Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Selasa, 18 September 2012

OUTLOOK US & GLOBAL 18 SEPTEMBER 2012


• Bursa saham di Amerika Serikat dan Eropa pada hari Senin berakhir melemah karena investor mulai mempertanyakan apakah kebijakan oleh ECB dan The Fed akan cukup untuk dapat kembali menghidupkan pertumbuhan ekonomi global. Di zona euro, imbal hasil obligasi Spanyol dan Italia naik sementara imbal hasil obligasi Jerman jatuh. Namun euro melemah, menjauhi level tertinggi 4‐bulannya terhadap dolar AS yang sempat tercapai setelah keputusan terbaru oleh ECB dan The Fed yang secara efektif menyatakan diri sebagai lender of last resort. Harga komoditas turun, dimana harga minyak mentah jatuh sekitar 3 persen dan emas juga gagal melanjutkan penguatannya.
• The Dow Jones industrial average <DJI.> berakhir turun 40,27 poin, atau 0,3 persen, ke 13,553.10. Indeks The Standard & Poor 500 <. SPX> turun 4,58 poin, atau 0,31 persen, ke 1,461.19. The Nasdaq Composite Index <IXIC.> melemah 5,28 poin, atau 0,17 persen, ke 3,178.67. Saham Wall Street melonjak hingga mendekati level tertingginya dalam 5‐tahun terakhir pasca keputusan The Fed untuk membeli obligasi tanpa batas waktu dan mendukung pertumbuhan ekonomi Amerika sampai dengan tingkat pengangguran mereda.
• Indeks saham Eropa terkemuka The FTS Eurofirst300<FTEU3.> ditutup turun 0,3 persen. Indeks saham global<MIWD00000PUS.> turun 0,42 persen.
• Namun data EPFR mengenai aliran dana menunjukkan ekuitas Eropa mencatat net inflows terbesarnya sejak awal Mei pasca pengumuman kebijakan ECB yang mendukung lebih banyak investor untuk mengalihkan investasinya pada ekuitas yang lebih beresiko, dan keluar dari utang yang konservatif.
• Komoditas ‐ termasuk minyak mentah Brent <LCOc1>, emas <XAU=> dan tembaga <CMCU3> ‐ melemah pada sesi Senin pasca penguatan tajam akhir pekan lalu. Minyak mentah Brent sempat jatuh lebih dari 5 USD per barel dan kemudian ditutup melemah 2,87 USD ke 113,79 USD per barel. Mayoritas pelaku pasar mengatakan aksi jual tampaknya dipicu oleh adanya masalah pada program perdagangan komputer otomatis.
• Euro ditutup melemah terhadap dolar AS <EUR=> ke kisaran 1,3110, setelah sempat anjlok ke session low di 1,3082. Dolar AS diproyeksikan masih akan berada di bawah tekanan dalam beberapa minggu kedepan sebagai dampak dari rencana stimulus Amerika. Dolar AS tetap berada mendekati level terendah dalam tujuh bulan terakhir terhadap sekelompok mata uang utama dunia <DXY.>, dolar AS juga meneruskan kerugian terhadap yen <JPY=>.
• Pelemahan dolar AS dalam beberapa sesi terakhir berkebalikan dengan performa euro yang yang telah menjadi mata uang dengan performa terkuat diantara mata uang global.
• Di pasar Treasury AS, obligasi Amerika tenor10‐tahun <US10YT=RR> harganya naik 10/32, dengan imbal hasil ke 1,8345 persen.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar