Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Senin, 09 Juli 2012

OUTLOOK US & GLOBAL 9 JULI 2012


• Bursa saham melemah dan euro mencapai titik terendah dalam 2‐tahun terakhir terhadap dolar serta harga minyak merosot lebih dari 3 persen pada sesi Jumat 06 Juli lalu setelah rilis data sektor ketenagakerjaan AS yang mengecewakan, meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan ekonomi Amerika.
• Berdasarkan data dari Departemen Tenaga Kerja AS, non‐farm payrolls hanya naik 80.000 pada periode Juni, lebih rendah dari perkiraan, dan belum dapat secara signifikan menekan level pengangguran yang sudah mencapai 8,2 persen dari total angkat kerja di Amerika. Kondisi tersebut juga menambah bukti bahwa krisis utang Eropa membebani pertumbuhan global. Meskipun penciptaan lapangan kerja lebih rendah dari yang diharapkan, banyak investor mengatakan hal itu belum terlampau buruk untuk dapat memacu The Federal Reserve meluncurkan pelonggaran kuantitatif putaran ketiga. Lebih dari dua pertiga saham perusahaan yang diperdagangkan pada kedua bursa New York Stock Exchange dan Nasdaq melemah.
• Harga komoditas jatuh karena rilis data pekerjaan memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global dan kemungkinan penurunan bahan mentah. Selain kemerosotan harga minyak, tembaga juga turun 2 persen dan emas merosot lebih dari 1 persen, mendorong indeks 19‐komoditas Thomson Reuters CRB <CRB.> mencapai kinerja terburuk sejak 15 Desember.
• Harga obligasi pemerintah AS dan Jerman melonjak seiring aksi beli para investor terhadap aset safe haven.
• Data sektor ketenagakerjaan Amerika dirilis sehari setelah ECB memangkas tingkat suku bunga acuan, kemudian lebih lanjut meredam daya tarik euro, dan otoritas Cina dan Bank of England yang juga mengumumkan pelonggaran moneter lebih lanjut. Dengan tingkat suku bunga AS sudah mendekati level nol, pelonggaran moneter di Eropa dan Cina mengurangi keuntungan suku bunga relatif untuk memegang dolar AS.
• Euro <EUR=> turun 1 persen ke level terendah dua tahun di 1,2264 sebelum rebound ke 1,2296, dan mencatat penurunan 0,77 persen. Sementara itu Dolar AS naik ke level tertinggi dalam kurun 1‐1/2‐tahun terhadap Swiss franc.
• Pada penutupan di bursa Wall Street, Dow Jones Industrial Average <DJI.> turun 124,20 poin atau 0,96 persen ke 12,772.47. Indeks Standard & Poor 500 <.SPX> turun 12,90 poin atau 0,94 persen ke 1,354.68. Nasdaq Composite Index <IXIC.> turun 38,79 poin atau 1,30 persen ke 2,937.33.
• Data sektor ketenagakerjaan mengikuti rilis data fundamental ekonomi lainnya pekan lalu yang juga suram, diantaranya data manufaktur yang melemah pada periode Juni dan pertumbuhan sektor jasa yang melambat ke level terendah sejak Januari 2010.
• Bursa saham Eropa mencatat kinerja terburuk dalam kurun dua pekan terakhir, dimana indeks FTSEurofirst 300 <FTEU3.> anjlok 1 persen ke 1,033.77 poin. Sedangkan bursa saham global <MIWD00000PUS.> berakhir turun 1 persen.
• Tingkat biaya pinjaman Spanyol naik kembali di atas level 7 persen pada Jumat 09 Juli seiring meluruhnya dampak dari European Summit sepekan sebelumnya dan penurunan suku bunga ECB pada hari Kamis belum dapat memulihkan minat investor pada aset berisiko. Harga minyak mentah Amerika <CLc1> ditutup turun 2,77 USD ke 84,55 USD per barel. Sedangkan harga emas anjlok 1,6 persen ke 1579 USD per troy ounce.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar