Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Kamis, 11 April 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 11 APRIL 2013


• Data impor Cina mendorong naiknya bursa saham global pada hari Rabu, dengan 2 indeks utama AS ditutup di level tertingginya, sementara paket stimulus ekonomi Jepang terus memicu tekanan jual pada yen, menuntunnya ke level terendah multi tahunannya terhadap dolar dan euro.
• Bursa saham AS awalnya tertekan oleh laporan minutes dari sidang terkono The Fed, namun investor kemudian mengabaikannya. Sebagai gantinya, investor lebih mengacu pada hasil rilis data ekonomi Cina yang mana telah memberikan sentimen positif di pasar saham. Impor untuk sejumlah komoditas utama di Cina mengalami rebound di bulan Maret, mengisyaratkan meningkatnya permintaan domestik untuk memacu pertumbuhan di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
 Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 128,78 poin atau 0,88% di 14802,24. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 19,12 poin atau 1,22% di 1587,73. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 59,40 poin atau 1,83% di 3297,25.
• Dalam 2 hari berturut‐turut, saham cyclical menguat menyusul maraknya aksi beli investor kedalam sektor tersebut setelah mengalami ketertinggalan dengan sektor lainnya. Sebagai kelompok yang terkait erat dengan laju pertumbuhan ekonomi, banyak investor memandangnya sebagai tanda bahwa rally pasar memiliki daya tahan. Saham‐saham finansial memimpin kenaikan, dengan S&P financial sector index <.SPSY> naik 1,2%, sementara S&P information technology sector index <.SPLRCT> naik 1,8%.
• Hasil dari minutes untuk kebijakan The Fed yang diluar dugaan sempat mengguncang investor. Tapi setelah mencerna laporan, hal itu dipandang sebagai kurang penting dibandingkan data Cina. Memang, sejak minutes mengindikasikan stimulus tetap dilanjutkan untuk saat ini, telah membantu saham AS dalam jangka pendek.
• Sejumlah dewan kebijakan The Fed memprediksi program pembelian aset akan berlanjut hingga pertengahan tahun dan kemudian mengakhirinya di akhir tahun ini, sementara beberapa yang lain memprediksi laju pembelian aset akan diperlambat dan kemudian mengakhiri program quantitative easing (QE) di akhir tahun.
 MSCI all‐world share index, <.MIWD00000PUS>, sebagai barometer untuk pergerakan saham di 45 negara, naik 1,2% ke level tertinggi sejak 18 Maret. Prosentase kenaikan indeks ini adalah yang tertinggi kedua di tahun 2013 ini. Sedangkan Europe's FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> naik 1,8%.
• Sementara itu, yen menembus level terendah lebih dari 3 tahun terhadap euro dan mendekati level 100 terhadap dolar dipicu oleh langkah stimulus BOJ yang diumumkan sejak Kamis lalu. Namun langkah stimulus tersebut memberi dampak positif bagi indeks saham Jepang. Indeks Nikkei ditutup naik 0,7%, pada level penutupan tertingginya sejak Agustus 2008.
• Euro memperoleh dukungan oleh spekulasi mengenai kemungkinan investor Jepang memburu obligasi zona euro. Sedangkan dolar terangkat oleh kemungkinan The Fed mengakhiri langkah stimulusnya. Euro naik 0,7% terhadap yen di 130,36 yen, sementara dolar naik 0,8% terhadap yen di 99,78 yen. Yen mencatat level terendah 4 tahun terhadap dolar.
 Yield Treasury AS tenor 10 tahun terakhir tercatat di 1,808%, menyusul prospek pembelian besar obligasi pemerintah Jepang oleh BOJ telah mendorong investor untuk mencari aset dengan imbal hasil yang lebih tinggi.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar