Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Sabtu, 08 Januari 2011

Valuasi EMAS sederhana

Emas seperti halnya objek investasi lainnya seperti anthorium, ikan lohan, saham BUMI, bisa murah dan bisa bubble. Pada puncaknya harga ikan lohan bisa Rp 30 juta per ekor beberapa tahun lalu. Demikian juga pohon anthorium, valuasinya dilakukan dengan menghitung berapa lembar jumlah daunnya dan 1 lembar daun nilainya Rp 500,000. Jadi harga sebuah pohon athorium dengan 5 daun adalah Rp 2,500,000. Itu pada titik bubble nya. Pada titik normalnya, seekor ikan lohan paling-paling saat ini Rp 10,000 – Rp 50,000 demikian juga pohon anthorium. Karena dalam investasi emas juga terdapat unsur bubble, istri saya dan teman-teman saya menanyakan apakah pada saat ini emas sudah pada level bubble ataukah belum.

Valuasi emas yang paling mudah adalah dengan membandingkannya dengan kambing. Harga kambing sepanjang sejarah, rata-rata adalah ekivalen dengan 3 gram emas. Pada jaman Romawi, jaman Jesus, jaman nabi Muhammad, ...... sampai jaman modern, nilai tukar kambing terhadap emas kurang lebih 1 ekor kambing ukuran rata-rata = 3 gram emas. Jadi valuasi ini bisa dipakai untuk menentukan murah atau mahalnya emas.

Lima tahun lalu, ketika pertama kali kami menganjurkan untuk membeli emas, harga kambing adalah Rp 500,000 dan harga emas adalah Rp 100,000. Jadi 1 ekor kambing = 5 gram emas. Pada kondisi seperti ini harga kambing mahal terhadap emas. Atau dengan kata lain harga emas murah.

Saat ini, tahun 2008, harga seekor kambing adalah Rp 1,000,000 dan harga emas adalah Rp 260,000 per gram. Atau kira-kira 1 ekor kambing = 4 gram emas. Jadi harga emas masih murah.

Jadi investasi di emas sangatlah mudah. Beli pada saat emas di nilai tukar 1 kambing lebih dari 3 gr emas. Simpan, dan dalam jangka waktu yang lama maka harganya akan naik sehingga 1 ekor kambing dihargai dengan kurang dari 3 gr emas. Bisa saja emas mengalami bubble seperti di tahun awal dekade 80an. Pada saat itu diperkirakan harga kambing hanya 0.5 – 1 gram emas saja.

Mengingat kemungkinan besar akan terjadi bubble dan mania di sektor emas dalam dekade mendatang, kami akan mengajarkan bagaimana seorang professional berinvestasi dan memaksimalkan keuntungan. Kalau harga wajar emas adalah 1 kambing = 3 gram emas, kenapa kita harus menjual emas di level tersebut. Kalau harga emas naik lagi, bagaimana? Bagaimana strategi untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dengan resiko kecil.

Kalau harga emas masih di level: 1 ekor kambing harganya lebih mahal dari 3 gram emas, maka saat itu bagus untuk membeli emas.

Kalau harga emas di level: 1 ekor kambing = 3 gram emas, level adalah level netral.

Kalau harga emas di level: 1 ekor kambing perlu emas kurang dari 3 gram kita bisa terapkan sistem hold, ambil untung sebagian dan trailing stop.

Biasanya sebagian besar orang akan melakukan aksi ambil untung sebagian (50%), ketika keuntungan mencapai 100%. Kalau misalnya harga emas mencapai level 1 kambing = 1.5 gr emas, maka 50% dari emas di portfolio diliquidasi. Dan sisanya, yang berupa keuntungan murni dibiarkan terus mengarungi keuntungan yang lebih tinggi. Liquidasi sebesar 50% ini adalah untuk memastikan bahwa kapital kita utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar