oil <LCOc1> naik 46 sen ke $107,65 per barel dan U.S. crude futures <CLc1> naik 10 sen di $105,49 per barel.
    (vaf)

Rabu, 24 Juli 2013

IHSG 24 JULI 2013


  • Kemarin IHSG kembali berada diatas level 4700 kembali, sehingga IHSG berpeluang menuju level 4800-4850.
  • Pagi ini Dow ditutup naik tipis 0.14%, dan EIDO naik tipis juga sebesar 0.17%, namun itu cukup untuk membuat IHSG mampu bertahan diatas level 4700an kembali.
  • Laporan Keuangan saham BMRI dan BBNI yang akan diumumkan pada tanggal 29 Juli dan BBRI tanggal 30 Juli sudah ngacir duluan hari kemarin, apakah ini untuk mengantisipasi lap keu tsb bagus diatas ekspektasi? mari kita ikuti market saja.
  • Beberapa saham property kembali menguat seperti ASRI, BSDE, CTRA, KIJA, sedangkan saham kontruksi belum banyak bergerak.
  • Sektor yang naik tinggi kemarin adalah finance +3.01%, Basic Industri 2.73%, Aneka industri +1.74%, sedangkan sektor yang kemarin turun hanya sektor agri saja dengan turun tipis 0.07%.
  • Asing relatif net buy di saham TLKM, BMRI, JSMR, ASII, ASRI, BBCA, UNTR, LPKR, AISA, IBCP, sedangkan asing net sell pada saham BMRI, MNCN, SMGR, BBNI, EXCL, ERAA, GGRM.
  • Saham Bhakti group kemarin mulai ada tanda-tanda kehidupan adalah saham BHIT, sedangkan saham Bhakti yang naik tinggi adalah BMTR, sedangkan yang lain juga not bad, seperti MSKY, MNCN, apalgi IATA.
  • Jadi hari ini masih boleh pantau saham-saham perbankan, property, consumer dan Bhakti group.

OUTLOOK US & GLOBAL 24 JULI 2013


• Bursa saham global naik ke level tertinggi 5 tahun pada hari Selasa, terdorong oleh pandangan bahwa Cina bergerak untuk mendukung pendinginan ekonominya, sementara dolar jatuh ke level terendah 1 bulan. Indeks saham utama AS bergerak tipis, dengan Dow menguat dan Nasdaq terkoreksi setelah laporan laba yang beragam, termsuk dari perusahaan kimia DuPont dan perusahaan asuransi Travelers.
• Indeks Standard & Poor's 500 mengakhiri rally‐nya selama 4 hari terakhir. Indeks awalnya terapresiasi hanya 2 poin di bawah level 1700 sebelum akhirnya kembali melemah. Sedangkan Dow juga mencatat intraday high terbaru.
• Harga tembaga rebound pasca koreksinya di awal sesi, setelah presiden Cina, , Xi Jinping, menekankan tekad pemerintah untuk merestrukturisasi perlambatan perekonomian negara. Yield untuk obligasi Jerman dan AS naik menyusul naiknya harga ekuitas yang menggerus minat terhadap aset aman resiko.
• Harga minyak juga naik ditengah optimisme pada langkah Cina. Media lokal di Cina melaporkan pemerintah sedang berupaya meningkatkan investasi dalam proyek‐proyek kereta api untuk membantu meringankan kelebihan kapasitas pada baja, semen dan proyek konstruksi lainnya.
 "Managing to keep (Chinese growth) above 7 percent will certainly be viewed as a positive stance," kata analis IG Markets Alastair McCaig di London.
• Indeks ekuitas dunia MSCI naik 0,1% ke 376,02, mendekati level tertinggi 5 tahun yang dicapai di bulan Mei.
 Dow Jones industrial average <.DJI> berakhir naik 22,19 poin atau 0,14% di 15567,74. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> ditutup melemah 3,14 poin atau 0,19% di 1692,39. Sementarae Nasdaq Composite Index <.IXIC> ditutup melemah 21,11 poin atau 0,59% di 3579,27. Setelah tutup pasar, Apple Inc. <AAPL.O> melaporkan hasil kuartal ketiga lebih kuat dari perkiraan di $7,47 per saham, mengangkat saham produsen iPhone dan iPad sebesar 4,5%. Sebelum mengumumkan hasilnya, saham Apple ditutup melemah 1,7% di $418,99.
• Bursa Eropa berakhir melemah menyusul maraknya tekanan jual, dengan grup seikonduktor STMicroelectronics memimpin pelemahan pasca melaporkan hasil laba yang rendah. FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 0,3% di 1207,16. Produsen chip StMicroelectronics <STMP.PA> merosot 10,4% menjadi 6,735 euro. Namun saham pertambangan menguat menyusul laporan dari Cina, dengan Anglo American <AAL.L> naik 2,1% dan BHP Billiton <BLT.L> naik 2%.
• Di pasar Asia, upgrade untuk outlook ekonomi dari pemerintah Jepang telah mengangkat indeks Nikkei untuk naik 0,82% ke 14778,51.
• Dolar jatuh ke level terendah 1 bulan terhadap sejumlah rival utamanya, setelah rebound gagal berlanjut. Investor kembali menjual dolar setelah melihat The Fed masih akan melanjutkan program pembelian obligasi dan mempertahankan suku bunga rendah untuk mendukung pemulihan ekonomi.
• Meningkatnya ekspektasi bahwa pemerintah Jepang akan tetap berpegang pada kebijakan ekspansif setelah pemilihan umum akhir pekan kemarin telah melemahkan dolar terhadap yen pada hari Senin. Kemenangan dalam pemilihan majelis tinggi parlemen pada hari Minggu telah memperkuat posisi kekuasaan Perdana Menteri Shinzo Abe dan memberinya mandat kuat untuk melanjutkan program merangsang pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga di dunia.
• Treasury AS tenor 10 tahun turun 8/32 dengan yield 2,514 persen, naik 3 basis poin. Sedangkan yield Bund Jerman tenor 10 tahun 1,552 persen, relatif stabil dibandingkan posisi penutupan Senin.
• Indeks dolar terkoreksi 0,3% ke 81,971. Dolar telah melemah 0,12% terhadap yen di 99,50 yen, setelah sempat menembus di atas 100 yen, sementara melemah 0,4% terhadap euro di $1,3231.
• Di pasar komoditas, harga tembaga naik 0,27% di $7048 per ton di London, menghapus kerugiannya di awal sesi.
• Harga minyak rebound terkait langkah kebijakan Cina dalam menopang pemulihan ekonominya. Harga minyak Brent naik 27 sen atau 0,25% di $108,42 per barel, sementara harga minyak mentah AS berakhir naik 29 sen atau 0,27% di $107,23 per barel.
• Harga emas berbalik menguat di akhir sesi, mencatat kenaikan 4 hari berturutan. Emas terakhir tercatat naik 0,64% di $1343,50 per ons seiring melemahnya dolar. Emas telah rebound lebih dari $160 dari level terendah 3 tahun di $1180,71 yang dicapai pada 28 Juni. 
(vaf)

Senin, 22 Juli 2013

IHSG 22 JULI 2013


  • Hari Senin ini kita mulai memasuki minggu ke-3 pada bulan Juli 2013, market dalam kondisi bulan puasa mulai terasa sepi, apalagi seminggu mendekati dan sesudah hari Raya Idul Fitri. Jumat kemarin IHSG nampak lesu, tidak ada kekuatan untuk rally seperti sehari sebelumnya, beberapa saham yang masih rally nampak pada beberapa saham Lippo group seperti MLPL, MPPA, LPPF dsb.
  • Jumat kemarin Dow ditutup tipis -0.0.3%, sedangkan EIDO -0.20%,  sehingga hari ini diharapkan IHSG tidak dalam tekanan, namun juga sepertinya saat ini level 4700 sebagai penentu arah IHSG buat beberapa hari kedepan, jika level 4700 bisa bertahan, maka berpeluang menuju ke level 4815.
  • Kalau kita melihat IHSG berikut sektornya, hanya sektor konstruksi (PTPP, WIKA, ADHI, WSKT, dsb) yang sedang strong up trend, sedangkan sektor mining dan aneka industri berada dalam strong down trend, diluar ketiga saham itu semua dalam kondisi "no trend".
  • Jadi belum banyak pilihan juga terhadap saham-sahamnya, saham-saham yang masuk kategori strong up trend adalah : AISA, COWL, GJTL, HOME, KLBF, LPCK, MAIN, SCMA, TAXI, TOTL ULTJ, UNVR, META 
  • Mari kita ikuti saja market, yang jelas asing sudah tidak banyak agresif buy ataupun agresif sell, sehingga potensi naik dan turun market lebih banyak peranan oleh trader lokal saja.

OUTLOOK US DAN GLOBAL 22 JULY 2013


  • Harga obligasi pemerintah naik dan pasar saham di seluruh dunia goyah pada hari Jumat ketika hasil earnings mengecewakan dari Microsoft dan Google membuat investor menghentikan perburuan saham setelah indeks saham AS menguat ke rekor tertingginya.
  • Dalam sebuah langkah yang dapat mendukung ekonominya, Bank sentral Cina menghapus kontrol pada suku bunga kredit perbankan, menandakan tekad kepemimpinan baru untuk melaksanakan reformasi berorientasi pasar. Reaksi pasar terlihat sepi, namun Cina nampaknya akan menjadi sumber utama untuk pertumbuhan laba oleh negara‐negara multinasional terbesar.
  • Bursa AS berhasil ditopang oleh General Electric Co <GE.N> dan saham lainnya yang melaporkan laba kuartalan yang berhasil melampaui ekspektasi , membantu mengangkat indeks S&P 500 ke level penutupan tertingginya. Dari 104 perusahaan dalam S&P 500 yang telah memberikan laporan perolehan labanya untuk periode kuartal kedua, 65,4% berhasil meraup laba melampaui ekspektasi, sebuah pencapaian yang sedikit di atas rata‐ rata kuartalan belakangan ini.
  • S&P 500 dan Dow mencatat kenaikan 4 minggu berturut‐turut, terangkat oleh penegasan The Fed yang akan fleksibel dalam mengakhiri stimulus moneternya. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan sebanyak 10 kali dalam 12 sesi terakhir, membukukan rekor tertinggi, termasuk level tertinggi sepanjang masa untuk intraday dan level penutupan tertinggi pada hari Kamis.indeks memangkas kerugian awalnya untuk kemudian ditutup menguat pada hari Jumat.
  • Sementara Nasdaq bernasib lebih buruk dibandingkan 2 indeks utama AS lainnya (Dow dan S&P 500), setelah mencatat koreksi 0,66% pasca after Microsoft Corp <MSFT.O> dan Google Inc keduanya melaporkan perolehan laba dibawah ekspektasi pasar.
  • Bursa saham Eropa berakhir flat namun menorehkan keuntungan 4 minggu berturut‐turut pada hari Jumat. Emerging market stocks merosot 0,7%. Indeks ekuitas global MSCI rebound setelah mencatat naik 0,07%. Sementara indeks saham Eropa FTSEurofirst 300 <.FTEU3> turun 0,01% untuk ditutup di 1209,00.
  • Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 4,80 poin atau 0,03% di 15543,74, namun S&P 500 <.SPX> bertambah 2,72 poin atau 0,16% ke 1692,09. Sedangkan Nasdaq composite <.IXIC> terkoreksi 23,66 poin atau 0,66% ke 3587,61.
    Dalam sepekan, Dow naik 0,5%, S&P bertambah 0,7% dan Nasdaq turun 0,3%.
  • Sentimen pasar terangkat setelah terjadi perubahan aturan kredit di Cina yang ditujukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang tengah lesu. People's Bank of China memutuskan untuk menghapus batas minimum tingkat suku bunga bank‐bank komersial, yang berarti bahwa mereka dapat menurunkan suku bunga kredit sebanyak yang mereka mau untuk disesuaikan dengan kemampuan para debiturnya.
  • Kalangan ekonom terlihat optimis terhadap prospek ekonomi AS dan mereka juga mulai memandang optimis pada perkembangan ekonomi Eropa.
  • Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 14/32 dengan yield 2,4821 persen. Pasar obligasi kota AS turun tajam pada Jumat, sehari setelah Detroit
    mengajukan kebangkrutan terbesar dalam sejarah kota.
  • Sementara harga obligasi pemerintah Jerman, Bunds futures, berakhir turun 1 poin di 144,22 setelah awalnya menyentuh intraday low di 143,99
    setelah terjadi perubahan aturan kredit di Cina.
  • Euro menguat 0,25% ke $1,3142, sementara indeks dolar turun 0,29% di 82,583. Dolar menembus level tertinggi 1 minggu di 100,86 yen, sebelum
    akhirnya terkoreksi tipis 0,01% di 100,39 yen.
  • Harga minyak Brent kontrak September turun 63 sen di $108,07 sementara harga minyak mentah AS kontrak September naik 1 sen di $108,05 per
    barel.
    (vaf)

Kamis, 18 Juli 2013

IHSG 18 JULI 2013


  • IHSG kemarin naik dengan mayoritas saham property (bukan konstruksi), namun menjelang sesi kedua, kekhawatiran Ben Bernarke yang akan pidato, maka pasar terkoreksi.
  • Namun ternyata Dow ditutup naik 0.12%, pasca Ben Bernarke pidato, sepertinya memang tidak ada pengaruh lagi seperti bulan kemarin yang terjadi panic selling setelah Ben mengatakan akan mengurangi stimulus (QE-3).
  • Chart IHSG sendiri bagus, walaupun ditutup naik saat pre-closing, jika hari ini kenaikan berlanjut, maka IHSG berpeluang naik hingga level 4780, namun jika turun dibawah Low kemarin ( 4643), maka chart IHSG menjadi kurang bagus.
  • Kemarin disamping sektor  property, saham yang bergerak adalah sektor consumers, dimana saham-sahamnya sangat bernuansa bulan puasa mendekati hari raya Idul Fitri, yaitu saham AISA, UNVR, KAEF, ICBP, INDF, KLBF, MYOR, ditambah saham rokok GGRM, RMBA dan WIIM.
  • Buat hari ini masih boleh perhatikan saham-saham property, sepertinya market sudah mulai merevaluasi ulang atas keluarnya peraturan baru Loan to Value (LTV), yaitu peraturan baru tentang DP untuk rumah ke-2 dst, konon pertaturan tsb tidak berlaku buat rumah-rumah kecil, sehingga arah properti lebih diuntungkan kepada pengembang yang membuat rumah-rumah kecil sampai dengan ukuran 70M2.
  • Sekali lagi perhatikan apakah IHSG turun membentuk lew low dari hari kemarin (4643) ataukah IHSG mampu tembus diatas 4700, sementara Asing kemarin net buy sebesar 133 milyards dan EIDO naik 0.69%.

OUTLOOK US & GLOBAL 18 JULI 2013


• Bursa saham global menguat di hari Rabu dan yieldb Treasury AS melemah setelah Kepala The Fed Ben Bernanke mengatakan timeline untuk bank sentral AS mengakhiri program stimulus belum ditetapkan. Dolar menguat terhadap euro dan yen sementara emas jatuh di bawah $1300 per ons. Dengan pemberlakukan waktu yang fleksibel oleh Bernanke, telah memberikan kepercayaan kepada investor dan bura AS ditutup mendekati rekor tertingginya.
• The Fed menegaskan bahwa pihaknya akan mengurangi/mengakhiri kebijakan stimulus pelonggaran‐kuantitatif di tahun ini jika kondisi ekonomi mencapai targetnya.
• Dalam sesi tanya‐jawan di depan House Financial Services Committee, Bernanke mengatakan The Fed berniat mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk masa mendatang karena tingginya tingkat pengangguran dan inflasi yang masih di bawah target.
 Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 18,67 poin atau 0,12% di 15470,52, Sedangkan S&P 500 <.SPX> bertambah 4,65 poin atau 0,28% ke 1680,91 dan Nasdaq Composite <.IXIC> naik 11,5 poin atau 0,32% ke 3610.
 Bank of America Corp <BAC.N> naik hampir 3% ke $14,31 setelah menorehkan laba kuartalan yang melonjak 70%, melampaui ekspektasi pasar.
• Pernyataan Bernanke juga turut mengangkat saham Eropa, yang sempat tertekan pasca minutes dari sidang BoE yang menunjukkan keseluruhan anggota MPC menolak untuk memperluas program pembelian obligasi bank.
• Dalam sidang BoE pertama yang dipimpinnya, Mark Carney, menolak secara bulat untuk penambahan pembelian obligasi. FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup naik 0,6% sementara bursa saham global dalamcMSCI naik 0,2%.
• Indeks dolar naik 0,2% terhadap sejumlah rival utamanya, setelah mengalami rebound pasca kejatuhannya dari level terendah 3 pekan.
• Bernanke menegaskan kembali bahwa bank sentral siap untuk mengakhiri pembelian masive obligasi dalam tahun ini, namun juga membuka pilihan mengenai kemungkinan terjadi perubahan kebijakan jika kondisi ekonomi memburuk.
• Euro jatuh 0,3% untuk ditutup di $1,3124 dan dolar menguat 0,5% terhadap yen Jepang di 99,57 yen.
 Yield Treasury AS menembus level terendah dalam 2 pekan setelah testimoni Bernanke. Pernyataan Bernanke telah menimbulkan spekulasi bahwa pembelian obligasi yang lebih kecil mungkin baru akan dimulai tahun depan dan suku bunga The Fed kemungkinan dinaikkan dalam beberapa bulan kedepan, jika tidak, setelah berakhirnya Q3. Harga Treasury AS tenor 10 tahun naik 11/32 dengan yield di 2,4907. Yield obligasi tenor 10 tahun telah melonjak sejak Mei, ketika Bernanke memberikan indikasi The Fed akan mengurangi program pembelian obligasinya tahun ini.
• Di pasar komoditas, harga emas turun 1,3% ke $1274,89 tertekan oleh ekspektasi berkurangnya pembelian obligasi tahun ini. Tembaga turun 1,5% di bawah $6890 per ton, menyerahkan kenaikannya 1,2% di sesi sebelumnya.
• Harga minyak Brent naik 47 sen di $108,61 per barel setelah munul laporan pemerintah mengenai turunnya stok minyak mentah AS. Sedangkan harga minyak mentah AS naik 48 sen ke $106,48.
(vaf)

Rabu, 17 Juli 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 17 JULY 2013


• Dolar melemah dan bursa saham jatuh pada perdagangan hari Selasa, mengakhiri rally selama 8 sesi terakhir oleh indeks S&P 500, setelah investor menahan diri menjelang testimoni Kepala The Fed Ben Bernanke nanti malam di depan Kongres AS. Kalangan analis pasar memprediksi Bernanke akan menegaskan kembali pernyataannya terdahulu bahwa kebijakan moneter AS akan tetap akomodatif (pro pelonggaran moneter). Namun demikian, investor akan mencermati setiap indikasi mengenai kapan kirangan The Fed akan mengakhiri program pembelian obligasinya.
• Pelemahan dolar terhadap euro dibatasi oleh rilis sentimen investor Jerman yang diluar dugaan melemah di bulan Juli dan menurunnya inflasi di zona euro dimana telah memperkuat ekspektasi bahwa ECB akan mempertahankan suku bunga rendah untuk mendukung proses pemulihan ekonomi.
• Bursa AS awalnya diperdagangkan mendekati titik‐impas, namun kemudian terkoreksi seiring dengan koreksi tajam pada bursa Eropa.
• Euro naik 0,7% ke $1,3153, rebound dari $1,3057 pasca rilis data indeks ZEW Jerman. Terhadap yen Jepang, dolar melemah 0,71% ke 99,14 yen.
• Dolar jatuh pekan lalu ketika Bernanke mengatakan bahwa kebijakan moneter yang akomodatif akan dibutuhkan untuk masa mendatang. Adapun testimoni Bernanke nanti malam akan dirilis pukul 19.30 wib.
 "Bernanke will be a dove in his testimony and it will continue to surprise me that it is actually not fully priced in," kata Sebastien Galy, foreign exchange strategist pada Societe Generale di New York.
 Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup melemah 32,41 poin atau 0,21% ke 15451,85. Sedangkan Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 6,24 poin atau 0,37% ke 1676,26. Sementara Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 8,99 poin atau 0,25% di 3598,50.
• Saham Coca‐Cola Co <KO.N> jatuh setelah melaporkan penjualan kuartal kedua yang lebih rendah dari perkiraan dipicu memburuknya ekonomi global dan cuaca dingin telah mengurangi tingkat konsumsi masyarakat terhadap produk minuman ringan. Saham komponen Dow jatuh 1,9% ke $40,23. • Indeks saham Eropa, FTSEurofirst 300 index <.FTEU3>, ditutup melemah 0,73% di 1191,15, sementara indeks ekuitas global, MSCI, turun 0,06%.
• Treasury AS diperdagangkan mendekati titik‐impas menjelang testimoni Bernanke. Ia diprediksi akan menekankan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga rendah untuk jangka panjang kedepan. Yield pada Treasury tenor 10 tahun telah jatuh dari level tertinggi 2 tahun di 2,76% pada 8 Juli menyusul petinggi bank sentral mencoba menenangkan kekhawatiran pasar mengenai rencana penghentian program stimulus moneter. Treasury tenor 10 tahun naik 3/32 dengan yield 2,5317 persen.
 Tom Tucci, kepala perdagangan Treasury pada CIBC di New York, berpendapat bahwa The Fed akan mengakhiri program pembelian obligasi untuk membantu ekonomi.
• Inflasi AS terakselerasi di bulan Juni, namun tekanan pada underlying inflation (sebagai barometer dalam mengambil kebijakan moneter bank sentral) cenderung stabil, mempertahankan pandangan bahwa The Fed akan mulai mengurangi pembelian obligasinya tahun ini. Sementara data lain menunjukkan industrial production AS meningkat di bulan Juni, memberikan harapan akan meredanya pelambatan pada kegiatan pabrikan AS.
• Harga minyak Brent naik menyusul naiknya harga bensin AS ke level tertinggi 4 bulan dipicu masalah pada proses penyulingan. Brent naik 31 sen ke $109,40 per barel dan minyak mentah AS turun 32 sen ke $106,00 per barel
(vaf)

Selasa, 16 Juli 2013

IHSG 16 JULI 2013


  • Kemarin IHSG sepanjang hari berada dalam tekanan jual, bahkan sempat dibawah level 4600, namun menjelang pre-closing IHSG kembali diatas 4635, rupanya market masih menjaga level MA200.
  • Tetap waspadi jika IHSG kembali tembus dibawh 4600, karena ketidak mampuan IHSG diatas 4600 merupakan fenomena yang tidak bagus, paling tidak IHSG bertahan bulan Juli ini dalam area 4600-4700.
  • Dow Jones juga sepertinya terlihat berat untuk menembus level tertingginya, sehingga waspadai ketidakmampuan menembus level 15.500-15.600, maka akan membuat Dow terseret kebawah kembali.
  • Saham-saham yang kemarin kelihatan mampu survive adalah saham Bhakti group seperti BHIT, MNCN, BMTR, IATA, kecuali MSKY, dan menjelang pertengahan sesi ke-2, saham kontruksi kembali ramai sekali, seperti PTPP, WIKA, ADHI, WSKT, TOTL.
  • Untuk saham-saham blue chips papan atas, banyak yang tertekan dan kembali pada lowest, antara lain saham GGRM, SMGR, kecuali saham BBCA dan BBRI yang kemarin dibuka terus turun, namun menjelang penutupan diangkat kembali, sehingga Open = Close.
  • Sejak pemerintah mengeluarkan peraturan tentang Loan to Value (LTV), saham-saham property menjadi sudah naik, cenderung tertekan, karena memang dengan aturan yang menaikan Uang muka bagi pemilik rumah ke-2 dst, hingga 40%-50%, akan menambah modal bagi pedagang property.
  • Demikian juga ketika pembelian kredit rumah berkurang, maka akan berpengaruh juga kepada saham perbakan, karena usaha kegiatan pokok usaha perbankan  adalah memberikan kredit kepada nasabahnya.
  • Dalam RUU Pertanahan yang sedang digodok di DPR, disebutkan akan ada pembatasan untuk Properti. RUU ini akan membatasi penguasaan lahan untuk properti kawasan industri maksimal 200 Ha. Sementara luas kawasan hotel dan resort dibastasi hanya sampai 100 Ha. Belum diketahui apakah peraturan ini berlaku surut atau tidak.
  • Kalau seandainya kebijakan ini tidak berlaku surut, pengembang dengan ketersediaan lahan yang sudah tinggi seperti KIJA dan BEST akan diuntungkan, karena kebijakan ini meningkatkan barrier to entry bagi pemain baru di industri ini (Seharusnya berdasarkan azas hukum, undang-undang tidak boleh diberlakukan secara surut)

OUTLOOK US & GLOBAL 16 JULI 2013


• Bursa saham global menguat pada hari Senin menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi Cina yang masih sesuai perkiraan telah mengangkat sentimen ditambah laporan awal earnings AS yang positif. Namun demikian, kenaikan bursa saham dibatasi oleh rilis data retail sales AS yang lebih rendah dari perkiraan, sebuah indikasi bahwa kondisi ekonomi AS masih rapuh.
• Dolar menguat tipis sementara euro terkoreksi tipis. Yield pada Treasury AS tenor 10 tahun jatuh dan Bunds melemah. • Indeks saham Eropa naik 0,4% sementara S&P 500 berakhir naik untuk 8 sesi berturutan, kenaikan terlamanya sejak Januari.
• Kenaikan saham didukung oleh laporan kuat laba Citigroup Inc. yang naik 2% ke $51,81. S&P financial sector <.SPSY> bertambah 0,4%.
 That financials are "finally doing well in a convincing way is a major bullish indicator. We believe the economy is getting better, so they should be doing well," kata Nicholas Colaschief market strategist pada ConvergEx Group di New York. "I'm impressed by the rally today."
• Sementara earnings untuk kuartal kedua secara umum dirilis lebih baik dari perkiraan sejauh ini, hanya prosentase kecil saja dari komponen S&P 500 yang telah melaporkan keuntungannya. Pekan ini lusinan perusahaan termasuk komponen Dow akan melaporkan perolehan labanya.
• Kenaikan pada bursa AS juga didukung oleh Boeing Co. yang melonjak 3,7% ke $101,66 menyusul investigasi terhadap kebakaran yang terjadi di salah satu perusahaan Dreamliner 787 tidak menyalahkan baterai pesawat itu.
• Data retail sales AS naik 0,4% di bulan Juni, hanya separuh dari 0,8% kenaikan yang diprediksi pasar sebelumnya. Laporan mengecewakan ini berhasil diredam oleh akselerasi pertumbuhan di sektor manufaktur New York di bulan Juli, berdasarkan laporan dari New York Federal Reserve. Laporan yang beragam ini telah memicu perdebatan mengenai kapan The Fed akan mulai mengurangi program pembelian obligasinya.
• Laporan lain menunjukkan pertumbuhan ekonomi Cina melambat menjadi 7,5% di kuartal kedua dari setahun lalu, sementara data lain menunjukkan kenaikan pada retail sales dan industrial production yang dirilis sedikit di bawah ekspektasi. Saham Shanghai naik 1%.
• Komentar dari Beijing pekan lalu telah memicu spekulasi di pasar bahwa laporan data ekonomi Cina bakal mengecewakan. Komoditas awalnya naik, namun saham, menghadapi profit‐taking pasca kenaikan tajamnya pekan lalu.
 Dow Jones industrial average <.DJI> naik 19,96 poin atau 0,13% di 15484,26. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 2,31 poin atau 0,14% di 1682,50. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 7,41 poin atau 0,21% di 3607,49.
 MSCI world index <.MIWD00000PUS> naik 0,3%.
 Brent crude oil <LCOc1> naik 0,2%, menembus level tertinggi 3 bulan, sementara emas dan perak keduanya menguat tipis. Sedangkan harga tembaga jatuh.
• Dolar Australia (Aussie), yang berhubungan erat dengan nasib Cina sebagai negara importir bahan mentah Australia, naik 0,64%. DOlar menguat 0,1% terhadap sejumlah rival utamnya. Sedangkan euro flat di $1,3064.
• Pasar obligasi terlihat lesu. Treasury AS tenor 10 tahun naik 13/32, dengan yield 2,5428 persen. Sementara Bund futures Jerman melemah 0,1% di 143,46, setelah naik hampir 2 poin di pekan lalu, sedangkan tekanan jual pada obligasi Portugis terus berlangsung seiring pelaku pasar menunggu perkembangan pasca terjadi krisis politik di negara tersebut
(vaf)