Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Senin, 13 Juni 2011

IHSG Outlook 13 Juni 2011

- Kekahwatiran saya Dow tutup dibawah 12.000 dan IHSG tutup dibawah 3800, akhirnya menjadi kenyataan pada penututpan akhir Jumat kemarin.
- Dengan penurunan Dow tembus dibawah 12.000, membuka peluang untuk turun hingga level 11.687 (MA.200) atau level 11.548.
- Sedangkan dengan penurunan IHSG dibawah 3800, mudah-mudah tidak lebih rendah dari level 3760-3740, karena bila tembus dibawah 3740, membuka peluang turun ke level 3620.
- Pada tanggal 5 januari 2011 IHSG tutup pada posisi 3786, dengan kenaikan tertinggi di dunia pada tahun 2010, sedangkan Jumat kemarin IHSG tutup pada level 3787, artinya IHSG selama 6 bulan telah kembali lagi ke level semula.
- Oleh karena itu marilah kita menarik kesimpulan, Karena tentu saja selama 6 bulan ini banyak trader/investor yang masih merugi, atau sebaliknya banyak pula yang telah untung, bahkan dengan dengan profit yang lumayan.
- Bagaimana sikap kita menghadapi kondisi saat ini? Tentu saja kita bedakan antara serorang trader dengan seorang Investor, karena seorang trader harus lebih jeli melihat kapan waktunya masukdan kapan saatnyakeluar, terlepas apakah tindakan tsb menguntungkan, ataukah masih merugi.
- Sebagai contoh Petani cabai merah yang kemarin menanam cabai karena tergiur harganya mencapai seratus ribu per Kg, saat ini harga cabai merah di kebun hanya 1000-1500,-/kg. Untuk biaya memetiknya saja sudah habis.
- Bagaimana dengan seorang Investor? Tentu saja sebagai seorang Investor yang bermain long term, apakah masih yakin dengan Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, suhu politik belakangan ini dan Macro Ekonomi dunia.
- Namun turunnya IHSG tidak akan turun seperti garis lurus kebawah, selalu ada pull backnya dulu, serta tidak semua saham turun ketika IHSG turun, dan tidak semua saham naik ketika IHSG naik, sehingga trader tentu saja selalu bisa mencari peluang, namun kondisi IHSG turun jauh lebih sulit daripada IHSG sedang menaik.
- Bagaimana dengan saham-saham UNSP, ELTY, ENRG, DEWA (B-6) ? Saham-saham seperti ini banyak trader yang tidak mau hold dalam kondisi market yang tidak bersahabat, sehingga market panic tentu saja akan terjadi guyuran kembali, namun bila memang B-6 punya kepentingan tersendiri, tidak sulit Bandar untuk mempertahankan harga, seperti contohnya saham BTEL.
- Jadi ketika terjadi guyuran tetapi ada Bandar yang mempertahankan harganya, maka silahkan hold, sedangkan bila tidak ada Bandar yang mempertahankan harga, lebih bijak jual dulu untuk bisa mengambil kembali harga dibawah bila arah market sudah jelas.
- Saham BBNI menjelang cum deviden tanggal 10 Juni 2011 sebesar 65,- sama sekali tidak menolong BBNI, mari kita perhatikan apakah hari Senin ini turun melebihi pembagian devidennya atau tidak?
- Kita harus mulai waspada terhadap saham banking, karena harapan Inflasi rendah di bulan-bulan yang akan datang, peluangnya lebih kecil, karena menjelang liburan anak-anak sekolah biasanya membuat inflasi lebih tinggi.
- Mari hari ini kita perhatikan kembali kemana arah IHSG dengan memperhatikan saham-saham besar seperti ASII, BUMI, BMRI, BBRI, BBCA, BBNI, INDF, GGRM, dan B-6.
- Dilihat posisi terakhir ini, sektor property saat ini lebih kondusif dibandingkan sector lainnya,
- Harga minyak dunia kembali turun dibawah 100 USD tepatnya sekitar 98 USD, dan harga komoditi Nikel, Timah dan CPO semua turun cukup dalam pula, sehingga untuk hari ini, harapan sector Mining terutama Saham coal untuk menahan turunnya IHSG kemungkinannya kecil pula.

Support & Resistant :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar