Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Kamis, 23 Februari 2012

OUTLOOK US & GLOBAL 23 FEBRUARY 2012


• Bursa global melemah dan harga obligasi naik pada perdagangan hari Rabu setelah data menunjukkan zona euro kemungkinan tergelincir kedalam resesi dan juga dilaporkan order ekspor Cina menurun di bulan Februari. Harga minyak Brent naik untuk ketiga kalinya secara berturut‐turut, menembus level tertinggi sejak 2 Mei, dipicu kekhawatiran adanya kendala pasokan minyak dari Iran.
• Gelombang kekhawatiran baru terhadap nasib ekonomi Yunani, setelah mendapat persetujuan bailout hari Selasa lalu, telah menambah ketidakpastian arah pergerakan saham dan juga euro sehingga mendorong investor kembali membidik obligasi pemerintah AS. Meskipun persetujuan dari kesepakatan pemberian dana penyelamatan senilai 130 milyar euro kepada Yunani dimaksudkan agar negara tersebut terhindar dari kemungkinan gagal bayar, namun banyak analis meragukan dana yang didapat tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik‐baiknya dan berkelanjutan.
• Bursa saham AS berakhir melemah sementara bursa global, yang terangkum kedalam MSCI global equity index <.MIWD00000PUS>, turun 0.4%. Sedangkan FTSEurofirst index of top European companies <.FTEU3> berakhir melemah 0.8%. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 27.02 poin atau 0.21% di 12,938.67. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> turun 4.55 poin atau 0.33% di 1,357.66. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> turun 15.40 poin atau 0.52% di 2,933.17.
• Data PMI sektor jasa zona euro dalam Purchasing Manager's Index (PMI) tercatat di level 49.7, di bawah proyeksi pasar dan di bawah level 50 yang mengisyaratkan sektor mengalami kontraksi. Data tersebut, digabung dengan rilis indeks serupa di Jerman yang juga melemah, kian menambah gambaran suram kondisi ekonomi Eropa. Namun data PMI sektor manufaktur Perancis yang mampu bangkit dan mencatat ekspansi memberi sedikit dukungan positif. Kenaikan pesanan pabrikan di 17 negara zona euro di bulan Desember, dipimpin kenaikan pada order baru ari pabrik Italia, telah mengurangi kekhawatiran, meskipun order industri secara keseluruhan di zona euro masih tercatat turun 1.7% di bulan Desember dibanding periode yang sama tahun lalu.
• Saham‐saham finansial melemah dimana kemungkinan terpengaruh oleh krisis utang zona euro. Saham perbankan Yunani yang tercatat di Athena merosot dipicu kekhawatiran mereka harus menaikkan modal bank lebih banyak dari yang diperkirakan. EFG Eurobank <EFGr.AT>, Alpha Bank <ACBr.AT> dan National Bank of Greece <NBGr.AT> turun dari 12.7 ke 17.1 persen. Di bursa Wall Street, S&P financial index <.GSPF> turun 1.3% dan KBW bank index <.BKX> turun 2%.
• Di pasar obligasi AS, harga obligasi tenor 10 tahun naik 16/32 dengan yield sebesar 2.0%. euro terakhir tercatat naik 0.1% di $1.3248, setelah mencatat intraday high di $1.3266 yang mendekati level tertinggi 2 pekan di $1.3293 pada hari Selasa sebelumnya. Sementara, yen turun ke level terendah 7 bulan terhadap dolar, dimana nampaknya tertekan oleh langkah moneter longgar BOJ belakangan ini.
• Order ekspor baru CIna dilaporkan mengalami penurunan tertajamnya dalam 8 bulan di periode Februari, berdasarkan laporan HSBC, menggugurkan ekspektasi terjadi peningkatan dan menambah kekhawatiran negara tersebut terkena dampak buruk dari krisis utang Eropa. Data HSBC PMI untuk sektor manufaktur turun untuk keempat kalinya secara berturutu‐turut. Pertumbuhan ekonomi China melambat secara luas dalam 5 kuartal berturut‐turut di periode Januari hingga Maret, mendorong meningkatnya harapan langkah‐langkah pelonggaran kebijakan lebih lanjut dari bank sentral China.
• Meskipun terdapat kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global, namun harga minyak Brent tetap naik dipengaruhi konfrontasi Iran dengan Barat setelah pembicaraan dengan inspektor nuklir PBB gagal. ICE Brent crude for April delivery <LCOJ2> ditutup di $122.90 per barel, mencatat kenaikan $1.24, atau 1.02%, kenaikan tertinggi sejak 2 Mei 2011 ketika harga ditutup pada $125.12. Sedangkan harga logam mulia juga melejit ke level tertinggi 3 bulan, membalik kerugian awalnya akibat technical buying. Harga emas spot naik 1.1% di $1,777.98 per ounce, setelah sempat menembus level tertinggi 3 bulan di $1,781.40.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar