Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Senin, 21 Januari 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 21 JANUARI 2013


• Harga minyak dan ekuitas dunia berhasil rebound pada hari Jumat setelah pemimpin Partai Republik di DPR mengatakan legislatif akan berusaha untuk memecahkan kebuntuan anggaran dalam minggu ini, sementara yen menembus level terendah 31 bulan terhadap dolar menjelang pembelian aset potensial oleh BOJ.
• Di bursa Wall Street, Down dan S&P 500 mencatat penutupan tertinggi 5 tahun , setelah Pemimpin Mayoritas Republik di DPR Eric Cantor mengatakan bahwa minggu ini legislatif akan mengotorisasi kenaikan plafon utang sementara selama 3 bulan untuk memberikan waktu pada Senat dan DPR merancang anggaran." The Treasury membutuhkan otorisasi Kongres untuk menaikkan plafon utang saat ini yang sebesar $16.4 milyar antara pertengahan Februari dan awal Maret. Sedangkan Nasdaq ditutup melemah tipis, tertekan oleh prospek laba yang suram oleh Intel Corp <INTC.O>, produsen chip ternama dunia.
• Sebelumnya, bursa saham sempat tertekan setelah rilis mengecewakan data sentimen konsumen AS yang turun ke level terendah sejak Desember 2011. Rilis awal untuk indeks sentimen konsumen dari Thomson Reuters/University of Michigan mencatat level 71.3 untuk periode Januari, turun dari 72.9 levelnya di bulan sebelumnya
• Saham Intel merosot 6.3% ke $21.25, sehari setelah perusahaan memprediksi perolehan laba bersih berada di bawah ekspektasi pasar dan mengumumkan rencana untuk menaikkan belanja modal ditengah menurunnya permintaan untuk perangkat komputer.
• DowJonesindustrialaverage<.DJI>ditutupnaik53.68poinatau0.39%di13,649.70.Standard&Poor's500Index<.SPX>naik5.04poinatau0.34% di 1,485.98. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> jatuh 1.30 poin atau 0.04% di 3,134.71. Dalam sepekan, Dow tercatat naik 1.2%, S&P 0.9% dan Nasdaq 0.3%.
• Kekhawatiran terhadap prospek ekonomi telah memangkas optimisme dari data perumahan AS yang dirilis sebelumnya, sehingga mendorong naiknya harga obligasi. Treasury AS untuk tenor 10 tahun naik 12/32 dengan yield di 1.8416%.
• Sementara itu, rilis menegecewakan data ekonomi Inggris telah menekan bursa saham Eropa. Indeks FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0.16% di level 1,163.64.
• Data Cina menunjukkan ekonomi negara tersebut tumbuh lebih pesat dari perkiraan di kuartal keempat di 7.9%, mempertegas indikasi ekonomi negara tersebut telah terhindar dari kejatuhan yang tajam, meskipun pertumbuhan tahunan tersebut masih yang terlemah dalam 13 tahun terakhir.
• Data ekonomi Cina diikuti oleh data pekerjaan dan perumahan AS yang dilaporkan Kamis sebelumnya, telah memberikan dukungan positif untuk menguatnya ekuitas, logam mulia dan komoditas sejak awal tahun ini. Indeks ekuitas global MSCI menembus level tertinggi sejak Mei 2011 di 351.90, naik 0.25%. Harga emas melemah $2.87 ke $1,684.30 per ons.
• Selama perdagangan pekan kemarin, minyak mendapat dukungan dari perisitiwa serangan militan Islam terhadap sebuah pabrik gas di negara anggota OPEC, Aljazair, yang terindikasi telah menewaskan 30 sandera, ditambah oleh tidak adanya kemajuan dari putaran terakhir pembicaraan antara badan nuklir PBB dan Iran. Brent March crude <LCOc1> naik 79 sen ke $111.89 per barel, setelah naik dari sekitar $107 per barel di awal Desember. Sedangkan U.S. February crude <CLc1> naik 7 sen ke $95.96 per barel. Level puncak hari Kamis di $96.04 adalah harga tertinggi sejak September. U.S. crude tercatat telah menguat secara berturut‐turut dalam 6 pekan.
• Yen terkoreksi terhadap dolar dipicu ekspektasi BOJ akan mengadopsi kebijakan moneter longgar yang agresif. Sedangkan euro terakhir tercatat melemah 0.22% terhadap yen di 119.89 yen, turun dari 120.70 sebelumnya, level tertinggi sejak Mei 2011. Euro juga melemah terhadap dolar, turun 0.43% ke $1.3317.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar