Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Rabu, 05 Oktober 2011

OUTLOOK US & GLOBAL 5 OKTOBER 2011


• Bursa saham Amerika berhasil ditutup menguat pada akhir sesi, setelah sempat berada pada tekanan jual sejak awal pembukaan dan mencapai level terendah tahunannya. Pembalikan arah pada akhir sesi tersebut dipengaruhi pertimbangan investor pada pernyataan Bernanke di hadapan Kongres yang mereka nilai akan membuka celah pemberlakuan program quantitative easing lanjutan. Pandangan tersebut kemudian menurupi kekhawatiran akan implikasi dari kemungkinan gagal bayar hutangnya Yunani.
• Sentimen tersebut juga menekan minat investor pada aset safe haven yang tengah naik daun saat ini yaitu dollar AS dan tak ketinggalan obligasi Amerika. Kondisi tersebut kemudian menopang penguatan euro di akhir sesi New York sebesar lebih dari 1%.
• Pelemahan tajam bursa saham dari awal sesi tersebut kemudian memancing aksi bargain hunting yang biasanya melakukan pembelian secara masif dalam saat‐saat terakhir menjelang penutupan. Terindikasi yang lazim menjadi sasaran beli adalah saham‐saham produsen chip dan teknologi.
• Sejumlah analis mengingatkan bahwa volatilitas perdagangan masih akan cukup tinggi dimana penanganan krisis hutang Uni‐Eropa belum menemukan kejelasan. Setelah penutupan bursa lembaga pemeringkat Moody’s memangkas peringkat kredit Italia sebanyak 3 derajat, sebuah langkah yang meningkatkan kekhawatiran akan kondisi Yunani.
• Besar kemungkinan pemerintahan Yunani akan mengalami gagal bayar hutang yang jatuh tempo akhir Oktober, karena menteri‐menteri keuangan Uni‐Eropa memutuskan adanya penundaan porsi bantuan keuangan lanjutan hingga pertengahan November. Dampak dari kemungkinan gagal bayar tersebut mulai terasa dengan perbankan dan institusi keuangan yang memiliki eksposur besar terhadap hutang asal Yunani mulai membutuhkan bantuan finansial, contohnya adalah Dexia.
• Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 153.41 poin atau 1.44% ke level 10,808.71, sementara indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> naik 24.72 poin atau 2.25% keo 1,123.95 dan Nasdaq Composite Index <.IXIC> menguat 68.99 poin atau 2.95% ke 2,404.82.
• Sedangkan The MSCI All‐Country World index <.MIWD00000PUS>, yang merupakan panduan dari performa bursa saham dunia terhitung masih melemah 0,3%.
• Harga minyak dunia <CLc1> turun 1.94 USD atau 2.5% ke 75.67 USD per barel, tertekan kekhawatiran bahwa resesi dunia akan menurunkan permintaan akan minyak dan komoditas lainnya.
• Sementara itu euro berhasil menguat 1,27% terhadap dollar AS ke 1.3347 setelah sempat mendekati level terendah dalam kurun 9‐bulan terakhir pada awal sesi New York. Penguatan euro antara lain didukung oleh sebuah artikel yang dirilis Financial Times bahwa pemimpin Uni‐Eropa tengah mempertimbangkan untuk merekapitalisasi institusi keuangan yang bermasalah. Sementara itu Aussie dollar sempat mencapai level terendah tahunannya di 0.9388 meskipun akhirnya berhasil rebound dan ditutup menguat 0,5% ke 0.9566.
• Emas anjlok lebih dari 3% akibat maraknya aksi ambil untung investor untuk menutupi kerugian pada instrumen investasi lainnya, terutama setelah penguatan emas pada awal pekan ini. Harga spot emas sempat mencapai 1595 USD per troy ounce sebelum akhirnya ditutup melemah 2,2% ke kisaran 1620 USD per troy ounce.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar