Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Jumat, 25 Januari 2013

OUTLOOK US & GLOBAL 25 JANUARI 2013


• Pasar komoditas dan ekuitas menguat pada hari Kamis didukung oleh rilis optimis data ekonomi, dengan saham AS menembus level psikologi meskipun terjadi tekanan jual pada saham Apple yang telah menghapus sekitar $60 milyar nilai pasarnya.
• Sementara itu, dolar menguat 2% terhadap yen, mencatat kenaikan harian tertingginya selama hampir 15 bulan terakhir, setelah pemerintah Jepang mengatakan tidak ada masalah dengan penguatan dolar hingga 100 yen.
• Apple Inc <AAPL.O> jatuh 12.4% ke $450.50 setelah produsen iPhone tersebut pada hari Rabu sebelumnya memberikan proyeksi laba yang berada di bawah ekspektasi Wall Street untuk 3 kuartal berturut‐turut.
• Proyeksi laba yang lemah dari Apple diimbangi oleh rilis optimis data ekonomi AS. Aktifitas di sektor manufaktur AS mencatat kenaikan tertingginya selama hampir 2 tahun di bulan Januari dan jumlah klaim pengangguran turun ke level terendah 5 tahun di pekan lalu. Sedangkan laporan dari Conference Board menunjukkan Leading Economic Index meningkat di bulan lalu, mengisyaratkan akan terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi AS di masa mendatang.
• Kenaikan saham AS di awal sesi telah mendorong S&P 500 untuk naik di atas 1500 untuk pertama kalinya sejak 12 Desember 2007, namun indeks saham tersebut akhirnya ditutup di bawah level psikologi tersebut.
• Dow Jones industrial average <.DJI> ditutup naik 46.00 poin atau 0.33% di 13,825.33. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 0.01 poin ke 1,494.82. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> jatuh 23.29 poin atau 0.74% di 3,130.38, tertekan oleh saham Apple.
• MSCI's world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.14% ke 353.18, terangkat oleh survey bisnis yang menunjukkan terjadi percepatan pertumbuhan manufaktur di Cina ke level tertinggi 2 tahun di bulan Januari.
• FTSE Eurofirst 300 index <.FTEU3> untuk saham unggulan Eropa berakhir naik 0.29% di 1,171.06 seiring indikasi adanya pertumbuhan di Jerman, yang mendorong ekspektasi bahwa krisis utang di zona euro sedang mereda.
• Harga obligasi pemerintah AS turun usai rilis data klaim pengangguran mingguan yang turun ke level terendah 5 tahun, menambah harapan adanya peningkatan pada pasar tenaga kerja AS dan mengurangi minat pada obligasi pemerintah. Treasury tenor 10 tahun turun 8/32 dengan yield 1.8542%, setelah investor beralih memburu saham.
• Sedangkan tumbuhnya optimisme atas pemulihan ekonomi di Cina telah membantu mengangkat harga Brent crude oil <LCOc1> tetap berada di atas $113 per barel. Brent ditutup naik 48 sen di $113.28. Sedangkan U.S. crude futures <CLc1> naik 72 sen di $95.95 per barel.
• U.S. COMEX gold futures <GCG3> untuk pengiriman Februari berakhir melemah $16.80 di $1,669.90 per ons.
• Yen anjlog terhadap dolar, mengakhiri kenaikannya selama 3 sesi terakhir, setelah muncul pernyataan dari pemerintah Jepang. Yen telah kehilangan lebih dari 10% nilainya sejak November – melemah ke kisaran 90 per dolar dari 80 –dipicu ekspektasi Perdana Menteri Shinzo Abe akan mendesak BOJ untuk melonggarkan kebijakan moneternya guna mengatasi deflasi. Dolar menguat 2.02% di 90.38 yen, sementara euro naik 0.47% di $1.3378.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar