Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Senin, 28 November 2011

OUTLOOK US & GLOBAL 28 NOVEMBER 2011


• Bursa saham Amerika mencatat pelemahan beruntun dalam 7‐sesi berturut‐turut setelah pada Jumat berakhir melemah, menekan bursa saham global menuju kinerja mingguan terburuk dalam 2‐bulan terakhir seiring berlanjutnya kekhawatiran akan krisis hutang Uni‐Eropa.
• Euro juga berakhir melemah, setelah sempat anjlok ke level terendah sepanjang 7‐pekan terakhir terhadap dollar AS dan diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahannya setelah naiknya borrowing cost Italia dan dipangkasnya peringkat kredit Belgia. Dollar AS juga menguat terhadap Swiss franc mendekati level tertinggi sejak 8‐bulan terakhir.
• Dalam sepekan terakhir eurro tercatat melemah 2% terhadap dollar AS setelah sempat anjlok ke level 1.3210 yang merupakan level terendah sejak 04 Oktober silam. Ini merupakan catatan pelemahan mingguan euro terhadap dollar AS dalam 4‐pekan berturut‐turut.
• Sementara itu dollar AS naik hingga 79.70 terhadap mata uang utama dunia lainnya, atau merupakan level tertinggi sejak Oktober seiring tingginya minat investor terhadap dollar AS ditengah kondisi ketidakpastian global berkaitan Uni‐Eropa.
• Bursa saham Wall Street sempat dibuka menguat seiring harapan bahwa saham‐saham akan mendapat sokongan dari kinerja sektor ritel. Namun ternyata sentimen negatif yang datang dari kawasan eropa memaksa pasar untuk kembali melepas saham‐sahamnya.
• Minimnya partisipan pasca libur Thanksgiving juga turut menambah tekanan pasar. Bursa saham eropa dan mata uang utama dunia mengalami performa mingguan terburuk dalam 2‐bulan terakhir, meskipun bursa saham eropa ditutup menguat mengikuti kenaikan indeks Wall Street pada awal sesi. Indeks The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> berakhir menguat 0.94% namun tercatat turun 4,6% dalam sepekan terakhir.
• Kekhawatiran investor semakin mengerucut setelah adanya laporan bahwa Yunani menginginkan syarat yang diluar perkiraan dalam rangka program bond swap – sebuah program sangat penting guna meredam tingginya hutang dan menyelamatkan euro.
• Pada sesi Jumat, indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 25.77 poin atau 0.23% ke 11,231.78, indeks S&P500 <.SPX> melemah 3.12 poin atau 0.27% ke 1,158.67, sedangkan indeks Nasdaq <.IXIC> turun 18.57 poin atau 0.75% ke 2,441.51. Dalam sepekan terakhir S&P melemah 4.7%, Nasdaq melemah 5,1% dan Dow Jones anjlok 4,8%. Indeks bursa saham global yang terangkum dalam the MSCI All‐World index <.MIWD00000PUS> mengalami penurunan hingga 5,3% dalam sepekan terakhir.
• Harga komoditas dunia turut melemah, kecuali minyak jenis U.S. crude oil <CLc1>, yang menguat 0,3% ke 97.32 USD per barel.
• Emas mencatat pelemahan pada sesi Jumat, tertekan kinerja bursa ekuitas dan maraknya technical selling serta menguatnya kinerja dollar AS yang kemudian menekan emas pada pelemahan beruntun dalam 2‐pekan terakhir. Emas tertekan oleh pemangkasan peringkat hutang Belgia menjadi AA‐plus dari AA oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's yang kemudian ditambah dengan naiknya imbal hasil obligasi Italia. Dalam sepekan terakhir emas tercatat melemah 2,6% ke 1679.65 USD per troy ounce.
• Imbal hasil obligasi pemerintah Italia bertenor 2‐tahun naik diatas 8%, sementara obligasi Jerman ‐ German Bund futures melanjutkan pelemahannya, menguatkan sinyal bahwa krisis hutang mulai berdampak pada ekonomi terbesar Uni‐Eropa.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar