Semua tulisan di blog ini

Semua tulisan di blog ini
Semua tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli/menjual saham/obyek trading Anda, Semua keputusan ada di tangan Anda karena itu berhati-hatilah dalam melakukan trading dan investasi.

Selasa, 28 Februari 2012

OUTLOOK US & GLOBAL 28 FEBRUARY 2012


• Harga minyak mengakhiri rally panjangnya pada hari Senin, dimana telah membantu bursa Wall Street untuk kembali menguat dari tekanannya, sementara data perumahan AS yang dirilis positif telah mengurangi kekhawatiran investor terhadap tertekannya ekonomi global akibat tingginya harga minyak. Dolar menguat setelah sejumlah aliran dana investasi di minyak mengalir kedalam pasar uang setelah para pemimpin dari Kelompok 20 (G20) memperlihatkan kekhawatiran terhadap tingginya harga minyak yang berpotensi menghambat pemulihan ekonomi global. Dolar rebound dari level bawahnya yang mendekati level terendah 3 bulan terhadap euro. Dolar menembus level tertinggi 9 bulan terhadap yen sebelum kembali memangkas sejumlah keuntungannya.
• Harga obligasi pemerintah AS naik seiring meningkatnya minat terhadap aset‐aset aman resiko. Obligasi tenor 10 tahun naik 14/32 dengan yield berada di level 1.9273%.
• Tingginya harga energi menjadi salah satu faktor yang menghambat rally di pasar ekuitas. Saham di bursa Wall Street naik 9%, menyusul indeks S&P 500 ditutup di level tertinggi sejak Juni 2008. Namun indeks terganjal di kisaran sempit 1355 – 1370 poin meskipun terjadi peningkatan pada data ekonomi AS, termasuk data perumahan dan pasar tenaga kerja.
• Menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara G20 pada hari Minggu kemarin mewaspadai resiko naiknya harga minyak dan membicarakan mengenai dampak dari sanksi kepada Iran terhadap masalah pasokan minyak dan pertumbuhan global.
• Harga minyak ditutup melemah untuk pertama kalinya dalam sepekan terakhir, turun sekitar 1% dari posisi puncaknya pekan lalu di atas $125 per barel di bursa London dan level tertinggi 9 bulan mendekati $110 di bursa New York. Penurunan ini sebagai respon dari keputusan Arab Saudi yang menaikkan ekspor minyak dalam sepekan terakhir dan berkembang spekulasi bahwa pemerintahan Obama mungkin menekan cadangan strategis minyak AS jika harga terus naik. Meskipun terjadi penurunan, London's Brent oil masih tercatat naik 15% di tahun ini sementara U.S. crude menunjukkan kenaikan 9% menyusul krisis
nuklir Iran dan Timur Tengah telah memicu terbatasnya pasokan minyak.
• Bursa saham rebound setelah data menunjukkan kontrak untuk penjualan kembali rumah di AS naik mendekati level tertinggi 2 tahun di bulan Januari, meningkatkan kepercayaan bahwa sektor tengah mengalami pemulihan. Dow Jones industrial average <.DJI> turun 1.44 poin atau 0.01% di 12,981.51. Standard & Poor's 500 Index <.SPX> naik 1.85 poin atau 0.14% di 1,367.59. Sedangkan Nasdaq Composite Index <.IXIC> naik 2.41 poin atau 0.08% di 2,966.16.
• Sementara di pasar ekuitas Eropa, kekhawatiran akan naiknya harga minyak telah memukul sektor otomotif. FTSEurofirst 300 <.FTEU3> index turun 0.3% di 1,073.81, di bawah level tertinggi 7 bulan pada pekan lalu. Ekuitas global juga tertekan oleh melemahnya bursa saham Asia dan Eropa. MSCI world equity index <.MIWD00000PUS> turun 0.2% ke 331.08.
• Dolar menembus level tertinggi 9 bulan di atas 81.60 yen sebelum kembali terkoreksi ke 80.57. Dalam sebulan, dolar masih tercatat naik hampir 6% dipicu tingginya harga minyak dan defisit perdagangan Jepang di tahun 2011 telah menekan yen. Euro turun 0.4% di $1.3399 dibandingkan level tertinggi 2,5 bulan pada Jumat lalu di $1.3486.
(vaf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar