Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Selasa, 13 Desember 2011

OUTLOOK US & GLOBAL 13 DECEMBER 2011


• Bursa saham global beserta euro mengalami penurunan pada sesi Senin 12 Desember, dipengaruhi kembalinya pesimisme pelaku pasar bahwa langkah yang telah ditempuh para pemimpin Uni‐Eropa untuk menegakkan keseragaman fiskal masih belum dapat mengatasi masalah keuangan secara mendasar dan menyeluruh. Fokus kekhawatiran para pelaku pasar adalah pada implementasi terhadap amandemen traktak Uni‐Eropa dan penegakan sanksinya serta belum adanya dukungan keuangan yang cukup mantap guna menopang kejatuhan mata uang euro lebih lanjut.
• Sementara itu lembaga pemeringkat Standard & Poor’s menambah kekhawatiran pelaku pasar setelah chief economist –nya menyatakan bahwa zona eropa telah kehabisan waktu guna menangani krisis hutang kawasan tersebut. Sementara itu lembaga pemeringkat lainnya, Fitch Ratings, memberikan peringatan bahwa KTT Uni‐Eropa pekan lalu hanya sedikit melepaskan tekanan dari masalah utama yang tengah dihadapi kawasan eropa. Lebih lanjut, Fitch juga memprediksi bahwa kawasan Uni‐Eropa akan mengalami “pelemahan ekonomi yang signifikan”.
• Euro kemudian anjlok 1,5% terhadap dolar AS ke 1.3189 seiring meningkatnya borrowing cost di Italia dan Spanyol, pelaku pasar memandang langkah petinggi Uni‐Eropa belum dapat mengatasi masalah yang sebenarnya. Imbal hasil obligasi Italia bertenor 10‐tahun <IT10YT=TWEB> kembali mendekati level 7%, intervensi dari ECB membantu imbal hasilnya turun menjadi 6,6% setelah sempat naik hingga 6,8%. Euro juga sempat melemah ke level terendah sejak 9‐bulan terakhir terhadap sterling ke 0.8449 menyusul maraknya aksi jual institusi keuangan Inggris dan Swiss terhadap eur/gbp.
• Investor kemudian mengalihkan investasinya pada instrumen yang lebih aman yaitu dolar AS dan obligasi pemerintah Amerika. Hal tersebut tercermin pada naiknya harga obligasi AS dengan tenor 10‐tahun <US10YT=RR> menjadi 12/32, dan sebaliknya menekan imbal hasilnya melemah ke 2.02%.
• IndeksbursasahamglobalyangterangkumdalamMSCI'sall‐countryworldindex<.MIWD00000PUS>tuurn1.6%,sedangkanindeksbursasaham eropa The FTSEurofirst 300 index <.FTEU3> ditutup melemah 1,9% ke 967.49. Bursa saham Wall Street ditutup melemah, meskipun berhasil menutupi pelemahannya pada sesi awal yang sempat mencapai 2% mengikuti pelemahan bursa saham global diwarnai turunnya 10 industry group dalam S&P ke teritori negatif. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 162.87 poin ke 1.34% 12,021.39, indeks S&P 500 <.SPX> ditutup melemah 18.72 poin atau 1.49% ke 1,236.47 sementara indeks Nasdaq <.IXIC> ditutup melemah 34.59 poin atau 1.31% ke 2,612.26
• Harga minyak jenis Brent crude hampir merosot dibawah level 107 USD per barel menyusul berkembangnya kekhawatiran bahwa krisis Uni‐ Eropa akan memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia dan menurunkan permintaan terhadap minyak. Minyak jenis Brent crude untuk pengiriman Januari <LCOc1> ditutup melemah 1.36 USD ke 107.26 USD per barrel, sementara minyak jenis U.S. January crude <CLc1> turun 1.64 USD ke 97.77 USD per barrel.
• Sementara itu harga emas anjlok hampir 3% pada sesi awal pekan ini, membukukan performa harian terburuk sejak 3‐bulan terakhir. Pelemahan ini dipengaruhi oleh pesimisme pelaku pasar pada kemajuan penanganan krisis keuangan Uni‐Eropa yang kemudian memicu aksi technical selling dimana emas juga berada dalam level krusial berdasarkan aspek teknikal. Harga spot emas <XAU=> kemudian melemah 2,7% ke 1,663.86 USD per troy ounce
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar